Sobat kover tahukah anda bahwa tempat bioskop Indonesia yang menjadi langganan anda untuk menonton film kesayangan tidak terlepas dari campur tangan para konglomerat tanah air loh. Pasalnya, selain menggandeng gelar konglomerat, mereka diketahui merupakan pemilik bioskop terbesar di Indonesia.
Bisa dibilang, para pengusaha ini turut andil dalam mendorong dan meningkatkan industri film Indonesia agar kian berkembang dan berinovatif. Berkat mereka, bioskop-bioskop di Indonesia masih bertahan hingga sekarang meskipun ditengah gelombang arus peradaban teknologi yang semakin canggih.
Lantas, siapa sajakah pemilik bioskop terbesar di Indonesia tersebut? Melansir dari berbagai sumber, kami akan mengulas informasinya untuk anda!
1. CGV Cinemas (Ananda Siregar dan David Hilman)
CJ CGV merupakan perusahaan bioskop asal Korea Selatan yang memiliki banyak cabang di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Di Indonesia, CGV didirikan pada tahun 2006 oleh Ananda Siregar dan David Hilman.
Ananda Siregar merupakan pria kelahiran 1975. Dia putra bungsu dari mantan Menteri Perdagangan, Arifin Siregar. Ananda Siregar alumni universitas Northwestern Chicago dengan mengambil pendidikan Psikologi dan Ekonomi. Sementara David Hilman merupakan Chief Operational Officer Agung Sedayu Retail Indonesia.
Keduanya kompak mengembangkan bisnis bioskop hingga besar seperti sekarang. Saat pertama kali diluncurkan, bioskop ini bernama Biltzmegaplex. Namun, pada tahun 2015 namanya berganti setelah CGV mengakuisisi BlitzMegaplex dan melakukan rebranding perusahaan menjadi CGV Blitz.
Kini bioskop tersebut hanya bernama CGV. CGV membuka jaringan bioskop pertamanya di Paris Van Java Mall, Bandung. Beberapa waktu lalu CGV meraih penghargaan dari MURI sebagai bioskop dengan layar terbesar di tanah air yaitu di auditorium 1 di CGV Cinemas Grand Indonesia.
2. Cineplex 21 Group
Cineplex 21 Group dikenal sebagai pelopor atau pionir dari perkembangan bioskop di Indonesia. Usahanya dimulai pada 21 Agustus 1987 dengan membangun studio pertamanya yang berada di Jalan MH Thamrin Kav 21. Lokasi tersebut merupakan asal-usul dari angka 21 pada nama Cineplex 21.
Sudwikatmono merupakan pendiri dari bioskop ini, dengan menjalin kerja sama dengan Benny Suherman dan Harris Lesmana. Namun, dirinya melepaskan kepemilikan bioskop tersebut pada kedua rekannya pada 1999 silam.
Cineplex 21 Group bisa terbilang cukup besar, karena meliputi beberapa bioskop seperti Cinema 21, Cinema XXI, The Premiere, serta IMAX. Keempatnya memiliki pangsa pasar berbeda. Cinema 21 target pasar untuk semua kalangan. The Premiere sendiri ditargetkan sebagai bioskop yang bisa dinikmati dengan berbagai fasilitas premium dan mewah.
3. Cinemaxx
Merupakan salah satu bioskop terbesar di Tanah Air. Bioskop ini didirikan pada tahun 2013 oleh Brian Riady, cucu konglomerat Indonesia Mochtar Riady. Brian Riady merupakan alumni Universitas Texas Amerika Serikat jurusan Studi Komunikasi Politik dan Ekonomi. Sebelum mendirikan Cinemaxx, dia sempat bekerja sebagai analis investasi perbankan di Credit Suisse, New York.
Namun akhirnya memilih balik ke Indonesia dan membangun bisnis bioskop. Meski terbilang baru, namun Cinemaxx telah mencuri hati penikmat film. Jaringan bioskop ini sudah banyak tersedia layar di mal-mal seluruh Indonesia, khususnya mal milik Lippo Group. Sebagai bioskop termuda dari Cineplex 21 Group dan CGV, Cinemaxx dianggap mampu bersaing dan menjadi semakin besar
Sekarang, Cinemaxx telah diakuisisi oleh perusahaan jaringan bioskop Meksiko bernama Cinepolis. Meski begitu, kepemilikannya masih berada di bawah PT Cinemaxx Global Pasifik. Selain itu, sejak 2019 lalu nama Cinemaxx telah berganti menjadi Cinepolis.
4. Platinum Cineplex
Jaringan bioskop milik raja sinetron Raam Punjabi, Platinum Cineplex, pertama kali hadir di Indonesia pada 2012 di bawah naungan PT Platinum Sinema. Anak usaha dari perusahaan hiburan Tripar Multivision Plus itu berkembang cukup pesat selama beberapa tahun terakhir dengan 34 layar yang tersebar di seluruh Indonesia dan jaringan bioskop Indonesia pertama yang berekspansi di kawasan Asia Tenggara seperti Timor Leste, Kamboja, dan Vietnam. Menampilkan film-film lokal dan Hollywood.
5. Indiskop
Salah satu bioskop di Indonesia yang hanya menyuguhkan film-film karya sineas tanah air dengan tujuan memberikan ruang kepada masyarakat untuk bisa menikmati suguhan film berkualitas dengan harga yang murah meriah. Indiskop ini didirikan oleh Marcella Zalianty sejak tahun 2019. Hadir pertama kalinya di Teluk Gong, Jakarta Utara, Indiskop dikenal pula sebagai “Bioskop Rakyat”.
6. Movimax
Terakhir ada Movimax. Pendiri dari Movimax adalah Sutiono, di mana sosoknya ini menjadi pendiri bisnis di bidang bioskop untuk dua kota di Indonesia. Setelah kembali beroperasi pada awal Maret 2021, jaringan bioskop ini saat ini mengoperasikan tiga bioskop di kota Malang dan Surabaya.
Itulah para pemilik bioskop terbesar yang ada di Indonesia. Tak bisa dipungkiri bila bioskop menjadi tempat favorit untuk menonton berbagai film lokal maupun internasional.