![photo_2022-02-25_21-11-44](https://kovermagz.com/wp-content/uploads/2022/02/photo_2022-02-25_21-11-44-696x514.jpg)
Kovermagz – Istilah ballo pertama kali digunakan oleh Domenico da Piacenza (dalam De Arte Saltandi et Choreas Ducendi), sehingga karyanya dikenal sebagai balleti atau balli yang kemudian menjadi ballet. Istilah ballet itu sendiri dicetuskan oleh Balthasar de Beaujoyeulx dalam Ballet Comique de la Royne (1581) yang merupakan ballet comique (drama ballet).
Biasanya juga Ballet akan diiringi dengan musik atau nyanyian, mime dan akting. Seni tari ini juga bisa dimainkan secara solo, berdua atau bergrup. Dalam beberapa gerakan Ballet, ada teknik terkenal yang dinamalan teknik virtuoso seperti pointe work, grand pas de deux dan mengangangkat kaki tinggi-tinggi. Ini biasa dilakukan untuk mereka para pemain yang bisa dikatakan masuk ke profesional.
Untuk teknik gerakan dasar meliputi teknik berdiri, berputar, keseimbangan dan kordinasi. Namun perlu diketahui, dalam melakukan gerakannya, pemain Balet harus mengetahui seberapa kuat otot kaki mereka bisa melakukannya.
Medan juga memiliki rumah sanggar Balet yang cukup diminati oleh pesertaanya. Seperti sanggat Balet DMC (Dance and Music Centre) yang berada di jalan Airlangga no 20B, Medan sudah ada sejak November 2017 .
Dalam kesempatawan wawancara Kovermagz dengan Yuliani yang merupakan salah satu pengajar DMC, ia menjelaskan hal apa saja yang harus diketahui jika ingin terjun kedunia Ballet.
“Pastinya setiap mereka yang pemula ingin belajar gerakan Balet kita pasti edukasi mereka dulu, gerakan dasar itu seperti apa sampai yang gerakan profesional yang memiliki kesulitan tinggi. Disitu juga kita memantau seberapa kuat daya tahan tubuh mereka melakukan gerakannya, mungkin di beberapa anak didik kita ada yang memiliki kelenturan tubuh ada juga yang tidak. Nah, kami tak akan memaksa mereka secara keras”, dalam penuturan Yuliani.
Ia juga menambahkan, step by step akan dilalui untuk para peserta Balet mengikuti gerakannya. ” beberapa alat bantu juga disediakan DMC untuk memudahkan para pemain Ballet pemula, supaya mereka terhindar dari cedera-cedera yang fatal”, ucap Yuliani.
Menurut Yuliani selaku pengajar Ballet, kesabaran dan adalah kunci utama dalam belajar melatih Balet. Itu sebabnya para pengajar-pengajar DMC senantiasa mengajar dengan sabar agar konektivitas bersama anak didik mereka terjaga dan sianak didik lebih tekun dan giat mencoba dan terus berlatih.
Selain Ballet, DMC Medan juga sebenarnya membuka beberapa kelas sanggar seni lainnya, seperti kelas modern dance / hip hop, vocal, alat musik piano, gitar dan biola. Beberapa prestasi juga di dapat diajang bergengsi, seperti saat mengikuti Dancers Camp OKH 2017 yang diadakan di Sinagapura, dimana DMC Medan berhasil meraih tropi dan mendapat beberapa award.
Pada tahun 2019 DMC Medan mendapat silver award lewat Ballet dan Dance pada kegiatasan Asia Pacific Arts Festival yang juga diadakan di Singapura. Beberapa pengajar di DMC Medan juga baru-baru ini mendapat penghargaan di kanca nasional juara mewakili Sumatera Utara, lewat kompetisi Indonesia Menari Virtual 2021 lewat pengajarnya yang bernama Sartika Dewi Pratiwi.