Baru-baru ini dunia olahraga dunia dilanda kabar duka. Pasalnya, tepat pada Minggu, 12 November 2023, sang legenda panahan Indonesia, Kusuma Wardani meninggal dunia di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Atlet peraih medali pertama di Olimpiade 1988 Seoul itu wafat usai menjalani rawat jalan di rumah sakit. Kusuma Wardani dikabarkan meninggal di kediaman pribadinya di Jalan Toddopuli, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Minggu (12/11/2023) sekitar pukul 06.00 Wita. Kusuma Wardani tutup usia di 59 tahun.
“Iya meninggal tadi pagi jam 6 subuh,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Suherman. (Melansir dari detikSulse pada Selasa (14/11/2023)
Menderita Sakit Stroke
Suherman mengatakan, almarhumah Kusuma Wardani sejak Agustus 2023 lalu menderita sakit strok. Kusuma Wardani Ssempat dirawat di RS Hermina Makassar, kemudian keluar RS dan rawat jalan.
“Almarhum memang sudah lama (sakit), mulai Agustus sudah masuk rumah sakit karena strok. Beliau itu strok, tensinya tinggi, masuk rumah sakit,” kata Suherman.
“Jadi pada waktu itu kita menjenguk semua (di RS) terus dipulangkan. Rawat jalan, rawat di rumah. Beberapa hari ini beliau memang makan kurang, jadi banyak minum apa semua. Jadi selama pulang rumah sakit itu fisiknya agak lemah,” tambahnya.
Perlu diketahui, Kusuma Wardani adalah salah satu atlet panahan Indonesia yang cukup melegenda. Sepanjang kariernya di cabang olahraga panahan, Iai telah menorehkan sejumlah prestasi yang luar biasa dan mengharumkan nama Indonesia dalam berbagai ajang bergengsi.
Ia juga merupakan salah satu dari pembuka pintu medali di kancah Internasional bagi Indonesia bersama dua rekan seprofesinya yakni Lilis Handayani dan Nurfitriyana. Jika sobat kover penasaran dengan sosoknya, berikut ini tim kovermagz akan mengupas profil serta prestasi Kusuma Wardhani yang telah kami kutip dari berbagai sumber. Simak selengkapnya disini!
Profil Singkat Atlet Panahan Kusuma Wardhani
Melansir dari Kompas.com, Kusuma Wardhani lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada 20 Februari 1964. Ia tinggal di Kompleks Perumahan Toddopuli 22, Kecamatan Panakukang, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kusuma Wardhani menikah dengan Adang Adjidji yang juga seorang mantan atlet dan pelatih panahan di Pelatnas. Dari pernikahan itu, ia dikaruniai seorang putri cantik bernama Amanda Fajriana yang kini juga menjadi atlet panahan.
Prestasi
Kusuma Wardhani merupakan legenda panahan Indonesia. Bersama dua rekannya, yakni Nurfitriyana Saiman dan Lilies Handayani, mereka berhasil merebut medali pertama untuk kontingen Indonesia di Olimpiade Seoul 1988 yaitu medali perak. Medali itu didapatkan berkat bimbingan atlet panahan senior bernama Donald Pandiangan.
Kemenangannya menjadi sejarah lantaran menjadi medali pertama Indonesia pada Olimpiade sejak keikutsertaan dari Olimpiade 1952 di Helsinki, Finlandia. Berawal dari prestasi itulah, ketiganya dijuluki sebagai Trio Srikandi Panahan. Pencapaian Kusuma Wardhani itu bahkan pernah diabadikan dalam sebuah film yang berjudul 3 Srikandi pada tahun 2016. Dalam film itu, Kusuma Wardhani diperankan oleh aktris Tara Basro.
Prestasi lainnya yang pernah ia torehkan ialah meraih medali perak Asian Games pada tahun 1990. Empat tahun kemudian pada 1994, Kusuma Wardhani kembali meraih juara dengan membawa pulang medali perunggu di Asian Games.
Turut Aktif SEA Games
Selain itu, Kusuma Wardhani juga turut aktif berkontribusi di ajang SEA Games. Melansir dari Detik Sport, ia memberikan sebanyak tujuh medali emas, empat medali perak, dan tiga medali perunggu untuk Indonesia.
Selang beberapa tahun kemudian, ia pun pensiun sebagai atlet panahan. Kendati begitu, ia tidak diam serta merta dirumah. Kusuma Wardani menjadi pelatih khususnya di wilayah Sulawesi Selatan. Dia menghabiskan waktu di Makassar hingga akhirnya dinyatakan sakit stroke dan meninggal dunia di usia 59 tahun pada tanggal 12 November 2023 lalu.
Duka Mendalam
Kepergiannya, tentunya menyisakan duka cita yang mendalam termasuk bagi Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.
“Selaku Ketua Umum KONI Pusat dan mewakili masyarakat olahraga prestasi Indonesia, saya menyampaikan turut berduka cita atas wafatnya Ibu Kusuma Wardani,” ujar Ketum KONI Pusat mengutip laman resmi KONI, Senin (13/11/2023).
“Terima kasih atas kerja keras yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara melalui prestasi Panahan pada Olimpiade 1988 di Seoul. Selamat jalan Patriot Olahraga Indonesia,” tambahnya.
Tak lupa, Marciano menyelipkan doa agar Kusuma Wardani mendapat tempat mulia di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
“Semoga Almarhumah mendapat tempat yang mulia di sisi Tuhan yang Maha Pengasih, keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, ketabahan dan keikhlasan,” ujar Marciano.
Demikianlah profil singkat tentang sang legenda panahan Indonesia, Kusuma Wardhani. Kontribusi dan prestasinya cukup besar untuk Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat sekaligus menginspirasi ya!