5 Fakta Menarik Tentang Berpelukan, Bisa Redakan Stres!

Pelukan merupakan salah satu bahasa tubuh yang menunjukkan cinta dan kasih sayang. Bagi pasangan, pelukan rutin tiap harinya perlu dilakukan karena ada banyak manfaat positif yang bisa didapatkan. Meskipun mungkin tidak semua pasangan terbiasa mengungkapkan cinta dengan pelukan, tetapi belum terlambat untuk mulai membiasakan berpelukan tiap harinya.

Menurut penelitian, berpelukan memang dapat dinyatakan sebagai kegiatan yang dapat meningkatkan kesehatan. Mau tahu apa saja manfaat berpelukan bagi kesehatan? Simak daftar berikut:

Durasi Pelukan Rata-Rata: 3,17 Detik

Kamu pernah penasaran, berapa lama pelukan biasanya berlangsung? Sebuah studi oleh Emese Nagy dari Universitas Dundee menganalisis 188 pelukan spontan selama Olimpiade Musim Panas 2008. Hasilnya, pelukan rata-rata berlangsung selama 3,17 detik.

Menariknya, durasi ini tidak dipengaruhi oleh kombinasi jenis kelamin atau kewarganegaraan orang yang berpelukan. Artinya, pelukan adalah gestur universal yang melampaui perbedaan budaya atau gender. Jadi, kalau kamu ingin pelukan sempurna, 3 detik adalah durasi yang pas!

Pelukan Sudah Ada Sejak Ribuan Tahun Lalu

Pernah bertanya-tanya kapan manusia mulai berpelukan? Tidak ada yang tahu pasti, tapi kita punya bukti bahwa pelukan sudah ada sejak ribuan tahun lalu.

Pada tahun 2007, para arkeolog menemukan kerangka manusia yang disebut “Kekasih Valdaro” di Italia. Kedua kerangka ini dikubur dalam posisi berpelukan erat dan diperkirakan berusia 6 ribu tahun.

Ini membuktikan bahwa pelukan sudah menjadi bagian dari perilaku manusia sejak zaman Neolitikum. Jadi, tradisi berpelukan ternyata sangat kuno dan penuh makna!

Emosi Mempengaruhi Cara Kita Memeluk

Pelukan itu sederhana, tapi tahukah kamu bahwa emosi bisa mempengaruhi cara kita memeluk?

Sebuah studi oleh Packheiser di tahun 2018 menunjukkan bahwa kebanyakan orang memeluk ke kanan. Namun, dalam situasi emosional seperti perpisahan di bandara, kecenderungan ini berubah. Hanya sekitar 81 persen orang yang memeluk ke kanan, dibandingkan dengan 92% dalam situasi netral.

Baca Juga:  Ashwagandha atau Ginseng India Ini Ternyata Punya Manfaat untuk Kesehatan

Perubahan ini diyakini terkait dengan belahan otak kanan, yang lebih aktif dalam memproses emosi. Jadi, jika pelukanmu terasa berbeda saat sedang sedih atau bahagia, itu karena otakmu ikut bekerja.

Manusia Bukan Satu-Satunya yang Berpelukan

Kamu kira hanya manusia yang suka berpelukan? Ternyata tidak! Monyet laba-laba Kolombia juga dikenal menggunakan pelukan untuk berkomunikasi. Bahkan, mereka punya dua jenis pelukan, yaitu pelukan biasa dan pelukan wajah.

Pelukan biasa mirip dengan pelukan manusia, sementara pelukan wajah melibatkan kontak pipi. Menariknya, monyet ini juga punya preferensi sisi untuk berpelukan. Sekitar 80 persen dari mereka lebih suka pelukan ke sisi kiri.

Ini menunjukkan bahwa pelukan adalah bentuk komunikasi universal, bahkan di antara hewan!

Berpelukan Bisa Mengatasi Stres

Kamu pernah merasa tenang setelah pelukan hangat? Itu bukan cuma perasaan, tapi fakta ilmiah!

Berpelukan diketahui dapat merangsang produksi hormon oksitosin, yang dikenal sebagai hormon cinta. Hormon ini membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan perasaan bahagia.

Selain itu, pelukan juga dapat menurunkan detak jantung dan tekanan darah. Dalam situasi penuh tekanan, pelukan sederhana bisa memberikan efek menenangkan yang luar biasa. Jadi, kalau kamu merasa stres, jangan ragu untuk meminta pelukan dari orang terdekat. Efeknya bisa langsung terasa, lho!

Pelukan lebih dari sekadar gestur fisik. Ini adalah bentuk komunikasi nonverbal yang menguatkan hubungan emosional. Tidak hanya itu, pelukan juga membantu kita merasa diterima, dicintai, dan aman.