10 Tips Menabung dari Berbagai Negara yang Bisa Kamu Terapkan

Pada dasarnya keberhasilan menabung sangat dipengaruhi oleh individu masing-masing. Kebiasaan dalam mengelola uang dan menyisihkan dana tabungan sangat berpengaruh dalam hal ini. Selain itu konsistensi juga sangat dibutuhkan agar tujuan menabung bisa tercapai.

Jika kamu merasa metode menabung yang selama ini kamu terapkan selalu gagal, tak ada salahnya mencoba menerapkan strategi menabung unik dari berbagai negara. Berikut adalah beberapa metode menabung unik yang bisa kamu coba.

1. Filosofi “Kakeibo” dari Jepang

Jepang dikenal dengan pendekatan mereka yang penuh kesadaran terhadap uang, salah satunya melalui metode Kakeibo.

Hal ini merupakan jurnal keuangan tradisional yang membantu orang merencanakan, mencatat, dan merenungkan pengeluaran mereka. Dengan menuliskan kebutuhan versus keinginan, kamu bisa lebih bijak dalam menentukan prioritas.

2. Sistem “Arisan” dari Indonesia

Budaya kita sendiri punya cara unik untuk menabung, yaitu arisan. Selain menjadi cara menabung bersama, arisan juga memperkuat ikatan sosial. Sistem ini bisa diterapkan dengan teman atau keluarga untuk membantu menabung secara konsisten.

3. Konsep “Hygge” dari Denmark

Budaya Denmark mengajarkan konsep kebahagiaan sederhana, hygge, yang berfokus pada kenyamanan dan kebersamaan daripada konsumsi berlebihan.  Dengan cara ini, kamu bisa menekan pengeluaran tanpa mengorbankan kebahagiaan.

4. Tradisi Amplop dari Tiongkok

Memberikan uang dalam amplop merah saat perayaan bukan hanya tradisi, tapi juga simbol tabungan dan keberuntungan. Kamu bisa meniru kebiasaan ini dengan sistem amplop untuk mengalokasikan uang secara teratur sesuai kebutuhan.

5. “Susu” di Kenya

Di Kenya, tradisi komunitas bernama susu telah menjadi cara efektif bagi masyarakat untuk saling membantu secara finansial.

Dalam sistem ini, anggota kelompok mengumpulkan uang secara rutin ke dalam dana bersama yang kemudian digunakan untuk mendukung kebutuhan mendesak, seperti biaya kesehatan, pendidikan, atau modal usaha.

Baca Juga:  Sederetan Cara Kreatif Mendaur Ulang Sampah di Rumah, Yuk Dicoba!

Susu tidak hanya berfungsi sebagai solusi keuangan, tetapi juga memperkuat solidaritas dan rasa kebersamaan antaranggota. Sistem berbasis kepercayaan ini menciptakan jaringan sosial yang erat, di mana setiap orang merasa didukung dan dihargai. Tradisi ini mirip dengan konsep koperasi, tetapi lebih sederhana dan personal.

Dengan pendekatan yang melibatkan seluruh anggota secara aktif, susu mengajarkan pentingnya tanggung jawab bersama dalam menciptakan kesejahteraan.

Inspirasi dari susu bisa diterapkan dalam kehidupan modern, seperti membentuk kelompok arisan atau koperasi komunitas. Menabung bersama tidak hanya bermanfaat untuk keuangan, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang kuat dan mendukung pemberdayaan bersama.

6. Prinsip “Lagom” dari Swedia

Lagom berarti “tidak berlebihan, tidak kurang, pas secukupnya”. Filosofi ini mengajarkan hidup sederhana dan hemat tanpa mengorbankan kebutuhan esensial. Mulailah dengan membedakan apa yang benar-benar kamu butuhkan dan apa yang hanya keinginan sementara.

7. Tradisi Berburu Diskon dari Amerika Serikat

Orang Amerika dikenal sangat terampil berburu diskon dan memanfaatkan kupon. Kebiasaan ini bisa kamu adopsi dengan rajin memantau promo dan membandingkan harga sebelum membeli sesuatu.

8. “Tabungan Ayam” dari Vietnam

Di beberapa daerah Vietnam, ada tradisi menyisihkan uang kecil setiap hari untuk kebutuhan mendadak atau darurat, yang disebut  tabungan  ayam. Kebiasaan ini cocok untuk kamu yang ingin menabung tanpa terasa berat.

9. Metode Bartering dari Afrika

Di banyak budaya Afrika, sistem barter masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan tanpa harus mengeluarkan uang. Meskipun tidak langsung menabung, metode ini bisa membantu menghemat pengeluaran dalam kehidupan sehari-hari.

10. Filosofi “Ubuntu” dari Afrika Selatan

Ubuntu berarti merupakan filosofi ini menekankan pentingnya komunitas dan saling membantu. Dengan menabung bersama atau berbagi sumber daya, kamu bisa menciptakan stabilitas finansial yang lebih kuat.