Olimpiade Tokyo 2020 yang tertunda satu tahun dikarenakan pandemic Covid-19, kemarin saja baru menggelar opening ceremony-nya di National Stadium, Tokyo dalam upacara sederhana nan megah dan menandai dimulainya Olimpiade Musim Panas, Setelah acara global empat tahunan ini tertunda satu tahun, kali ini Olympics 2020 akan diadakan di bawah batasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dikarenakan pandemi.
PEMBUKAAN OLIMPIADE SARAT DENGAN MAKNA
Pembukaan Olimpade kali ini mengundang rasa penasaran di seluruh dunia, karena biasanya perayaan pembukaan dan penutupan Olimpiade adalah bagian yang paling meriah dan semarak. Olimpiade Musim Panas Tokyo yang tertunda karena virus akhirnya dibuka pada hari Jumat dengan pertunjukan kembang api yang apik dan koreografi yang visualnya dikerjakan untuk para pemirsa televisi yang dibuka di stadion yang hampir kosong, sebuah upacara yang penuh warna tetapi anehnya tenang yang menetapkan nada mencolok untuk menyamai dan menggambarkan situasi pagelaran Olimpiade saat masa pandemi dengan penyampaian yang sangat unik.
Saat pembukaan mereka dimainkan, tanpa energi penonton yang biasa, Olimpiade diadakan di tengah kemarahan dan ketidakpercayaan yang membara di sebagian besar negara tuan rumah, tetapi dengan harapan dari penyelenggara bahwa kegembiraan olahraga yang akan diikuti akan mengimbangi oposisi yang meluas.
Panitia menghadapi tantangan dalam memberikan perayaan upacara dengan pesan yang tepat pada Olimpiade yang tertunda ini. Opening ceremony ini merupakan salah satu upaya untuk menginspirasi orang-orang di seluruh dunia dengan merayakan para atlet terbaik dunia yang datang bersama-sama, sekaligus mengakui masalah dan kecemasan yang ditimbulkan oleh Olimpiade ini.
Momen tribute menampilkan momen hening untuk nyawa yang hilang karena COVID-19. Petugas kesehatan mendapat kehormatan, dan koreografi dari tarian dan lampu yang indah menggambarkan situasi self-quarantine yang dihadapi para atlet – dan semua orang – selama pandemi.