Besar atau kecilnya suatu hal yang kita capai, itu merupakan bukti pengorbanan yang telah kita lakukan di awal. Begitulah ungkapan Harris Horatius, sang atlet wushu asal Medan yang telah meraih banyak medali pada setiap pertandingan. Lewat olahraga wushu, pria yang akrab disapa Harris ini, melahirkan prestasi gemilang yang membanggakan keluarga dan negaranya.
“Sejak usia 10 tahun, saya sudah mempelajari olahraga wushu di salah satu akademi olahraga wushu di Medan dan itu hanya sebagai hobi saja awalnya. Hingga akhirnya, saya dan beberapa teman lain dipilih untuk masuk ke tim inti. Alhasil setelah melalui seleksi panjang dan penyaringan untuk kejuaran nasional tingkat junior, saya pun berhasil membawa medali perak di tahun 2006 dari Kejurnas Wushu di Semarang,” ungkapnya.
Setahun setelah Harris mendapat medali perak, Ia pun ikut pertandingan Kejuaraan Wushu se-Asia. “Walaupun di situ saya tidak mendapat medali, jujur saya sangat bangga sudah bermain di tingkat internasional,” kata pria kelahiran Medan, 11 Oktober 1995 ini.
Meski gagal membawa pulang medali, ternyata di tahun yang sama, anak dari pasangan Djuliasmin dan Ongliana ini berhasil membawa dua medali emas dan satu perak di Kejurnas Jakarta Wushu tingkat Junior. Hal ini pula yang menjadikan Harris tetap dipercaya pada tahun berikutnya untuk bertanding dalam Kejuaraan Wushu Junior seluruh dunia yang diadakan di Bali pada tahun 2008.
“Untuk Wushu di Bali tingkat internasional, Puji Tuhan saya membawa medali perak. Jujur saya senang sekali. Ini semua berkat keluarga dan seluruh bangsa Indonesia yang men-support dan terus mendoakan,” tuturnya.
Diakui Harris, sejak ia berhasil membawa medali perak tingkat internasional, pria yang mengidolakan Jackie Chan dan Bruce Lee ini semakin giat, disiplin dan kerja keras berlatih wushu. Meskipun pendidikannya beberapa kali sempat terhambat, Harris tetap bertanggung jawab menyelesaikan studinya hingga meraih gelar sarjana di Fakultas Hukum Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Medan.
Berkat ketekunan Harris, ia berkesempatan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat pada tahun 2016. Harris pun memboyong satu medali emas dan satu medali perak di ajang bergengsi tersebut. Tidak sampai di situ, pada SEA Games Singapura tahun 2017, Harris menyabet medali emas di kategori Nanquan/Nangun dan medali perunggu di kategori Tuilian.
“Keluarga, pelatih, tim, kekasih dan support teman sebangsa yang menjadikan saya kuat dan selalu optimis setiap kali bertanding. Dengan selalu berpikir optimis menang dalam setiap pertandingan, saya selalu merasa apa yang saya pikirkan itu bakal terjadi,” ungkap Harris.
Harris kian bersinar saat tahun 2019 kemarin. Dalam SEA Games yang berlangsung di Filipina, dua medali perak diperoleh Harris dari kategori Nanquan Putra dan Nando Nangun. Pada bulan Oktober sebelumnya, Harris merebut satu medali emas bersama rekannya Edgar Marvelo dan Seraf Naro Siregar dalam wushu tingkat dunia di Shanghai, China. Untuk wushu tunggal, ia memboyong satu medali perak, serta Kejurnas Wushu yang diadakan di Bangka Belitung, Harris mendapat satu medali emas.
Ada insiden tak terduga yang terjadi pada lengan Harris saat latihan pra SEA Games di Filipina. “H-3 Sea Games Filipina, saya terkena tebasan golok pada saat latihan duel. Saya langsung dibawa ke rumah sakit hingga akhirnya lengan saya dijahit sebanyak 7 jahitan,” tuturnya.
Saat ini, Harris sedang fokus menghadapi Kejurnas Wushu PON 2020 yang bakal diadakan di Papua. Ia juga berharap bisa menyabet semua medali dalam setiap kategorinya. Harris pun mengungkapkan sudah latihan keras sejak tahun baru 2020. Menurutnya, olahraga keras harus diimbangi dengan istirahat dan asupan gizi, agar selalu prima setiap waktunya.
Mengingat prestasinya yang sudah mendunia, Harris punya jawaban menarik saat ditanya sampai kapan ia bakal berada di dunia wushu. “Saya belum tahu dan belum kepikiran sampai kapan di dunia wushu ini. Jujur saya masih sangat menikmati setiap pertandingannya dan saya selalu ingin mengharumkan nama Indonesia di dunia,” pungkasnya.
Penulis & Fotografer: Vicky Siregar