Ketahui Pemilik Maskapai Penerbangan Yang Ada di Indonesia, Siapa Saja?

Pernahkan terlintas di benak sobat kover mengenai pemilik maskapai penerbangan di Indonesia? Jika pernah, maka anda berada di artikel yang tepat. Pasalnya, pada artikel berikut ini tim kovermagz akan membahas sederetan pemilik maskapai penerbangan yang ada di Indonesia. 

Seperti kita tahu bahwa pesawat merupakan sarana transportasi udara yang kerap digunakan orang banyak guna mobilisasi, baik itu dalam lingkup lokal maupun internasional. Di Indonesia sendiri, industri penerbangan dikuasai oleh enam grup maskapai.

Grup maskapai tersebut mulai dari Lion Air Group, BUMN, hingga yang terbaru BBN Airlines dari Irlandia. Menariknya, enam maskapai itu digadang-gadang dimiliki oleh sejumlah konglomerat dengan kekayaan yang fantastis yang dapat mencapai miliaran bahkan triliunan rupiah. Selain itu, pemerintah Indonesia juga memiliki beberapa pesawat, termasuk Garuda Indonesia dan Citilink. Tanpa berbasa-basi lagi, yuk langsung simak artikel selengkapnya disini! Check this out! 

Sriwijaya Air Group

Yang pertama ada Sriwijaya Air Group. Ini adalah maskapai penerbangan yang didirikan di Indonesia oleh Lie bersaudara yakni Chandra Lie dan Hendry Lie. Mereka memulai bisnis industri aviasi ini dari nol. Chandra Lie sendiri merupakan pengusaha asli Indonesia kelahiran Pangkal Pinang.

Tak hanya berdua, mereka pun turut serta menggandeng Johannes Bundjamin dan Andy Halim untuk menjalankan bisnis mereka. Maskapai penerbangan Sriwijaya Air mendapat izin terbang pertama pada 28 Oktober 2003.

Dalam situs resmi mereka, manajemen Sriwijaya menulis bahwa Sriwijaya Air memulai bisnis dengan satu armada Boeing 737-200 pada rute dari Jakarta ke Pangkal Pinang, Palembang, Jambi, dan Pontianak. Beberapa ahli turut membantu dalam mengawali bisnis Sriwijaya, di antaranya Supardi, Kapten Kusnadi, Kapten Adil W, Kapten Harwick L, Gabriella, Suwarsono, dan Joko Widodo.

Setelah Sriwijaya Air sukses mengudara selama 10 tahun, Chandra Lie mengembangkan bisnis maskapai penerbangan baru, yakni NAM Air. Maskapai tersebut memiliki wilayah terbang yang lebih kecil sebagai pengumpan (feeder). Manajemen Sriwijaya dalam situs resmi mereka mengumumkan bahwa saat ini maskapai mereka telah memiliki 48 pesawat Boeing dan melayani 53 rute, termasuk rute regional dan rute internasional.

Saat ini, CEO PT Sriwijaya Air adalah Ardhana Sitompul. Ia dibantu oleh beberapa direktur, termasuk Cecep Cahyana, Didi Iswandy, dan Dwi Iswantoro. 

PT ASI Pudjiastuti Aviation

Mendengar nama Susi Air mungkin sudah tidak asing lagi bukan? Pasalnya maskapai ini adalah salah satu maskapai penerbangan di Indonesia yang dimiliki oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan bernama Susi Pudjiastuti. 

Maskapai yang beroperasi di bawah PT ASI Pudjiastuti Aviation ini didirikan pada 2004. Kala itu, pesawat Susi Air pertama kali terbang pada Desember 2004, melayani penerbangan charter untuk program bantuan di wilayah Medan. 

Pada 2006, Susi Air mulai menawarkan penerbangan komersial yang juga berpusat di Medan. Saat ini, Susi Air mengoperasikan 49 armada pesawat ke berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Medan, Banda Aceh, Padang, Jakarta, Palangkaraya, Samarinda, Kupang, Manokwari, Biak, Timika, Jayapura, Wamena, hingga Merauke. Mereka juga memiliki 150 hingga 255 penerbangan setiap harinya yang melayani 196 rute domestik.

