Kisah Dibalik Bisnis Seksi Victoria’s Secret

LEDAKAN KESUKSESAN DAN AWAL PERSOALAN

Dalam tahun pertama saja Victoria’s Secret berhasil mendapat pemasukan $500.000. Dalam lima tahun pertama, Raymond telah berhasil membuka tiga toko lagi dan meluncurkan katalog pesanan melalui pos yang menjangkau pelanggan di seluruh negeri. Katalog ini lah yang sampai beberapa dekade kemudian tetap menjadi katalog ikonik. Saat itu (tahun 1982), Victoria’s Secret telah melaporkan penjualan tahunan sebesar $ 4 juta. Namun, rahasianya adalah, perusahaan itu ternyata berada di ambang kebangkrutan.

Mengupayakan solusi, Raymond pun mencari mitra baru. Dia adalah Leslie Wexner. Bukan sembarang orang, Wexner adalah seorang pengusaha yang dapat dianggap sebagai salah satu bapak pakaian olahraga. Di usia yang terbilang masih muda, ketika berusia 20 tahun, Wexner memperhatikan bahwa para wanita mulai mencari pakaian yang lebih kasual. Pada tahun 1963 dia membuka toko bernama The Limited. Pada saat dia bertemu Raymond dia sudah memiliki 188 toko dan kekayaan senilai $ 50 juta.

Wexner segera melihat ada yang salah dengan model bisnis Victoria’s Secret, yakni terlalu fokus pada  toko dan katalog yang menarik bagi pria, sehingga pada akhirnya Victoria’s Secret kehilangan penggemar di kalangan wanita. 

 

Baca Juga:  Ide Bisnis Baru Jelang Tahun Baru 2025

SEMAKIN SUKSES SETELAH BERPINDAH TANGAN

Pada tahun 1982,  Raymond akhirnya menjual Victoria’s Secret seharga $1 juta kepada Leslie Wexner, pendiri dan chairman  The Limited, yang nantinya berganti nama menjadi L Brands. Pada saat itu, kelima toko Raymond dan katalog produk Victoria’s Secret telah mendatangkan $6 juta kotor per tahun. 

Wexner mengubah toko untuk membuatnya lebih glamor dengan tema warna emas, menyesuaikan dengan fantasi glamor para wanita umumnya. Dia juga meningkatkan penampilan katalog dengan menggunakan model-model profesional dan produk-produk yang lebih bermanfaat sehari-hari seperti “Miracle Bra” yang ikonik.

Wexner akhirnya menemukan titik keseimbangan: semakin banyak wanita pergi ke toko dan semakin banyak pria yang menyukai melihat katalog.

Selama awal 1990-an, Victoria’s Secret telah menjadi pengecer pakaian dalam Amerika terbesar.  Pada tahun 1995 Victoria’s Secret tercatat telah memiliki 670 toko di Amerika Serikat saja dan bernilai $1,9 miliar. Saat itu merek tersebut menghiasi berbagai landasan pacu dan menyelenggarakan acara khusus di televisi The Victoria’s Secret Fashion Show.