Komunitas Holden Medan, Kumpulan Orang ‘Gila’ nan Jutawan

Penulis & Foto  : M. Sahbainy Nasution

Kumpulan orang-orang “gila” dan banyak uang. Itulah, predikat masyarakat yang pertama sekali untuk para pecinta mobil tua nan antik, seperti di Komunitas Holden Medan (HM). Bagaimana tidak, selain sparepart yang susah didapat, mobil pabrikan asal Australia ini, memang boros dibandingkan mobil era sekarang.

Sebelum menceritakan bagaimana sampai tersemat kata kumpulan orang-orang ’gila’ dan banyak uang, ada baiknya kita ulas sejenak mobil yang sempat jadi bagian dunia perfilman Indonesia. Tentunya masih terngiang diingatan film Realita Cinta dan Rock’n Roll. Sebuah film Indonesia tahun 2006 yang dibintangi Herjunot Ali, Vino Bastian dan Nadine Chandrawinata.

Ternyata film itu, memiliki kesan tersendiri bagi Komunitas Holden Medan (HM), bukan karena sebuah alur cerita cinta segita, melainkan mobil yang dipakai oleh kedua pria ganteng dalam film tersebut, menjadi inspirasi untuk membangun sebuah komunitas.

Rendy Rangkuti, sosok pendiri Komunitas Holden Medan tertarik untuk membeli mobil tersebut menurutnya karena selain juara diberbagai medan, mobil ini punya pembeda yang mencolok dengan kendaraan pabrikan kompetitornya, seperti, body mobil, perwajahan pada depan, ukuran dan lainnya.

Pecinta mobil ini sejatinya dibagi dua tipe, yakni  Sedan (Priemiere, Kingswood, Torana, Statesman) lalu satu lagi tipe Pickup (Belmont dan Sandman). Secara resmi, HM berdiri sejak tahun 2008 yang beranggotakan 15 orang. Acara peresmian diawali dengan memperkenalkan komunitas ini ke masyarakat Kota Medan lewat pawai dan touring ke Berastagi, Siantar, Danau Toba dan lainnya. Singkat cerita, perkembangan HM semakin pesat, hingga akhirnya komunitas ini bergabung dengan cakupan yang lebih besar Komunitas Holden Indonesia.

Sang penggagas HM ini pun sempat berbagi cerita akan tantangan saat memacu mobil Holden, “Touring dengan membawa mobil Holden memiliki tantangan tersediri. Sebab, mobil yang sudah dikatakan uzur ini, harus benar-benar dirawat secara intensif. Jika tidak melakukan perawatan yang baik, dipastikan mobil Holden ini gampang sekali mogok atau rusak mesin,” tuturnya.

Walau begitu, mobil yang rata-rata dibandrol mulai dari 40 juta sampai 100 juta ini memiliki kenikmatan tersendiri bila dikendarai, dibanding mobil modern yang mentereng. “Apalagi saat melakukan touring, banyak para wisatawan atau masyarakat setempat yang berfoto-foto karena mobil tersebut diangkap unik dan berbeda dengan yang lainnya,” pungkasnya.