BUMN 

Bukan sesuatu yang mengejutkan bila Pemerintah Indonesia bukan? Melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah Indonesia memiliki maskapai penerbangan bernama Garuda Indonesia dan anak perusahaannya, Citilink yang didirikan pada 2009.

Saat ini, Garuda Indonesia Group mengoperasikan 169 pesawat yang melayani 76 rute domestik dan internasional. Selain itu, Garuda Indonesia juga terhubung dengan 19 maskapai lain dalam aliansi SkyTeam yang memungkinkan mereka melayani penumpang ke 177 negara. Tak hanya itu, BUMN juga mempunyai maskapai penerbangan lain, seperti Pelita Air Service (PAS), anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero).

TransNusa 

TransNusa (PT TransNusa Aviation Mandiri) adalah maskapai penerbangan di Indonesia yang saat ini sahamnya dimiliki oleh China Aircraft Leasing Group Holdings Limited. Awalnya, TransNusa merupakan maskapai lokal yang didirikan pada 2005. Pada 2020, TransNusa sempat menghentikan operasinya akibat pandemi COVID-19. Kemudian, maskapai ini dijual dan mendapatkan suntikan dana dari pemegang saham serta manajemen baru pada 2022.

Sejak saat itu, TransNusa melakukan rebranding menjadi Maskapai Layanan Premium (Premium Service Carrier) dan makin memperluas rute penerbangannya, termasuk rute internasional seperti Jakarta-Kuala Lumpur dan Jakarta-Guangzhou. 

Lion Air Group 

Lion Air Group adalah salah satu maskapai penerbangan terbesar di Indonesia yang didirikan oleh dua bersaudara, yaitu Rusdi Kirana dan Kusnan Kirana pada 1999. Menariknya, Rusdi Kirana baru-baru ini resmi dilantik sebagai Wakil Ketua MPR IV dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Mereka lalu menciptakan Lion Air Group sebagai maskapai penerbangan dengan tarif murah. Saat ini, Lion Air Group mengelola beberapa maskapai seperti Lion Air, Batik Air, Wings Air, Super Air Jet, Malindo Air, dan Thai Lion Air. Maskapai ini melayani berbagai penerbangan domestik dan internasional, misalnya Kuala Lumpur, Penang, Singapura, dan Seoul.

Selain itu, Lion Air Group juga memiliki bisnis pengiriman barang bernama Lion Parcel yang didirikan pada Februari 2013. Bahkan, Lion Air Group juga mengelola bisnis Lion Hotel & Plaza di Manado. Berkat berbagai usaha ini, Rusdi dan Kusnan Kirana pernah tercatat sebagai salah satu daftar orang terkaya di Indonesia pada 2019 dengan total kekayaan mencapai 835 juta dolar AS atau sekitar Rp12,6 triliun. 

 Avia Solutions Group 

Blue Bird Nordic atau BBN Airlines adalah maskapai penerbangan baru di Indonesia yang mulai beroperasi pada 27 September 2024. BBN Airlines merupakan anak perusahaan dari Avia Solutions Group yang berbasis di Dublin, Irlandia.

Avia Solutions Group didirikan oleh Gediminas Ziemelis dan dipimpin oleh Jonas Janukenas sebagai CEO. Perusahaan ini menyediakan layanan pesawat, kru, pemeliharaan, dan asuransi penerbangan, dengan total 199 armada di seluruh dunia. Selain itu, Avia Solutions Group juga menawarkan layanan perawatan dan perbaikan pesawat serta pelatihan untuk pilot dan awak pesawat.

Pendiri Avia Solutions sendiri yakni Gediminas Ziemelis adalah seorang konglomerat yang telah berpengalaman puluhan tahun di dunia bisnis. Ia telah mendirikan lebih dari seratus startup, memimpin beberapa perusahaan, dan memiliki saham mayoritas di sebuah klub basket. Pada Desember 2022, Ziemelis tercatat sebagai orang terkaya di Lithuania dengan kekayaan mencapai 1,68 miliar euro atau sekitar Rp28 triliun.

Baca Juga:  Ternyata Ini 10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Adakah Indonesia?