Warga Indonesia patut bangga. Desa ketiga terbersih di dunia, setelah Desa Mawlynnong di India dan Desa Giethoorn di Belanda , ada di Indonesia, tepatnya di Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali.
Daya tarik pulau Bali tak ada habisnya. Setiap sisi Bali punya pesona dan daya tarik tersendiri yang mampu menyihir para wisatawan untuk kembali lagi. Desa Penglipuran yang dinobatkan menjadi salah satu desa terbersih di dunia adalah desa adat yang menjadi primadona pariwisata di Bali. Bukan tanpa alasan, Desa Penglipuran ini terkenal dengan kebersihan dan kerapiannya sehingga memborong penghargaan mulai dari Kalpataru, ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award) pada tahun 2017, dan yang terbaru, destinasi ini masuk dalam Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation.
Ada berbagai daya tarik dari desa ini yang akan membuat pengunjung kagum. Saat memasuki desa pengunjung akan disambut dengan deretan tanaman hijau, udara yang sejuk dan pemandangan asri pagar tanaman yang menghiasi seluruh area desa.
Hal yang tak kalah menarik bahwa di desa ini tidak bisa membuang sampah sembarangan dan dilarang menggunakan kendaraan bermotor yang bertujuan untuk tetap menjaga lingkungan terbebas dari polusi udara. Pengunjung hanya bisa berkeliling Desa Penglipuran dengan berjalan kaki, tak hanya itu desa juga menyediakan tempat sampah setiap 30 meter.
Desa Penglipuran sebagai desa adat memiliki ritual wajib keagamaan yang dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Ritual tersebut dinamakan ritual “Ngusaba”. Ada juga ritual yang setiap 15 hari sekali masyarakat di sana akan datang ke Pura Penataran untuk bersembahyang.
Selain hal tersebut, penduduk desa tetap menjunjung tinggi nilai-nilai adat dengan mengatur tata ruang desa dengan Konsep Tri Mandala. Arti konsep ini adalah tata ruang desa dengan pembagian wilayah tersebut diurutkan dari wilayah paling utara hingga paling selatan wilayah yang dibagi menjadi tiga yakni :
- Utama Mandala ( wilayah utara), sebagai area tempat suci atau tempat para dewa yang dijadikan tempat beribadah.
- Yang kedua wilayah Madya Mandala (bagian tengah) dijadikan sebagai pemukiman penduduk.
- Yang ketiga adalah wilayah Nista Mandala (wilayah selatan) dijadikan sebagai area khusus untuk pemakaman penduduk.
Desa ini juga akan semakin menarik perhatian kamu setelah menyusuri hutan bambu yang luasnya mencapai 45 hektare atau sekitar 40 persen dari luas keseluruhan Desa Penglipuran. Keasrian hutan bambu ini sangat dijaga dan dilestarikan oleh penduduk setempat. Penduduk desa beranggapan bahwa, selain keindahan dari hutan bambu, hutan ini juga fungsi sebagai kawasan resapan air. Hal tersebutlah yang membuat penduduk desa percaya bahwa hutan bambu ini sebagai hutan pelindung desa.
Buat pemburu wisata kuliner jangan khawatir, karena desa ini juga punya sajian kuliner yang unik dan wajib untuk dicicipi namanya loloh cemcem dan tipat cantok. Loloh cemcem adalah minuman khas alami yang diolah secara tradisional dari daun cemcem atau daun kloncing dengan banyak khasiat dalam melancarkan pencernaan. Makanan unik desa ini ada tipat cantok yang merupakan makanan berat yang berisi ketupat dan sayuran rebus yang disajikan bersama dengan bumbu kacang.
Banyaknya daya tarik dari Desa Penglipuran mulai dari kebersihan desa dan keteraturan wilayahnya layak menjadikan desa ini menjadi desa terbersih. Selain itu pemandangan asri, budaya nya yang khas , kulinernya yang unik layak dijadikan pilihan buat kamu yang ingin berwisata.
Penulis: Nia Malau