INVASI BATAS UTARA, ALBUM KEDUA DAN PENANDA KEMBALINYA VINTAGE GLASSES

BERANGKAT DARI BAND SEKOLAHAN

Vintage Glasses adalah band of brothers, beranggotakan Irhas Triputra Nugroho (Aas) dan Novriyadi Tari Fahlevi (Opi). Terbentuk pada tahun 2009, Vintage Glasses pada awalnya hanyalah band sekolahan. Mereka mulai manggung di pentas seni sekolah, kampus, dan berbagai event musik lainnya. Banyak cerita yang telah dilalui, beberapa kali juga terjadi pergantian personil, namun Vintage Glasses tetap bertahan. Pada tahun 2015, Vintage Glasses merilis album berjudul Rock Teenagers Rebellion.

Selain kecintaan yang sama terhadap musik rock, Aas dan Opi juga membentuk komunitas The Wild Brain Workshop (TWBW). Kombinasi antara semangat rock n roll dan kultur motor kustom akhirnya menciptakan karakter yang kuat untuk Vintage Glasses. Rock and ride menjadi semangat dan tagline yang terus digaungkan, baik oleh Vintage Glasses ataupun TWBW. Di tahun 2021, Vintage Glasses dan TWBW bekerja sama dengan Frogballs Records dan Selaras Project akan merilis album dan film dokumenter berjudul Invasi Batas Utara. Sebuah karya yang diharapkan dapat memberi semangat baru untuk kawan-kawan dan Vintage Glasses sendiri.

MEMPRODUKSI ALBUM DAN FILM MINI DOKUMENTER

Invasi Batas Utara mulai dikerjakan dari tahun 2018. Aas dan Opi mulai mengumpulkan materi lagu dan focus untuk rekaman di tengah kesibukan masing-masing dan jadwal panggung yang cukup padat. Aransemen dan lirik lagu mulai terkumpul, konsep album pun semakin terbentuk. Album Invasi Batas Utara banyak bercerita tentang keseharian Aas dan Opi dalam menjalankan Vintage Glasses sebagai sebuah band rock n roll, dan pergerakan mereka di komunitas TWBW. Musik yang riuh, penuh distorsi, dengan lirik yang memacu adrenalin menjadi karakter utama lagu-lagu yang terdapat di album Invasi Batas Utara. Lagu Easy Ride dan Motorpsycle menjadi pengecualian, lagu instrumental dan bertempo pelan tersebut memang terinspirasi dari perjalanan riding dan camping mereka saat dalam kondisi santai menikmati panorama di Danau Toba.

Namun proses pembuatan projek Vintage Glasses ini sempat sejenak terhenti karena pandemi. Masalah pun mulai bermunculan dan cukup menghambat progres pengerjaan album. Dua orang personil terpaksa pulang ke kampung halamannya, kondisi kas band juga terus menipis. Semangat untuk tetap dapat menyelesaikan album akhirnya mempertemukan Aas dan Opi dengan Giffarie Ownie. Seorang veteran di skena musik Medan yang juga pernah bermain di band The Oh Good. Pengerjaan album yang sempat terhambat akhirnya kembali berjalan, kali ini dibantu oleh Giffarie yang bertindak sebagai produser dan pemilik label Frogballs Records.

Kabar Vintage Glasses yang akan merilis album kemudian sampai di meja Selaras Project. Sebuah kolektif fotografer dan videografer yang memiliki semangat dan visi yang sama dengan Vintage Glasses kemudian memutuskan untuk berkolaborasi mengerjakan film mini dokumenter. Proses pengerjaan film memakan waktu enam bulan. Film yang juga berjudul Invasi Batas Utara ini akan menceritakan perjalanan Vintage Glasses, pergerakan sosial Aas dan Opi di komunitas TWBW, proses pengerjaan album, dan interview dengan beberapa sosok yang memiliki pengaruh di dalam perjalanan Vintage Glasses.

Saat ini album Invasi Batas Utara sudah dapat didengarkan di seluruh digital streaming platform, sementara film Invasi Batas Utara akan segera dirilis pada awal Agustus 2021 mendatang.

 

Source from Press Release
Baca Juga:  Bikin Bangga! Reog Ponorogo Resmi Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO