Klub Sepakbola Terlibat Investasi Bodong Robot Trading

Investasi bodong kini kian marak di Indonesia. Beberapa kasus investasi ini telah melibatkan banyak pihak, seperti artis dan juga klub sepakbola Indonesia. Platform robot trading bernama Viral Blast gempar memberikan bantuan hingga miliaran rupiah kepada klub sepakbola Indonesia. Dugaan uang yang diberikan Viral Blast kepada klub sepakbola Indonesia merupakan hasil dari kerugian member investasi bodong senilai 1,2 triliun.

Saat ini Bareskrim Polri telah menyita uang sebanyak 1.5 miliar terkait kasus investasi bodong dari platform Viral Blast (robot trading). Belakangan terungkap, uang tersebut berasal dari tiga klub sepakbola, yakni Persija, Bhayangkara FC, dan Madura United.

“Benar, diantaranya ada yang disita dari beberapa klub bola. Sebagian disita dari Persija, Madura United, dan Bhayangkara FC,” kata Kasubdit III Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Robertus Yohanes De Deo saat dikonfirmasi, Jumat (13/5/2022).

De deo mengungkapkan uang tersebut merupakan bentuk sponsorship klub. Kini uang Rp 1,5 miliar telah disita sebagai barang bukti kasus tersebut.

Baca Juga:  Intip Profil Khabib Nurmagomedov, Legenda UFC yang Diusir dari Pesawat Frontier Airlines

“Ya (sponsorship), sementara baru dari 3 klub tersebut,” jelas Deo.

 

Manajemen klub sepakbola, Persija Jakarta menanggapi serius kasus investasi bodong yang melibatkan kerja sama dengan sponsorship robot trading Viral Blast. Kini Persija memberhentikan sementara kerjasama dengan perusahaan tersebut.

Informasi ini disampaikan manajemen Persija di laman resmi perusahaan pada sabtu, 19 Februari 2022.

“Manajemen Persija memutuskan untuk memberhentikan sementara kerja sama dengan salah satu sponsor tim, yakni Viral Blast Global. Saat ini manajemen masih menunggu perkembangan terbaru terkait kasus yang menimpa perusahaan investasi tersebut,” ungkap manajemen Persija.

 

Keputusan final akan diambil jika sudah ada kepastian hukum. Sebelumnya, Persija dan Viral Blast telah sepakat bekerja sama dalam mengarungi kompetisi BRI Liga 1 2021/2022.

Berbeda dengan sikap manajer klub sepakbola Madura United, ia langsung mengundurkan diri karena terlibat dari kasus investasi bodong.