[VIRAL !!] Dr. Faheem Younus, Men-tweet situasi Covid-19 di Indonesia

Lantas, siapakah dr. Faheem Younus ini ?

Dr Faheem adalah seorang pakar penyakit menular dari University of Maryland Upper Chesapeake Health, Amerika Serikat. Ia memegang beberapa posisi yakni Vice President, Chief Quality Officer, Chief Division of Infection Disease, dan Clinical Associate Professor.

Dikutip dari laman resmi University of Maryland, Dr Faheem adalah dokter pemenang penghargaan dan eksekutif dokter bersertifikat (CPE) yang memimpin program kualitas dan keamanan pasien di Universitas Maryland Upper Chesapeake Health.

Saking terkenalnya, namanya juga pernah dicatut oleh seorang oknum yang membagikan hoax atau informasi keliru terkait COVID-19 pada akhir 2020 lalu.

Di luar sektor akademis, Dr Faheem juga tergabung dalam Organisasi Penyakit Menular Amerika dan aktif menulis di sejumlah media internasional seperti Washington Post dan The Huffington Post.

Berikut wawancara dengan beliau seperti yang dilansir oleh CNN Indonesia :

Bisa dipaparkan secara singkat mengenai latar belakang Anda?

Saya adalah anggota Masyarakat Ilmuwan Penyakit Menular Amerika Serikat dan juga Kepala Bidang Penyakit Menular di Rumah Sakit Sekolah Kedokteran Upper Chesapeake Universitas Maryland. Selain itu, saya juga menjabat sebagai Wakil Presiden dan Manajer Kualitas Pelayanan di rumah sakit itu. Saya sudah 30 tahun berpengalaman menangani kasus penyakit infeksi.

Apa bidang praktik kedokteran yang Anda tekuni saat ini? Apakah umum atau spesialis?

Saya spesialis penyakit menular dan pencegahan penyakit menular. Saya tidak membuka praktik umum.

Apakah Anda juga ikut menangani pasien Covid-19 di Amerika Serikat?

Betul. Pasien Covid-19 yang pertama saya tangani di rumah sakit itu pada 8 Maret 2020. Sejak saat itu saya menangani dan melakukan diagnosa terhadap ratusan pasien Covid-19 dan juga berada di garda terdepan penanganan.

Baca Juga:  Mengenal Pangeran Hisahito, Penerus Tahta Kekaisaran Jepang

Bisa dijabarkan tentang pengalaman Anda ketika menangani pasien Covid-19 di AS?

Perkembangannya sangat cepat. Pada mulanya saat kami menangani para pasien Covid-19 kami juga belum mengetahui seperti apa protokol yang harus diterapkan, jadi kami melakukan uji coba dengan berbagai obat-obatan dan terapi seperti hidroksiklorokuin, azithromycin, plasma konvalesen dan berbagai cara lain. Kemudian setelah muncul hasil studi obat-obatan dan terapi itu tidak memberi keuntungan apapun bagi pasien dan kemudian ada protokol baru yang diterapkan. Sejak September 2020 tingkat kematian pasien Covid-19 semakin menurun karena penerapan protokol pengobatan yang didukung dengan data penelitian.

Apakah Anda memang memahami bahasa Indonesia? Kalau tidak saya penasaran bagaimana Anda membuat cuitan dengan bahasa Indonesia? Apakah ada orang lain yang membantu Anda? Kalau ada, siapa yang membantu Anda membuat cuitan dalam bahasa Indonesia?

Sebenarnya saya tidak memahami bahasa Indonesia. Saya menggunakan perangkat Google Translate untuk membuat cuitan ke dalam bahasa Indonesia dan hasilnya baik.