Mengukir Sejarah Baru
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu menjadi pasangan putri pertama Indonesia yang meraih emas di ganda putri. Berlaga di Lapangan 1 Musashino Forest Sport Plaza, Duo unggulan Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengalahkan pasangan unggulan China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Pasangan itu menguasai dua set langsung 21-19, 21-15 untuk merebut medali emas ganda putri cabang bulu tangkis. Pertandingan final ini pun berlangsung dengan durasi yang cukup lama, 55 menit.
Polii, 33, telah berada di ambang pensiun sebelum dibujuk untuk bergabung dengan Rahayu, 23. Ini adalah pertama kalinya Indonesia, negara yang secara tradisional kuat dalam bulu tangkis, meraih emas di ganda putri di Olimpiade. Sebelumnya, prestasi terbaik ganda putri Indonesia di kompetisi multicabang olahraga empat tahunan itu hanya perempat final, yakni pada Olimpiade Rio 2016 dan itu berkat jasa sang juara tahun ini, Greysia Polii dan pasangannya Nitya Khrisnida.
Emosi memuncak sepanjang pertandingan, dengan kedua belah pihak saling berebut poin. Pada satu titik, Polii mematahkan raketnya dengan frustrasi, mendapatkan yang baru dan kembali untuk membantu Indonesia memenangkan poin. Pertandingan berakhir dengan peninjauan batas, dengan Polii dan Rahayu gembira ketika shuttlecock dianulir. Hasil tersebut menghentikan perjuangan China di ganda putri. Cina telah mendominasi undian bulu tangkis, memenangkan lima Olimpiade berturut-turut dari 1996 hingga 2012. Kesuksesan Greysia Polli & Apriyani Rahayu ini juga menjadi pemberi medali emas pertama bagi Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020.