Pelajar Medan Raih Kemenangan di Kancah Internasional

Sejumlah murid asal Chandra Kumala School (CKS) dan Singapore School (SIS) baru saja mengharumkan Sumatera Utara khususnya Kota Medan dalam ajang World Scholar’s Cup-Tournament of Champion (WSC-ToC) di Yale University, Amerika Serikat, yang berlangsung pada 8-13 November 2019.

World Scholar’s Cup merupakan kompetisi akademik yang telah diselenggarakan sejak 2016 dan melibatkan delegasi dari seluruh dunia serta digelar dalam bentuk cerdas cermat, kepenulisan, penampilan dan debat dalam bidang sains, literatur atau sastra, seni dan musik, sejarah, ilmu sosial dan area spesial. Kompetisi ini terdiri atas tiga tahap yakni Regional Round, Global Round dan Tournament of Champion. Setiap siswa dan tim masing-masing harus lolos dan memenuhi kualifikasi untuk bisa mengikuti tahap Tournament of Champion di Yale University, Amerika Serikat.

Sebanyak 60 negara dengan total 3 ribuan peserta dari seluruh dunia mengikuti kompetisi bergengsi ini untuk merebut medali dan sertifikat World Scholar’s Cup. Para peserta juga dituntut untuk bisa berkomunikasi dan menjalin kerja sama yang baik dengan tim yang berasal dari negara-negara lain.

Singapore School (SIS) berhasil mengirimkan tujuh murid untuk bertanding dalam level tertinggi World Scholar’s Cup yakni Tournament of Champion. Dua tim yang terdiri atas enam murid berkompetisi dalam kategori junior yakni Chihiro Nahrisya Shimamura, Valerie Winaka Ng, Kevin Immanuel Sinulingga, Natalia Elyssa Chan, Alexandra Mikayla Berutu, dan Jonathan Jauw. Sedangkan satu murid kategori senior adalah Abhilaksh Sharma.

Chandra Kumala School (CKS) diwakilkan oleh tiga murid dalam satu tim yaitu Bramasto Rahman Prasojo, Fakhira Nailashah, dan Iradatin. Uniknya, tim ini merupakan tim open division karena terdiri dari dua kategori yang berbeda, senior dan junior. Bramasto dan Fakhira termasuk dalam kategori senior karena merupakan murid SMA, sedangkan Iradatin kategori junior karena masih SMP. Namun penilaian dan pertanyaan yang diajukan juga berbeda, disesuaikan dengan jenjang studi masing-masing.

Para murid yang mengikuti kompetisi World Scholar’s Cup ini memiliki beragam latar belakang dan motivasi. Ada yang ditunjuk oleh pihak sekolah, lalu ada yang diajak temannya, dan ada pula yang tertarik dengan sendirinya setelah mendapat presentasi mengenai World Scholar’s Cup. Namun secara keseluruhan, semua murid merasa senang bisa berkenalan dengan orang baru dan menjelajahi negara luar.

Persiapan para murid menuju World Scholar’s Cup-Tournament of Champion hanya 1,5 bulan saja. Sebelumnya, para murid harus bertarung di Global Round dengan persiapan selama 4 bulan dan 6 bulan untuk persiapan awal dalam Regional Round.

Dari hasil World Scholar’s Cup-Tournament of Champion tersebut, Abhilaksh Sharma meraih empat medali, tiga perak dan satu emas, Bramasto Rahman Prasojo berhasil menaklukan enam medali, tiga emas dan tiga perak, Fakhira Nailashah satu medali emas, Iradatin satu medali perak, Kevin Immanuel Sinulingga satu medali perak, Valerie Winaka Ng mendapat delapan medali, lima perak dan tiga emas, Chihiro Nahrisya Shimamura meraih enam medali, lima perak dan satu emas.

Penulis: Indriyana Octavia

Fotografer: Vicky Siregar

 

Baca Juga:  Perbedaan Lip Oil dan Lip Balm yang Jarang diketahui