Penulis: Frengki Marbun
Fotografer: Vicky Siregar
Seni adalah suatu ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur keindahan di dalamnya dan diungkapkan melalui suatu media yang sifatnya nyata, baik itu dalam bentuk nada, rupa, gerak, dan syair, serta dapat dirasakan oleh panca indera manusia.
Ketika membahas estetika suata benda, tentunya dinilai dari corak warna dan kreativitasnya. Begitu juga dengan airbrush, proses pengecatan atau pewarnaan ini menggunakan semprotan dari sebuah alat. Tak bisa dipungkiri, teknik ini sangat digandrungi pencinta seni, terutama kaum muda.
Airbrush adalah sebuah teknik seni rupa yang menggunakan tekanan udara untuk menyemprotkan cat atau pewarna pada benda yang diinginkan. Kehadiran teknik ini, lebih mencondongkan penekanan udara pada pen air gas (alat penyemprot). Untuk membahas lebih dalam tentang teknik airbrush ini, tim Kover Magazine telah mewawancarai salah satu ahli yang sangat mengetahui teknik seni rupa ini, bernama Budi.
Mengenai teknik yang lebih mengutamakan tekanan udara itu, pemuda yang sering dipanggil Budenk ini, mengungkapkan bahwa sebenarnya teknik airbrush tergolong rumit. Namun, bila mengetahui cara pengecatan atau pembuatan motif, maka proses pengerjaannya akan lebih mudah.
Untuk tahap pertama dalam pewarnaannya, peralatan harus sudah dilengkapi, di antaranya isolasi kertas, pensil HB, pen air gas (penyemprot warna/cat), dan cat duco.
1). Isolasi Kertas
Isolasi kertas sangat dibutuhkan dalam pengecatan dengan menggunakan teknik airbrush. Alat yang satu ini digunakan sebagai alat bantu. Ukuran yang digunakan saat menempelkan isolasi kertas ke medium atau benda tergantung kebutuhan motif yang direncanakan. Proses penempelan isolasi harus lebih berhati-hati, karena akan menentukan motif yang diinginkan.
2). Pensil HB
Banyak orang menggunakan bermacam-macam pensil. Namun, untuk airbrush disarankan menggunakan pensil HB karena warna yang lebih hitam dan lebih bagus. Tidak hanya itu, ketahanan warnanya juga sangat baik daripada pensil lainnya.