KEBIASAAN SEDERHANA BAGI KESEHATAN MENTAL: JOURNALING.

Kebiasaan menulis buku harian atau biasa yang disebut dengan journaling bisa digunakan sebagai media untuk menumpahkan segala keluh kesah dan perasaan apapun itu yang sedang dirasakan. Kebiasaan tersebut bisa menjadi alat untuk memproses emosi dengan cara yang jauh lebih positif. 

Kawans bisa menuliskan apapun yang kalian rasa mengganjal di perasaan bahkan bisa seolah sedang berdialog dengan diri sendiri. Selain menuliskan perasaan yang dirasakan, journaling juga bisa menjadi media untuk menuliskan rencana-rencana hidup kedepan, goals yang ingin dicapai, progress atau bahkan tulisan seperti puisi atau karya tulis lainnya. 

Mungkin dulu kita terbiasa dengan kata diary, merujuk pada kegiatan menulis ini, lantas apa benar dengan journaling, hanya menulis-nulis apapun kesehatan mental kita bisa terjaga?? 

Berdasarkan Dr. James Pennebaker, seorang psikolog dan ahli terkemuka di bidang Expressive Writing, journaling disebut dapat menurunkan tingkat depresi dan anxiety, serta meningkatkan kualitas hubungan sosial manusia. Selain itu, journaling  juga membuat sel imun T-lymphocytes dalam tubuh menjadi semakin kuat, menurunkan tekanan darah yang tinggi, serta meningkatkan kualitas tidur seseorang.

Disebutkan juga dalam penelitian lain bahwa melakukan journaling, otak kiri kita yang cenderung rasional dan analitis akan sibuk berpikir dan di waktu yang sama, otak kanan kita yang cenderung kreatif, sensitif, dan intuitif, juga akan tetap aktif ‘bermain’ dan ‘berkelana’. Sehingga hal tersebut dapat membantu menghilangkan hambatan mental pada diri kita. Hal ini juga memungkinkan kita menggunakan lebih banyak kekuatan otak untuk lebih memahami diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita. Gak melulu baper, bawa perasaan… 

So, how to start journaling? 

Baca Juga:  4 Fakta Air Lemon yang Bagus untuk Dikonsumsi saat Diet