Olahan Sampah Efektif ala Komunitas Roda Hijau

Olahan Sampah Efektif untuk Kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab semua masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani permasalahan sampah. Kota Medan yang tercatat sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia harusnya mampu membuat olahan sampah efektif dengan baik. Namun tampaknya ini menjadi PR besar untuk menjadikan Kota Medan sebagai  kota yang nyaman dan layak huni.

Menjawab PR besar tesrsebut, Sebuah komunitas yang bergerak di bidang pengelolahan sampah hadir untuk mewujudkan pengelolahan sampah di kota Medan. Bernama Komunitas roda hijau yang  beranggotakan Kumpulan anak muda yang bergerak hatinya untuk mengelolah sampah karena keprihatinan permasalahan sampah yang tidak ada habisnya di kota Medan.

Komunitas yang terbentuk di bulan Maret 2017 ini memiliki tiga anggota inti dalam menjalankan kegiatan. Komunitas Roda Hijau mempunyai visi pengelolahan sampah yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat. Salah satu caranya dengan kampanye dan aksi demi menyadarkan masyarakat dan pemerintah kota Medan.

Nama Roda hijau memiliki arti tersendiri. Roda yang bermakna selalu bergerak dan hijau merupakan warna asri, Jika dirangkum menjadi satu, roda hijau adalah wadah yang selalu bergerak untuk membuat kota Medan yang menjadi asri dan dapat mengelolah sampah dengan baik. Lahirnya komunitas roda hijau dilatarbelakangi ketertarikan Christella Suwongso, pengagas komunitas tersebut tentang masalah sampah di kota Medan. Wanita yang saat kuliah dulu menggeluti studi teknik lingkungan ini menganggap bahwa masalah sampah di kota Medan ternyata lebih mendalam dari pada sekadar eksistensi sampah saja. Artinya harus pada peran masyarakat, pemerintah, impelementasi teknologi tepat guna dan peran pendanaan.

Seperti namanya roda hijau, komunitas ini selalu bergerak aktif untuk menjalankan misinya dengan berbagai kegiatan pengelolahan sampah. “Kegiatan kami sangat bervariasi, dari kegiatan singkat seperti pelatihan sampai dengan program yang berkepanjangan seperti program edukasi dan juga kegiatan operasional seperti event waste management, Walaupun system kerelawanan yang dijalankan masih berbasis relawan lepas, atau hanya perproject, kami menargetkan dalam waktu dekat akan membentuk relawan binaan, sehingga menghasilkan pemuda pemudi yang turut mewujudkan pembentukan system pengelolaan sampah” Kata Christella.

Christella Suwongso berpendapat bahwa kota Medan masih harus banyak belajar tentang pengelolahan sampah. Ini bukan hanya tanggung jawab satu atau dua orang, tapi seluruh lapisan masyarakat. Banyak juga aspek yang harus diperbaiki dan dikontrol seperti pengangkutan sampah yang belum jelas pendataannya kemudian ke pengumpulan sampah hingga di pengelolahan sampah nantinya. Disinilah komunitas roda hijau hadir untuk bisa bersinergi dan sama-sama mengedukasi tentang hal tersebut.

Komunitas roda hijau yang juga bagian dari komunitas peduli lingkungan di kota Medan ternyata memiliki perbedaan tersendiri diantara komunitas yang lainnya. “spesifikasi bidang komunitas roda hijau ini adalah pengelolahan sampah. Bukan hanya aksi membersihkan sampah dan juga edukasi tentang sampah, kami juga membuat kerangka sistem pengelolahan sampah, itulah yang membedakan komunitas roda hijau dengan komunitas peduli lingkungan lainnya” tegas Christella.

Melihat kondisi lingkungan medan yang sempat mendapat predikat kota terkotor se Indonesia dan Medan juga merupakan kota majemuk pastinya juga mempengaruhi lingkungan, Christella  punya cara pandang tersendiri terkait pengelolahan sampah yang efektif. “Basis  dari pada system pengelolahan sampah adalah terpilahnya sampah di sumber, diwadahkan dan diangkut secara terpilah agar dapat diolah nantinya seefisien mungkin. Satu kasus misalnya pembangkit listrik dari sampah yang cukup efektif untuk mendapatkan listrik sekaligus mampu mengecilkan volume sampah, namun dibalik itu kita harus memikirkan konsekuensi seperti polusi udara yang jauh lebih berbahaya dari pada pembakaran biasa yang akan dihasilkan dari system tersebut. Perbandingan ini setara kontroversialnya dengan pembangkit listrik nuklir, karena resikonya berdampak pada keturunan manusia dan lingkungan.”

Christella Suwongso berharap dengan banyaknya komunitas peduli lingkungan, kota Medan perlahan bisa berbenah untuk bisa mengelolah sampah dengan baik.

Penulis            : Ade Syaputra

Fotografer       : Dokumentasi pribadi.