Cara Bijak Mengurangi Konsumsi Plastik

Medan, KoverMagz – Indonesia memiliki 64 juta ton sampah plastik tiap tahunnya dan 3.2 juta diantaranya dibuang ke laut. Betapa mirisnya laut Indonesia tercemar oleh sampah plastik. Sampah plastik telah terakumulasi dengan cepat di lautan. Kira-kira meningkat dua kali lipat dalam setiap dekade. Pada tahun 2014, sebuah analisis global memperkirakan plastik di laut sebanyak seperempat miliar metrik ton, berukuran partikel beras.

Plastik bisa Anda temukan di mana saja dengan mudah. Rasanya hampir seluruh aktivitas yang Anda lakukan selalu melibatkan plastik di dalamnya sebagai salah satu aspek penting. Plastik digunakan sebagai alternatif dari material lain karena sifatnya yang jauh lebih ringan dan mudah untuk dibuat menjadi apapun dengan mudah. Plastik digunakan sebagai solusi untuk mempermudah manusia agar bisa membawa barang dengan mudah dan ringkas tanpa harus membawa beban yang berat seperti alumunium.  Meskipun demikian, penggunaan plastik harus mulai dikurangi karena membawa banyak masalah dan kerugian pada lingkungan dan membahayakan makhluk hidup.

Sampah plastik tidak hanya terdiri dari satu tipe saja. Ada beberapa jenis sampah plastik yang berbeda dan setiap sampah tersebut membutuhkan penanganan yang berbeda juga. Tidak semua sampah mudah untuk di daur ulang kembali karena ada beberapa jenis yang membutuhkan proses khusus agar bisa digunakan kembali. Di bawah ini adalah beberapa jenis sampah plastik yang bisa Anda temui di sekitar Anda.

  • Sampah botol plastik merupakan salah satu jenis sampah yang paling umum Anda temui. Botol plastik dibuat dengan berbahan dasar Polyethylene Terephtalate atau disebut juga sebagai plastik PET. Botol plastik berbahan dasar PET umumnya mempunyai warna bening dan tidak boleh untuk digunakan sebagai tempat penyimpanan minum lebih dari satu kali. Sampah botol plastik juga mempunyai kandungan yang berbahaya apabila terkena air panas oleh karena itulah Anda harus mengolahnya secara hati – hati.
  • Sampah plastik kantong belanja adalah jenis sampah plastik yang berikutnya paling mudah untuk ditemukan. Sampah berjenis kantong plastik belanja biasanya berbahan dasar Low Density Polyethylene agar masih bisa terurai secara alami meskipun membutuhkan waktu yang sangat lama. Hingga saat ini juga sudah mulai ada banyak alternatif kantong belanja lain yang bisa digunakan oleh Anda agar dapat mengurangi pengunaannya.
  • Jenis sampah plastik berikutnya yang bisa Anda temui adalah seperti botol shampoo atau berbagai jenis botol kosmetik. Plastik dengan ini mempunyai bahan dasar High Density Polyethylene dengan sifatnya yang lebih tebal daripada LDPE. Plastik yang berbahan dasar HDPE membutuhkan proses yang lebih rumit dan panjang agar bisa diolah dan menjadi hancur. Namun, karena sifatnya yang cenderung lebih padat membuat plastik HDPE menjadi cocok untuk didaur ulang kembali menjadi sesuatu yang lebih bernilai jual.
  • Jenis sampah plastik yang berikutnya adalah sedotan. Sedotan merupakan salah satu sampah plastik yang sering membawa masalah bagi mamalia laut karena mereka menganggap plastik sedotan sebagai makanan. Kondisi ini sangatlah mengkhawatirkan karena plastik tidak akan bisa dicerna oleh hewan dan akan membuatnya tersedak bahkan meninggal. Plastik sedotan sangat berbahaya dan harus menjadi salah satu prioritas untuk di daur ulang.

Oleh karena itu mengurangi limbah plastik rumah tangga adalah cara yang perlu dilakukan. Sebenarnya banyak cara yan bisa kita lakukan dalam memerangi maraknya sampah dan limbah plastik tapi setidaknya kita bisa mulai dari hal yang kecil bahkan tampaknya sepele seperti dari kehidupan rumah tangga. Bagaimana caranya ? Simak ulasan kami :

1. Membawa Tas Belanja Sendiri

Kantong plastik belanja juga menjadi salah satu kontributor terbesar dari sampah plastik yang tersebar di mana – mana. Kantong plastik belanja umumnya hanya bisa digunakan untuk beberapa kali saja dan akhirnya harus dibuang begitu saja. Agar tidak mubazir maka Anda bisa menggantinya dengan menggunakan tas belanja sendiri yang berbahan dasar kain. Selain Anda bisa membersihkannya sendiri, tas berbahan kain tentunya lebih kuat dan bisa digunakan untuk berulang kali.

