9 Peradaban Manusia yang Hilang dari Dunia, Ada dari Tetangga Nusantara!

Apa sajakah peradaban manusia yang hilang dari dunia? Tentu hal ini pernah menjadi pertanyaan sobat kover bukan? Pasalnya, dunia yang kita huni ini diketahui telah mengalami berbagai peradaban. Baik berbagai peradaban besar yang telah dibangun, berkembang, maupun beberapa yang tidak dapat bertahan dan runtuh.

Beberapa peradaban yang runtuh umumnya dapat didokumentasikan dengan baik oleh para sejarawan, dan mampu melacak masa kebangkitan serta kejatuhannya. Namun, beberapa peradaban lainnya tampaknya tiba-tiba menghilang tanpa meninggalkan petunjuk apa pun terkait faktor yang menyebabkan jatuhnya peradaban tersebut.

Nah kali ini, tim kovermagz akan mengajak kalian untuk mengetahui peradaban manusia yang hilang. Simak penjelasan selengkapnya di sini! 

Peradaban Maya

Yang pertama ada peradaban Maya. Melansir dari Britannica, pada masa kejayaannya, wilayah kerajaan Maya mencakup seluruh semenanjung Yucatán, wilayah Guatemala saat ini, Belize, dan sebagian Meksiko. Luas wilayah tersebut menjadikannya sebagai kerajaan Maya sekaligus menjadi salah satu peradaban yang  paling dominan pada masanya. Peradabannya juga dikenal cukup maju, karena menunjukkan keterampilan teknik yang luar biasa dan menggunakan matematika yang rumit.

Kendati begitu, peradaban ini tak berlangsung lama. Peradaban Maya tidak mampu mempertahankan keberadaanya dan mengalami kemunduran sekitar tahun 900 Masehi. Arkeolog menduga bahwa peradaban tersebut menjadi korban perang ditambah dengan perubahan iklim yang mengakibatkan kelaparan dan memaksa terjadinya eksodus dari kota terbesar mereka

Kerajaan Khmer

Di belahan lain dunia, ada peradaban kerajaan Khmer yang wilayahnya mencakup seluruh Kamboja. Angkor menjadi salah satu kota peradaban terbesar, dengan sistem jalan dan kanal yang luas. Diperkirakan populasi masyarakatnya mencapai satu juta orang.

Kerajaan yang berdekatan dengan wilayah Nusantara atau Indonesia masa dulu ini, mencapai puncaknya antara tahun 1000 dan 1200 M. Para ahli tidak yakin apa yang menyebabkan peradaban tersebut menghilang. Para ahli belum mengetahui secara pasti, apa yang menyebabkan peradaban tersebut menghilang. Namun, ada teori umum yang mengatakan jika penyebabnya adalah perang hingga bencana lingkungan.

Pulau Easter

Pulau Easter alias pulau Paskah atau memiliki nama asli Rapa Nui, terkenal dengan patung kepala batu besar yang menghiasi area pantainya. Pulau Paskah adalah rumah bagi peradaban Polinesia yang pertama kali mendiami pulau itu sekitar 700 Masehi. Polinesia berkembang cukup pesat dengan penduduknya adalah navigator laut yang terampil.

Beberapa berspekulasi bahwa kurangnya sumber daya alam menyebabkan kemunduran pada peradaban pulau paskah. Selain itu, faktor wabah penyakit juga diyakini ikut berperan. 

Peradaban Indus 

Peradaban Indus atau peradaban Harappa adalah salah satu peradaban terbesar dalam sejarah kuno. Peradaban ini membentang di beberapa wilayah India, Pakistan, dan Afghanistan yang diperkirakan memiliki populasi sebanyak lima juta orang. Pada puncak kejayaannya, peradaban ini juga memiliki beberapa arsitektur yang paling mengesankan di dunia. Namun, jejaknya menghilang sekitar 3.000 tahun yang lalu karena alasan yang tidak diketahui. Satu teori menunjukkan bahwa itu peradaban ini menjadi korban perubahan iklim yang mengakibatkan kekeringan dan kelaparan.

