Penulis: Nursari Indah Manullang
Fotografer: Parada Al Muqtadir
Medan,kovermagz.com | Kapolsek Medan Helvetia, Kompol Trila Murni SH yang juga merupakan ibu rumah tangga biasa, dikenal sebagai sosok wanita yang dermawan, tegas dan tekun melakukan tanggung jawab dalam segala tugasnya. Sebelumnya Trila pernah menjabat sebagai Wakapolsek Medan Helvetia lalu dipercayai kembali sebagai Kapolsek Medan Helvetia yang dilantik pada tanggal 18 Mei 2017.
Saat ditemui oleh Kover, Trila menceritakan pengalamannya selama menjadi polisi. Menurutnya, menjadi polisi wanita yang wonderful memang tidak mudah untuk menggapainya. Terlebih ia juga seorang ibu rumah tangga yang memiliki suami dan tiga orang anak perempuan. Tentu ini menjadi suatu kewajiban yang harus dihadapi disamping pekerjaannya sebagai polisi wanita. “Saya berangkat dari rumah itu, Alhamdulillah suami dan anak-anak saya mendukung sampai saat ini,” katanya sungguh-sungguh.
Menjadi personil Polwan tidak serta merta membuat Trila lupa dengan kohdratnya sebagai wanita. “Khodrat sebagai wanita tidak bisa kita pungkiri dan saya harus siap dengan hal tersebut seperti menyiapkan pakaian baju suami saya, masak untuk keluarga, belanja kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Trila juga menambahkan bahwa ia tidak setuju jika wanita yang bekerja lupa akan kohdrat mereka. “Kalau ada wanita yang sampai lupa dengan kohdratnya saya tidak setuju. Saya pun sangat memprioritaskan rumah tangga, tidak akan saya tinggalkan sebelum pekerjaan itu selesai,” ucapnya.
Terlihat perannya sebagai sesosok ibu, pada saat anaknya sedang sakit tiba-tiba. Trila berusaha tidak luput dari tanggung jawab, ia akan langsung segera menghubungi siapapun seperti suami atau sanak saudara yang bisa melihat ataupun menolong kondisi anaknya yang sedang sakit disaat jam kerja sedang berlangsung.
Wanita yang lahir pada tanggal 14 Juni 1961 ini mengatakan jika sedang ada pekerjaan di malam hari, ia mengikutsertakan suaminya untuk mendampingi nya dalam bekerja. “Kalau malam saya bawa provos saya, maksudnya provos yaitu suami saya. Saya membawa dia agar mendampingi saya supaya mengantisipasi agar tidak terjadi timbul fitnah jika saya pulang jam 11 malam untuk itulah aini juga perlu dijaga terlebih saya sendiri jarang duduk di kantor, “ ungkapnya dengan tegas.
Ibu dari tiga orang anak ini juga mengaku memiliki kelemahan sebagai atasan wanita yang tidak bisa sembarang dalam menerima tamu pria. Ia takut akan terjadi timbul fitnah yang tidak baik untuk kedepannya apalagi ia sudah memiliki keluarga. Oleh sebab itu jika sedang melakukan pertemuan dengan orang lain terlebih itu seorang pria, Trila sering mengajak tamu tersebut untuk bertemu di ruangan yang terbuka dengan mengajak orang lain atau bawahannya untuk ikut bergabung.
Satu-satunya Kapolsek perempuan di Kota Medan ini mengaku menerapkan pola pembinaan seperti rumah tangga dimana ia dikenal cerewet, berkawan, bersahabat dengan semua anggotanya. Sudah banyak kasus besar yang ditangani Trila bersama para anggotanya seperti ketika ia baru masuk tiga bulan menjabat menjadi Kapolsek Medan Helvetia mendapat kasus pembunuhan terhadap orang tua dan hebatnya kasus tersebut bisa terungkap bersama dengan para anggotanyanya. Selain kasus pembunuhan ada juga kasus narkoba yang sudah mereka ungkap bersama.
Walaupun sudah banyak kasus yang ditangani bukan berarti ia memiliki kebanggaan tersendiri dalam hal tersebut. Mantan Kasi Propam Polres Deli Serdang ini merasa bangga bila warganya hidup aman dan nyaman. “Kebanggaan saya adalah bagaimana masyarakat Medan Helvetia ini aman dan nyaman. Saya sendiri jarang di kantor lebih banyak di lapangan karena saya ingin warga mengenal saya satu per satu dan ingin bersama mereka,” jelasnya.
Trila menambahkan, “Saya lebih senang dekat dengan masyarakat dari level bawah ke atas dari pada masyarakat level atas ke bawah. Mulai dari bawah saya dekati, karena mereka adalah sahabat saya. Itulah motivasi saya menjadi semangat dalam mengayomi masyarakat,” katanya dengan tegas.
Prinsip yang selalu ada dalam benak Trila sendiri yaitu semangat, ikhlas dan tanggung jawab sehingga sampai saat ini bisa sukses dalam menjalani karirnya sebagai Polisi Wanita yang memiliki jabatan tinggi.
Berbicara mengenai karirnya di dunia polisi yang merupakan Aparatur Negara, Trila memang memiliki cita-cita ingin menjadi Polisi Wanita. Mengawali karirnya sebagai Bintara Polwan Polri , lalu ia langsung bertugas di Sabhara Polrestabes Medan, Lantas Poltabes, di Sat Reskrim Poltabes, sebelum akhirnya lulus sekolah perwira di tahun 2002 dan ditugaskan di Propam Poldasu. “Jadi awal saya khususnya di Polresta Medan menjadi seorang administrasi lalu setelah itu saya dipercaya oleh atasan menjadi Wakapolsek Helvetia selama 22 bulan. Kemudian saya dimutasikan dan ditugaskan di kecamatan Medan Sunggal selama satu tahun. Lalu dari Sunggal saya dipercaya lagi menjadi Wakasat Lantas dan barulah tembus dipercayakan oleh pimpinan menjadi Kapolsek Medan Helvetia,” ungkapnya.
Menjadi Kapolsek Medan Helvetia dari kalangan wanita, ia merasa tidak memiliki kendala yang berarti dalam menghambat karirnya. Trila mengungkapkan bahwa semua orang mendukungnya dalam berkarir terlebih menjadi pemipin. Mulai dari keluarga, teman satu profesi, dan pimpinan yang teratas pun memberikan support dan motivasi sehingga ia bisa bertahan dan maju seperti sekarang ini. Menurutnya dimanapun dia bertugas, dia selalu berupaya semaksimal mungkin mengemban amanat dengan baik.
Diluar perawakannya yang tegas dalam memimpin, Trila memiliki hobi yang gemar ia lakukan jika sedang meluangkan waktu kosong untuk bersantai yaitu menonton film India. Menurutnya jika sedang menonton film India terasa sangat nikmat dan menguras perasaan. Itu sebabnya Trila terkenal dengan dermawan, cepat merasa kasihan dan menimbulkan rasa iba terhadap masyarakat yang membutuhkan sebagai pimpinan yang dihormati.
Wanita yang juga suka memasak ini mengaku belajar menjadi seorang pemimpin tak lepas dari peran Kapolres Medan sehingga membuat ia sukses sampai saat ini. “Saya bangga dengan Kapolres Medan, dia memberikan wawasan kepada saya, mendukung, mensupport, memberikan suatu ilmu kepada saya bagaimana cara nya menjadi seorang pimpinan yang tegas, adil, dan amanah,” katanya.