2. Mempunyai dan Membawa Botol Minum Sendiri

Jika Anda senang jajan di luar maka Anda bisa mengurangi penggunaan botol atau gelas plastik dengan menggunakan botol minum Anda sendiri. Bawalah sebuah botol yang berbahan dasar alumunium agar Anda bisa menyimpan air minum dingin atau panas dan tahan lebih lama untuk disimpan.

3. Membiasakan Diri Untuk Memasak Sendiri di Rumah

Siapa yang mengira bahwa dengan membiasakan diri untuk memasak sendiri makanan di rumah bisa mengurangi penggunaan plastik. Tempat makan yang disediakan oleh restoran umumnya berbahan dasar plastik HDPE. Agar Anda bisa mengurangi penggunaan plastik maka Anda bisa belajar memasak makanan Anda sendiri tanpa harus jajan di luar.

4. Tak perlu lagi membeli air kemasan

Sering bepergian dan selalu membeli air kemasan dalam botol plastik? Anda hanya akan menumpuk botol plastik di rumah semakin banyak. Tak perlu lagi membeli air kemasan dalam botol jika Anda sudah menyiapkan botol air kemanapun pergi. Selain itu membawa botol air minum sendiri juga lebih aman.

Ketika di rumah Anda bisa membeli air galon isi ulang daripada menimbun air minum kemasan. Terutama menyiapkan air kemasan gelas plastik untuk tamu. Hindari kebiasaan ini yang hanya akan menambah jumlah sampah plastik.

5. Mengkreasikan bahan-bahan yang terbuat dari plastik

Jangan buang botol plastik sisa di rumah, Anda bisa memanfaatkannya. Karena jika dibuang maka sama saja akan mencemari lingkungan. Jika masih tersisa beberapa botol plastik manfaatkanlah agar menjadi barang yang berguna di rumah. Cara mengurangi limbah plastik rumah tangga dengan mendaur ulang botol menggunakan cara kreatif.

Misalnya saja menjadikan botol sebagai pot tanaman di rumah atau hiasan lampu yang unik. Anda jadi tidak perlu membeli polybag tanaman atau pot plastik lagi. Disisi lain Anda bisa melestarikan lingkungan di rumah dengan memperbanyak tanaman.

6. Tak perlu menggunakan sedotan plastik lagi

Apakah Anda sering menyediakan sedotan plastik di rumah atau membeli minuman dengan sedotan ini? Cara mengurangi limbah plastik rumah tangga lain yang bisa Anda mulai adalah menghindari penggunaan sedotan plastik.

Sebagai gantinya sudah banyak produk yang ramah lingkungan berbentuk sedotan yang menggantikannya. Seperti sedotan dari bambu atau stainless steel yang praktis digunakan di rumah dan di bawah ke mana saja. Tak lagi menggunakan sedotan adalah cara mengatasi sampah plastik agar tidak mencemari lingkungan.

7. Membatasi Penggunaan Microbeads

Ada sangat banyak bahan dan produk kecantikan yang menggunakan material microbeads di dalamnya. Microbeads adalah sebuah partikel – partikel berukuran kecil yang terbuat dari plastik. Jika terbawa ke air dalam jumlah yang banyak maka terdapat kemungkinan hewan bisa mengonsumsi microbeads secara tidak disengaja. Kasihan kan hewan-hewan laut jika harus memakannya ? https://kovermagz.com/planet-kita-tidak-dapat-lagi-mentolerir-budaya-plastik-sekali-pakai/

8. Hindari Mengonsumsi Permen Karet

Sesuai dengan namanya, permen karet tidak bisa hancur dengan mudah meskipun sudah dikubur di dalam tanah. Permen karet perlu diolah agar dapat hancur dan menjadi lebih aman bagi lingkungan. Hasil buangan dari permen karet juga bisa secara tidak sengaja dimakan oleh hewan dan membuatnya tersedak hingga mati.

9. Membatasi Penggunaan Plastik dalam Membungkus Paket

Saat ini pengiriman paket sudah menjadi hal yang sangat biasa. Anda bisa mengganti plastik sebagai media pembungkus dengan menggunakan kardus ataupun karton sebagai alternatifnya. Lapislah karton dengan tebal agar tidak tembus dan masuk oleh air.

Kerusakan Lingkungan adalah Tanggung Jawab Bersama

Lingkungan yang kurang bersih, banjir dan penyakit dimana-mana bukan kesalahan satu individu bahkan pemerintah. Tapi kita semua lah yang lalai dalam menjaganya. Jika ingin lingkungan tempat tinggal sekitar jadi bersih, mulailah menjadi pribadi yang bersih terlebih dahulu. Belajar cintai lingkungan dan hindari aktivitas-aktivitas yang bisa merusak lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan dan mengurangi penggunaan produk dengan bahan plastik.

Penulis : Annette Thresia Ginting

Berbagai Sumber