Sosok Kartini Masa Kini: Sabrina & Sarah Soewatdy, Mendorong Partisipasi Perempuan di Dunia Properti Teknologi

Terus Membawa Inovasi dan Semangat Kreativitas 

Sarah Soewatdy adalah Chief Operating Officer & Co-Founder di Rukita yang menjadi garda terdepan perusahaan dan bertanggung jawab dalam mengawasi business operations, partnerships, customer experience, dan community untuk menjamin keunggulan layanan operasional perusahaan. Dirinya lulus dari University of Southern California dengan gelar Bachelor’s Degree in Arts (BA) in International Relations Global Business.

Sarah meyakini bahwa keunggulan layanan operasional menjadi sangat penting bagi bisnis perusahaan yang bergerak di bidang hospitality. Keunggulan layanan operasional juga dapat berkontribusi dalam mewujudkan pengalaman tinggal yang berkualitas dan bebas ribet seperti yang Rukita tawarkan.

Bagi Sarah, jaminan dari kualitas menjadi standar baru di ranah hunian sewa dan Rukita merupakan pelopor dari peningkatan standar tersebut. Memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun di bidang hospitality, Sarah berhasil memimpin Rukita untuk selalu mempertahankan kualitas serta menghasilkan pengalaman positif dan meningkatkan kepercayaan dari para pelanggan setianya.

Selain itu, Sarah juga berupaya menjadikan Rukita sebagai perusahaan proptech terdepan di Indonesia dengan selalu melakukan inovasi dan menambahkan berbagai lini produk terpadu. Rukita sebagai perusahaan proptech yang menyediakan hunian sewa jangka panjang dengan pelayanan menyeluruh terus berkomitmen untuk menyediakan tempat tinggal berkualitas tinggi dan terjangkau untuk generasi muda Indonesia, sekaligus membantu pemilik properti untuk meningkatkan pengembalian aset properti mereka.

“Ke depannya, kami ingin Rukita menjadi super app di ranah proptech dan membuka peluang lebih luas kepada masyarakat, terutama para pemilik properti yang ingin mendapatkan passive income. Dengan layanan end-to-end, kami siap melayani para pemilik properti untuk mengembangkan bisnis properti milik mereka menjadi bisnis properti yang menjanjikan,” ungkap Sarah.

Mendorong Kesetaraan Gender di Rukita 

Berdasarkan data Bps.go.id di tahun 2022, proporsi perempuan di posisi kepemimpinan setara manajer di seluruh Indonesia sebesar 32,26 persen. Meningkat sejak 5 tahun ke belakang yang hanya sebesar 26,56 persen. Sementara, di kota besar seperti Jakarta proporsi kepemimpinan perempuan setara manajer yakni 37,21 persen, meningkat cukup signifikan dari proporsi di tahun sebelumnya di 2021 yakni 33,15 persen. