YAP Mode Fashion Festival kembali diselenggarakan tahun ini dengan menghadirkan peragaan busana dari Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Sumatera Utara, pada Sabtu (16/11) di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention, Jalan Kapten Maulana Lubis No. 7 Medan.
Pagelaran yang diadakan untuk kedua kalinya ini, mengusung konsep nusantara pada keseluruhan rancangan busana yang dipamerkan oleh para desainer. Yuni Afrita Pohan selaku founder YAP Mode Gallery & Fashion School melibatkan tiga desainer nasional yakni Erdan, Eko Tjandra dan Jenny Tjahyawati yang juga akan menampilkan sederet koleksi teranyar mereka. Sejumlah desainer asal Sumatera Utara juga unjuk gigi dalam perhelatan ini, sebut saja Zul Said dan Harry Hasibuan.
Yuni Pohan memilih busana tenun asal Sumatera Utara, Pekanbaru, Jambi dan Bali untuk pamerannya. Sedangkan Erdan memilih rancangan bertema Black Beauty, Eko Tjandra dengan delapan koleksi istimewanya, Jenny Tjahyawati dengan kombinasi warna feminimnya. Zul Said memilih mengangkat kain ulos serta Harry dengan koleksi Cross Culture.
YAP Mode Fashion Festival tak menutup kemungkinan akan menjadi cikal bakal digelarnya Fashion Week di Pulau Sumatera mengingat antusias para pelaku dan penggemar fashion yang semakin meningkat.
“Saya sengaja mengundang teman-teman di sini agar para pencinta fashion dan pemerintah melihat inilah kami. Untuk lanjut ke Medan Fashion Week atau Sumut Fashion Week sudah mengarah ke situ. Ketepatan waktunya belum terjadwal karena harus menghadirkan pelaku fashion yang jadi model. Buat Fashion Week itu tidak mudah, harus ada tahap demi tahap,” ungkap Yuni.
Tak ketinggalan, sebanyak 28 siswa YAP Mode Fashion School ikut serta menjajakan hasil karya mereka. Ajang ini pun diharapkan dapat menggaet para penikmat dan pemilik bakat di bidang fashion.
“Kebutuhan untuk berpenampilan menarik itu sangat banyak sehingga kita sebagai fashion designer mengemban tugas mengeluarkan brand sendiri. Acara ini juga dibuat supaya adik-adik milenial tertarik, apalagi yang baru tamat SMK Busana, bingung mau lanjut kemana. Dulu tukang jahit enggak dihargai, sekarang kalau belajar fashion hampir sama dengan kedokteran,” tutur Yuni Pohan.
Penulis: Indriyana Octavia Fotografer: Vicky Siregar