8 Tips Memasak Jamur dengan Tepat dan Aman Dikonsumsi, Wajib Tahu!

Banyak orang bertanya-tanya bagaimana cara memasak jamur dengan tepat dan aman dikonsumsi. Pasalnya, jika tak diolah dengan benar, jamur dapat menimbulkan risiko kesehatan lantaran mengandung zat alami tertentu. Bahkan, jamur mentah atau yang tidak dimasak sempurna pun kerap dapat memicu masalah serius pada tubuh. Perlu diketahui, saat ini,  jamur kerap menjadi  bahan makanan favorit keluarga.

Hal ini dikarenakan rasanya yang gurih dan teksturnya yang unik. Banyak hidangan enak, mulai dari mie, sup, tumisan, hingga topping pizza, tak lengkap tanpa tambahan jamur. Namun, di balik kelezatannya itu, ada hal penting yang perlu diperhatikan, yakni cara memasak jamur yang tepat agar tetap aman dikonsumsi. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui cara memasak jamur yang benar agar menjadi hidangan makanan yang lezat sekaligus terhindar dari bahaya.

Nah, kali ini tim kovermagz akan berbagi tips memasak jamur dengan tepat dan aman dikonsumsi. Simak selengkapnya disini! 

Memperhatikan Kondisi Jamur

Kondisi jamur sebelum dimasak sangat menentukan keamanannya. Jamur yang sudah berlendir, berubah warna, atau berbau tidak sedap sebaiknya tidak perlu dikonsumsi. Dr. Andrew Weil menjelaskan melalui situs resminya bahwa jamur segar biasanya bisa bertahan hingga seminggu jika disimpan dengan benar, tetapi segera rusak bila dibiarkan terlalu lama di suhu ruang. Itu sebabnya, pengecekan kondisi sangat penting dilakukan sebelum mengolah jamur.

Selain itu, menurut U.S. Department of Agriculture (USDA), jamur segar harus dicuci dengan air mengalir sebelum dimasak untuk menghilangkan kotoran atau bakteri yang mungkin menempel. Dengan begitu, kualitas jamur tetap terjaga dan kamu terhindar dari risiko keracunan makanan.

Masak Hingga Matang

Memasak jamur sampai benar-benar matang adalah cara efektif menurunkan kandungan toksin alami seperti agaritine. Dr. Michael Greger dari NutritionFacts.org menekankan bahwa toksin ini bisa berkurang hingga 65 persen hanya dengan satu menit pemanasan di microwave, sementara penggorengan selama beberapa menit dapat menghilangkan sebagian besar sisanya. Jadi, pastikan jamur tidak setengah matang ketika dihidangkan.

Selain menurunkan toksin, memasak jamur juga membuat teksturnya lebih lembut dan rasanya lebih gurih. Jamur shiitake misalnya, bila dimakan mentah bisa memicu “shiitake dermatitis” berupa ruam kulit. Namun, jika dimasak hingga matang sempurna, senyawa penyebab ruam tersebut bisa dinetralkan sehingga jamur aman disantap.

Gunakan Air Bersih

Air yang digunakan untuk mencuci maupun merebus jamur harus benar-benar bersih. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penggunaan air keran yang sudah terjamin kualitasnya penting untuk mencegah kontaminasi bakteri berbahaya. Jangan sekali-kali merendam jamur dalam air yang sudah lama disimpan atau tidak jelas sumbernya.

Air bersih juga membantu mengurangi kotoran yang menempel di permukaan jamur. Setelah dicuci, jamur sebaiknya segera dikeringkan menggunakan tisu dapur agar tidak menyerap terlalu banyak air, sehingga rasanya tetap terjaga saat dimasak. Dengan begitu, kamu bisa memastikan jamur tetap higienis dan lezat.

Hindari Memasak Terlalu Lama

Baca Juga:  Berkenalan dengan Chagaccino, Perpaduan Kopi dan Jamur yang Lagi Trend di Dunia Kuliner, Tertarik Mencobanya?

Meski penting untuk memastikan jamur matang, memasaknya terlalu lama justru bisa mengurangi kualitas gizi dan teksturnya. Menurut riset yang diterbitkan dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition, panas berlebih dapat menurunkan kadar antioksidan pada jamur. Selain itu, teksturnya bisa berubah menjadi lembek berair dan kurang enak disantap.

Untuk menjaga keseimbangan, cukup masak jamur dalam waktu yang ideal, yakni beberapa menit dengan metode menumis atau menggoreng biasanya sudah cukup. Jika direbus, jangan terlalu lama agar nutrisi yang larut dalam air tidak hilang seluruhnya. Dengan cara ini, jamur tetap aman sekaligus bergizi.

Pilih Metode Memasak yang Tepat

Ada banyak cara mengolah jamur, tetapi tidak semuanya sama efektifnya dalam mengurangi risiko racun. Dr. Greger menyebutkan bahwa microwave adalah metode paling cepat dan efektif menurunkan kadar agaritine. Menggoreng dan memanggang juga cukup baik, sedangkan merebus memerlukan waktu lebih lama agar hasilnya aman.

Memilih metode memasak juga bisa disesuaikan dengan jenis jamur dan menu yang ingin dibuat. Misalnya, jamur kancing lebih enak ditumis sebentar agar teksturnya tetap renyah, sementara shiitake sebaiknya dimasak lebih lama agar senyawa penyebab ruam bisa hilang sepenuhnya.

Perhatikan Penyimpanan yang Tepat

Cara menyimpan jamur sangat memengaruhi kualitas dan keamanannya. Dr. Andrew Weil menyarankan untuk menyimpan jamur dalam kantong kertas di kulkas agar sirkulasi udara tetap terjaga. Menyimpan jamur di plastik justru mempercepat pembusukan karena kelembapan terperangkap di dalamnya.

Jamur yang sudah dimasak juga bisa disimpan, tetapi sebaiknya segera dimasukkan ke freezer jika tidak akan dikonsumsi dalam waktu dekat. Dengan begitu, jamur bisa bertahan hingga sebulan tanpa kehilangan rasa dan kualitasnya.

Metode Pemanasan Ulang yang Benar

Pemanasan ulang jamur sering dianggap berbahaya, padahal sebenarnya tidak jika dilakukan dengan benar. Menurut Dr. Andrew Weil, jamur bisa dipanaskan ulang dengan microwave atau di atas kompor, asalkan dalam kondisi masih segar dan sudah disimpan dengan benar sebelumnya.

Perlu diperhatikan, jangan memanaskan jamur berulang kali karena dapat mengubah teksturnya dan menurunkan kualitas gizi. Sebaiknya panaskan secukupnya sesuai porsi yang akan dikonsumsi agar tetap aman dan enak disantap.

Jangan Gunakan Jamur Liar!

Jamur liar yang tumbuh bebas di alam sangat berisiko menimbulkan keracunan. Associate Professor Senaka Ranadheera dari University of Melbourne menegaskan bahwa toksin dalam jamur liar tidak bisa hilang hanya dengan dimasak, direndam, atau dikupas. Banyak kasus keracunan parah bahkan kematian akibat konsumsi jamur liar yang salah dikenali.

Karena itu, sebaiknya anda hanya membeli jamur dari supermarket atau penjual terpercaya. Meski sekilas mirip dengan jamur konsumsi, jamur liar bisa saja mengandung racun mematikan yang tak terlihat.