Tipe-tipe Saham di Indonesia Yang Wajib Investor Pemula Ketahui!

Tipe-tipe Saham di Indonesia Yang Wajib Investor Pemula Ketahui!
Tipe-tipe Saham di Indonesia Yang Wajib Investor Pemula Ketahui!

Ada tipe-tipe saham di Indonesia yang wajib anda ketahui, khususnya bagi para investor pemula. Pasalnya, dengan mengetahui tipe-tipe saham tersebut, akan memudahkan anda dalam menjalankan, mengorganisir dan mengelola saham dengan baik. Terlebih-lebih, anda akan semakin tahu strategi apa yang tepat untuk tipe saham yang anda jalankan sehingga mampu menguntungkan saham tersebut. 

Saham menjadi bentuk investasi populer yang ada di masyarakat, baik yang generasi muda maupun generasi tua. Saham adalah dokumen berharga yang diterbitkan sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan dengan menginvestasikan sejumlah dana. 

Perusahaan yang sehat biasanya akan memiliki nilai jual saham yang tinggi. Oleh karena itu, saham menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor.  Nah, lantas apa saja tipe-tipe saham di Indonesia? Dalam artikel ini, Tim kovermagz akan merangkumnya untuk anda. Simak ulasannya! 

1. Blue-Chip 

Tipe saham pertama yang ada di Indonesia  adalah saham blue-chip. Ini merupakan salah satu saham milik perusahaan besar dengan reputasi yang bagus. Saham blue-chip juga tergolong sebagai saham populer yang kerap para investor beli. Hal ini di karenakan perusahaan yang sahamnya termasuk saham blue-chip merupakan perusahaan yang sudah well-established, stabil finansialnya, serta sudah beroperasi dalam jangka waktu yang cukup lama. 

Sederhananya, saham ini mampu meraih dividen yang stabil karena emiten yang masuk daftar blue chip rajin membagikan dividen. Saham ini memiliki kapitalisasi pasar dengan nilai miliaran. Adapun saham blue-chip di Indonesia yang dapat kita temukan yaitu saham emiten BBNI, BBRI, BBCA, dan TLKM. 

2. Third Liner 

Berikutnya yaitu saham third liner atau sering kita kenal dengan saham small-cap. Saham ini merujuk pada saham yang berasal dari perusahaan publik dengan total kapitalisasi pasar sekitar 300 juta dolar sampai 2 miliar dolar. Para investor saham third liner ini biasanya mencari sahamnya dari perusahaan yang masih tergolong baru dengan perkembangan yang terbilang cepat. 

Kepemilikan atas saham third liner ini memungkinkan para investor untuk memiliki lebih banyak ruang lagi untuk bisa meningkat ke depannya. Namun, jika dibandingkan dengan saham blue-chip dengan kapitalisasi pasarnya yang tinggi, saham third liner memiliki risiko yang lebih besar, begitupun dengan volatilitasnya. 

3. Turnaround 

Merupakan saham milik perusahaan yang baru saja mengalami atau melalui performa yang buruk dan sekarang sedang berada di fase pemulihan kondisi finansialnya. Selain itu, saham turnaround juga bisa sebagai saham dari sebuah negara atau wilayah yang baru saja melalui resesi ekonomi dan sekarang sedang berada di periode pemulihan finansialnya.

4. Defensive 

Saham defensive atau defensive stock merupakan saham yang menawarkan dividen yang konsisten dengan penghasilan yang stabil dan tanpa di pengaruhi oleh kondisi pasar saham. Baik kondisi ekonomi sedang baik atau sedang gonjang-ganjing, saham defensive ini diprediksi akan tetap bertahan sehingga layak untuk anda pertahankan. 

Saat semua negara memprediksi bahwa ekonomi dunia akan menghadapi resesi di tahun depan, saham defensive merupakan salah satu saham yang tetap kami rekomendasikan untuk anda beli. Saham ini umumnya berasal dari emiten atau perusahaan yang bergerak di sektor utilitas, consumer staples, dan kesehatan. 

5. Dividend 

Selanjutnya ada dividend. Saham ini merujuk pada dividen. Nah, stock dividend ini merupakan pembayaran dividen pada para pemegang saham atau shareholder yang di berikan dalam bentuk saham alih-alih uang tunai. Dividen saham ini bisa kita bilang sebagai bentuk apresiasi bagi para pemegang saham, tanpa harus mengurangi saldo kas perusahaan. 

Pendistribusian dividen saham di llakukan per banyak saham yang sebelumnya di miliki. Jika sebuah perusahaan menetapkan dividen saham senilai 5 persen, maka perusahaan wajib menyediakan 0.05 lembar saham per lembar saham yang di miliki oleh pemegang saham  yang ada. Jika pemegang saham memiliki 100 lembar saham, maka dia akan dapat 5 lembar saham tambahan. 

6. Gorengan 

Tipe saham terakhir yang juga wajib untuk sobat kover ketahui saat belajar saham adalah saham gorengan. Ini merupakan saham yang kenaikan harganya di luar kebiasaan pergerakan saham pada umumnya. Hal ini lantaran pergerakan tersebut di rekayasa oleh pelaku pasar demi kepentingan tertentu. 

Selain itu, terdapat pula beberapa karakteristik dari saham gorengan yang bisa menjadi pedoman anda dalam mengenalinya di pasar saham. Pergerakan saham gorengan masuk ke dalam daftar unusual market activity (UMA), ketidakwajaran volume dan nilai transaksi harian, ketidakwajaran bid dan offer, serta tidak bisa di analisis merupakan beberapa karakter dari saham gorengan tersebut.   

 

Baca Juga:  10 Tips Menabung dari Berbagai Negara yang Bisa Kamu Terapkan

Inilah tipe-tipe saham di Indonesia yang wajib para Investor pemula ketahui. Bagaimana? Dari tipe tersebut, mana yang akan anda gunakan? Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat menjalankan investasi saham ya!