Medan, KoverMagz – Siapa yang tak kenal Jocelyn Paramita, remaja cantik asal Medan yang sosoknya sudah sangat dikenal dikalangan pemain Guzheng. Guzheng yang merupakan alat musik kecapi tradisional asal Tiongkok ini sudah sangat langka sekali orang memaikannya. Akan tetapi, Jocelyn Paramita sudah menggeluti bermain alat musik ini sejak usia 9 tahun.
Gadis cantik kelahiran 22 Maret tahun 2000 ini pun berbagi cerita kepada Kovermagz.com bagaimana ia bisa sangat cinta sekali dengan alat musik tradisional Tiongkok tersebut. “Mama saya itu sudah lama bermain Guzheng, dan mama saya selalu menyuruh saya untuk mencoba bermain Guzheng dengan iming-iming akan memberikan hadiah setiap saya selesai latihan”. ucap Jocelyn.
“Tapi lama kelamaan saya mulai suka, dan gak berharap hadiah yang diberi oleh mama lagi. Karena pernah ikut tampil saat acara disekolah, dan banyak mendapat respon yang luar biasa dari teman-teman. Disitu saya memutuskan untuk benar-benar fokus belajar Guzheng tanpa berharap hadiah lagi dari mama”, cetus Jocelyn.
Putri dari Ngartini Huang ini mengaku, tidak mudah belajar bermain Guzheng. Namun berkat kesabaran sang ibu untuk mengajarkannya, Jocelyn akhirnya benar-benar mampu dan mahir bermain Guzheng setelah berlatih kurang lebih dua tahun.
Ia juga memiliki sertifikat Internasional dari Shanghai – China (China National Musical Instruments Artistic Cultivation Performance Examination). Tidak hanya Ngartini Huang sang mama yang menjadi mentornya, tetapi nama besar seperti Prof.Sun Wen Yan (Shanghai Conservatory of Music), Prof.Qin Xiao Ning (Liuzhou), Mr.He Xiao Dong (Shanghai) juga pernah menjadi mentornya.
Jocelyn Paramita juga rutin mengikuti Workshop – Workshop mengenai Guzheng demi menambah wawasannya. Seperti mengikuti WorkShop Master Class Guzheng oleh Prof. Sun Wen Yen (Changsu), tahun 2011. Lalu mengikuti WorkShop Master Class Guzheng oleh Prof. Sun Wen Yen (Shanghai), tahun 2012. Serta terakbir mengikuti WorkShop Master Class Guzheng oleh Prof. Sun Wen Yen (Suzhou), tahun 2013.
Ditingkat internasional, prestasi jocelyn juga sangat baik. Seperti pada Juni 2011, Jocelyn terpilih untuk ikut konser Pertukaran Budaya Indonesia – China I di Changsu, China. Sebulan kemudian di Juli 2011 ia ikut Konser Pertukaran Budaya Indonesia – China ke II di Medan. Setahun setelahnya pada 24 Juni 2012 Jocelyn mengisi Konser Pertukaran Budaya Indonesia – China ke III di Shanghai, China. Dan terakhir 20 Juni 2013 ia pun terpilih lagi ikut Konser Pertukaran Budaya Indonesia – China ke IV di Suzhou, China.
Selain menjadi pengajar Ghuzeng bersama mama nya di Jade Music, Jocelyn juga aktif di Youtube. “Sejak Mei 2020 kemarin saya udah masuk ke Youtube, nama Youtube saya Jocelyn Paramita. Disana saya cover-cover lagu pakai Ghuzeng, dan ternyata banyak yang komentar positif, saya jadi makin senang karena banyak yang terhibur”, tutur Jocelyn.
Saat ini Jocelyn juga mengaku sedang mencoba alat musik tradisional lainnya seperti Harpa dan Pipa. “Dalam beberapa bulan belakangan ini saya juga lagi rutin belajar main Harpa dan Pipa, karena ini juga alat musik tradisional yang dimainkan dengan petik. Jadi saya harus berusaha untuk bisa dan mahir memainkannya seperti Guzheng”, tutup Jocelyn
Berikut beberapa prestasi yang telah di capai Jocelyn Paramita di kanca nasional:
1. Tgl 18 Desember 2009 konser Nasional Perdana yang berjudul : “ Konser 999 roses” di Medan.
2 Tgl 16 – 17 Agustus 2014 Konser Nasional II di Medan yang berjudul :“Dengan denting kecapi kita mencintai tanah air Indonesia”, Dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Indonesia yg ke 69 Tahun
3. Tgl 28 Desember 2014 kerjasama/kolaborasi musik kecapi/guzheng dengan 7 etnis lainnya di sumatera Utara, dalam acara memeriahkan HUT TVRI Medan yang ke 44 tahun dengan tema “Gebyar Budaya Harmoni Kebhinekaan”
4. Tgl 22 Mei – 2 Juni 2015 Road show ke 4 kota besar di Indonesia : – Palembang – Jakarta – Bandungan (Semarang) – Magelang ( Waisak Nasional di Candi Borobudur yg di hadiri Presiden Jokowi)
5. Tgl 14-16 Juni 2019 kerjasama/kolaborasi musik kecapi/guzheng dengan etnis lainnya dan dihadiri oleh Profesional Guzheng Player dari Liuzhou prof. Qin Xiao Ning dalam acara Toba Caldera World Music Festival 2019 di Singgolom Tampahan, Tobasa.
6. Tgl 19 Agustus 2017 Juara 1 dalam acara “Classical Solo Guzheng Competition” yang diselenggarakan oleh Jade Music School.
7. Tgl 11 Desember 2018 Juara 1 Kompetisi Bahasa Mandarin “Chinese Bridge” Tingkat Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.
8. Sebagai narasumber di acara Mindful melodies online charity “Gems of Nusantara”, november 2020
Penulis & Fotografer : Vicky Siregar