UBAH SAMPAH MENJADI PUPUK ORGANIK, KALAHKAN 1.000 KANDIDAT
Medan, KoverMagz – Sampangan, sebuah perusahaan start-up Indonesia yang mengubah sampah menjadi produk bernilai tinggi dan berkelanjutan, awal minggu ini dinobatkan sebagai salah satu pemenang SEED Low Carbon Awards (SEED Awards). Penghargaan ini merupakan bagian dari kemitraan global yang dibentuk oleh United Nations Environment Programme (UNEP), United Nations Development Programme (UNDP) dan International Union for Conservation of Nature (IUCN).
- Ditemukan oleh Muhammad Fauzal Rizki pada tahun 2019, teknologi karbonisasi yang dipatenkan Sampangan menggunakan pirolisis dan gasifikasi untuk mengubah limbah menjadi produk seperti pupuk organik dan bio-disinfektan.
- Sampangan berhasil mengolah 62.500 ton sampah campuran menjadi 528 ton pupuk organik dan 400.000 liter bio-disinfektan. Dengan mengambil limbah pertanian dari petani dan memberikan mereka pupuk organik, Sampangan berhasil meningkatkan keuntungan petani sebesar 40%, sekaligus memperbaiki sanitasi dan kesehatan masyarakat.
- Memanfaatkan jaringan SEED, Sampangan bertujuan untuk meningkatkan skala usahanya dengan membangun kemitraan dengan lebih banyak LSM yang bergerak dalam solusi pengelolaan sampah.
Penghargaan SEED untuk Kewirausahaan dalam Pembangunan Berkelanjutan (SEED Awards) mengidentifikasi dan mempromosikan perusahaan ramah lingkungan di negara berkembang , memberi kesempatan pada pelaku usaha untuk meningkatkan skala bisnis mereka melalui hibah, saran strategi, akses ke investor, dan profil global. Penghargaan Low Carbon Awards 2021 di Indonesia, Ghana, India, Afrika Selatan, Thailand, dan Uganda disponsori oleh Inisiatif Iklim Internasional (IKI) dari Kementerian Federal Jerman untuk Lingkungan, Konservasi Alam, dan Keselamatan Nuklir. Penghargan SEED Climate Adaptation Awards 2021 di Malawi,Zambia, Botswana disponsori oleh Pemerintah Flanders.
Empat usaha kecil Indonesia lainnya juga terpilih sebagai runner-up SEED Awards, antara lain:
• Neurafarm, yang menggunakan AI dan data untuk membantu petani meningkatkan
produktivitas dan efisiensi sejalan dengan praktek pertanian yang baik;
• Perfect Fit, yang memberikan akses terhadap produk-produk menstruasi berkelanjutan
dan edukasi kesehatan, tubuh, dan hak asasi manusia;
• SukkhaCitta, yang memberikan pelatihan keterampilan bisnis, desain, dan teknik
pewarnaan alami kepada para pengrajin wanita agar bisa menjual produk mereka ke
seluruh dunia; dan
• PT Seaweedtama Biopac, yang memproduksi kemasan berbahan dasar rumput laut
untuk menggantikan kemasan format kecil yang tidak dapat terurai.
https://seed.uno/articles/videos/seed-awards-2021-winners Rita Schwarzelühr-Sutter, Sekretaris Negara Parlemen di Kementerian Lingkungan Federal Jerman (BMU), sponsor utama SEED Low Carbon Awards, berkomentar: “Usaha mikro dan kecil memainkan peran yang penting dalam transformasi menuju dekarbonisasi, pembangungan yang lebih berkelanjutan. Banyak dari usaha-usaha ini dapat memberikan kontribusi besar bagi transformasi. Penghargaan SEED adalah kunci untuk meningkatkan skala usaha-usaha ini, membantu para pendiri dalam hal pengetahuan dan jaringan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan pengaruh mereka dalam komunitas lokal maupun internasional.”
Seremoni penghargaan SEED, yang berlangsung di High-Level Political Forum on Sustainable Development PBB (HLPF), juga menjadi kesempatan bagi SEED untuk memaparkan temuan ‘Green Recovery Snapshot’, yang mengajak pemerintah , para donatur dan penyedia layanan keuangan di seluruh dunia untuk memberikan dukungan khusus bagi UMKM dalam upaya merangsang kembali pertumbuhan ekonomi dalam dunia pasca-COVID.
UMKM berperan besar dalam menciptakan tujuh dari sepuluh 10 lapangan kerja di pasar negara berkembang, terlebih UMKM hijau yang membawa dampak lingkungan sosial yang besar melalui aktivitas, produk dan layanannya, menjadi aktor penting dalam mencapai pemulihan yang hijau. Pemenang SEED Awards akan mendapatkan pendanaan sebesar 10.000 – 15.000 euro (setara IDR 170 – 260juta), dan akan menerima layanan konsultasi 1:1 khusus hingga satu tahun untuk meningkatkan skala operasi mereka, sebagai bagian dari program SEED Accelerator. Sejalan dengan prinsip ‘awarding the best and moving the rest’, 39 runner-up lainnya juga akan mendapat dukungan melalui program SEED Catalyser, dalam menyempurnakan model bisnis, pengoptimalan dampak usaha dan kesiapan investasi.
Direktur Operations SEED, Rainer Agster, menambahkan: “Kaliber para kandidat SEED Award tahun ini luar biasa, dan kami mengucapkan selamat kepada sembilan pemenang dan 39 runner-up. Kami berharap perusahaan yang diidentifikasi dan dipromosikan oleh SEED Awards akan menjadi sumber inspirasi bagi calon wirausahawan di negara berkembang. Melalui SEED Awards, kami akan mendukung 48 perusahaan pada tahun 2021, dan ratusan lainnya melalui program kami yang lain. Namun, untuk masing-masing dari mereka, ada ribuan perusahaan ramah lingkungan lainnya yang turut mendukung SDGs yang dapat diperkuat lebih lanjut dengan dukungan yang tepat.
Oleh karena itu, kami sangat mendorong para pembuat kebijakan dan pelaku keuangan untuk melihat lebih dekat usaha-usaha ramah lingkungan ini dan memulai atau meningkatkan dukungan untuk mereka.” Koordinator Nasional SEED Indonesia, Romy Cahyadi, mengatakan: “Sampangan, pemenang dari Indonesia, dan para runner-up tahun ini menawarkan solusi inovatif yang memiliki potensi besar untuk ditingkatkan atau direplikasi. Mereka mencerminkan generasi yang akan mendorong Indonesia maju dalam upaya keberlanjutannya, termasuk mendukung tujuan Pemerintah untuk mengurangi emisi karbon sebesar 41% pada tahun 2030. Komitmen terhadap SDGs akan membawa dampak lebih lanjut dalam pengentasan kemiskinan dan merangsang pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.”
Enam puluh sembilan persen pemimpin perusahaan yang berpartisipasi dalam SEED Awards 2021 berusia 18-35 tahun dan 52 persennya adalah perusahaan yang dipimpin oleh perempuan. Sejak dimulai pada tahun 2005, SEED Awards telah memberikan penghargaan kepada 311 perusahaan di 40 negara dan telah memfasilitasi pencairan lebih dari 1 juta Euro dalam bentuk hibah. Secara kolektif, pemenang SEED Award telah melakukan sebesar 132.857 ton penghematan CO2 dan 151.014 ton limbah telah dikumpulkan atau didaur ulang melalui produk dan layanan mereka.
Penulis : Annette Thresia Ginting
Press Release Terkait