Peradaban Çatalhöyük 

Tahukah anda bila di wilayah Turki tengah-selatan pernah ada kota tertua di dunia loh. Namanya adalah Çatalhöyük. Kota ini menjadi salah satu kota tertua di dunia yang berada di Turki sekaligus menjadi bukti dari peradaban luas yang berkembang antara 9.000 dan 7.000 tahun yang lalu namun kemudian tiba-tiba menghilang. Uniknya lagi, situs purbakala Çatalhöyük ini diketahui memiliki struktur rumah yang mirip dengan sarang. Rumah-rumah ini dibangun bersebelahan dan dimasuki melalui lubang di atap.

Tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya, namun banyak sumber mengatakan jika saat itu masyarakatnya pergi dengan meninggalkan banyak barang yang merinci proses kehidupan dan kegiatan ritualnya.

Peradaban Mississippian

Pada tahun 700 M kolonisasi Eropa dan sebagian besar benua Amerika Tenggara memiliki peradaban agraris yang dikenal sebagai peradaban Mississippi. Salah satu kota terbesarnya adalah Cahokia, yang terletak di dekat Collinsville, Illinois (sekarang jadi negara bagian Amerika Serikat).

Cahokia memiliki struktur kota yang modern dengan menampilkan alun-alun pusat yang besar, piramida besar dari tanah, dan struktur kayu yang bentuknya mirip dengan Stonehenge yang digunakan untuk melacak bintang.

Para ahli tidak mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan kematian bertahap penduduk pada masa peradaban Mississippi. Teori populer menunjukkan bahwa penurunan itu akibat degradasi lingkungan atau kelaparan dan penyakit akibat sanitasi yang buruk.

Peradaban Anasazi 

Melansir dari History, di wilayah Amerika Serikat (AS) yang saat ini bernama Four Corners, Anasazi membangun tempat tinggal di sisi tebing selama abad ke-12 dan ke-13. Namun, tempat tinggal tebing itu tidak ditempati untuk waktu yang lama. Para peneliti menemukan tanda-tanda pembantaian dan kanibalisme.

Ditemukan pula bukti masalah pengelolaan air hingga kekeringan jangka panjang yang melumpuhkan peradaban ini. Selain itu, pergolakan agama dan politik juga diduga menjadi faktor masyarakat Anasazi meninggalkan tanah air mereka pada tahun 1300 M.

Peradaban Cahokia 

Desa-desa adat mulai bermunculan sekitar 1.200 tahun yang lalu di lembah sungai yang subur di Amerika Tenggara dan Barat Tengah. Sejauh ini yang terbesar adalah Cahokia, yang pada puncaknya memiliki populasi hingga 20.000 orang. Cahokia dikelilingi oleh benteng kayu yang tinggi dan memiliki banyak alun-alun dan setidaknya 120 gundukan tanah. Yang terbesar dikenal sebagai Monks Mound, berdiri setinggi 30.5 meter yang diperkirakan pembangunannya menggunakan sekitar 14 juta keranjang tanah.

Viking Greenland

Menurut cerita rakyat Islandia, Erik the Red memimpin armada yang terdiri dari 25 kapal untuk menjajah Greenland sekitar tahun 985 M. Mereka mendirikan dua koloni, yakni pemukiman Timur yang besar dan pemukiman Barat yang lebih kecil. 

Pada tahun 1721, sebuah ekspedisi misionaris datang ke sana dengan tujuan untuk mengubah masyarakatnya menjadi Protestan. Namun, sesampainya di sana, para misionaris tidak menemukan apa-apa selain reruntuhan. 

Beberapa ahli percaya para penduduk berkemas dan kembali ke Islandia atau Skandinavia. Sementara teori lain menduga bahwa mereka mati kelaparan, terkena wabah, atau dimusnahkan oleh suku Inuit, yang tiba di Greenland dari Kanada sekitar tahun 1200 M