Xerostomia (Mulut Kering)
Mulut kering terjadi karena adanya gangguan pada produksi air liur akibat penumpukan bakteri di rongga mulut. Kondisi gangguan kesehatan ini sering terjadi karena hal-hal kecil yang terlupakan, salah satunya adalah dehidrasi. Ketika mulut kering dan tidak mengandung air liur, perkembangan bakteri menjadi tidak terkendali. Air liur berfungsi untuk menetralisir asam dan menghilangkan sel-sel mati yang terakumulasi pada lidah dan gusi. Jika sel-sel mati ini dibiarkan akan menyebabkan bau mulut. Selain itu, konsumsi obat ketika sedang pilek juga membuat air liur mengering.
“Dianjurkan mulut dalam keadaan basah, jika mulut kering sebaiknya dilakukan pencegahan dengan banyak minum air putih utamanya air hangat, minimal delapan gelas sehari (1 liter). Hal tersebut akan mengaktifkan air ludah karena salah satu fungsi air ludah yakni membersihkan,” paparnya.
Konsumsi makanan asam juga bisa merangsang produksi air ludah sehingga bisa membantu mengatasi mulut kering. Beberapa makanan asam (misalnya buah jeruk sitrun) juga merupakan sumber vitamin C yang baik. Namun jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan asam karena bisa mengikis enamel gigi sehingga meningkatkan risiko kerusakan gigi. Agar risiko ini berkurang, iringi dengan minum air putih ketika menyantap makanan asam.
Diabetes
Diabetes menyebabkan kadar gula darah berfluktuasi. Glukosa berlebih pada gigi dan gusi akan meningkatkan jumlah bakteri yang menimbulkan penyakit gusi bahkan infeksi. Di sinilah, bau napas tak sedap muncul.
Kebersihan Gigi dan Mulut
Kurangnya kebersihan mulut dan gigi juga bisa menimbulkan bau mulut. Hal ini timbul karena sisa makanan, bakteri, kotoran tertinggal lama di mulut dan kurang bersih menyikat gigi. Penyebab lainnya adalah kesehatan gigi yang tidak baik seperti gigi berlubang atau masalah pada gusi bengkak. Selain itu bau mulut juga bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok.
