Komunitas Food Truck Sedekah Medan Ajak Masyarakat Peduli Pangan

Penulis & Fotografer: Ade Syaputra

Jika sehari tiga kali makan menyisakan satu butir nasi di piring, maka dalam satu hari bisa dipastikan tiga butir nasi yang terbuang sia-sia. Apabila total penduduk Indonesia kurang lebih 250 juta jiwa, berarti menyisakan 750 juta butir nasi, setara dengan 15 ton beras. Sungguh disayangkan apabila 15 ton sama dengan 600 karung beras terbuang setiap harinya.

Global Hunger Index (GHI) atau Indeks Kelaparan Global yang merupakan alat untuk mengukur dan melacak kelaparan secara komprehensif di tingkat global, regional, dan nasional mengemukakan bahwa GHI Indonesia pada tahun 2018 sebesar 21,9 masuk dalam kategori masalah kelaparan serius, bahkan lebih buruk dibandingkan Filipina, Myanmar, Vietnam, Malaysia dan Thailand.

Food Truck Sedekah Medan, dari namanya saja sudah tidak dapat dipungkiri bahwa komunitas ini bergerak di bidang sosial yang mewadahi generasi muda untuk memberantas kesenjangan pangan dengan menjadi jembatan antara masyarakat yang memiliki makanan berlebih dengan masyarakat yang membutuhkan. Kasus angka kelaparan dan kesenjangan ekonomi masyarakat melatarbelakangi komunitas sosial ini dibentuk pada tanggal 22 Juni 2018.

Food Truck Sedekah Medan terbentuk dengan empat tujuan utama yaitu  menjadi wadah dan fasilitator bagi masyarakat dalam menyalurkan sedekah, membangun dan melakukan inovasi proyek sosial yang terfokus untuk menanggulangi kesenjangan pangan, menampung makanan berlebih dari berbagai sumber yang berpotensi menjadi sampah dan mengedukasi masyarakat agar menghentikan kebiasaan membuang-buang makanan.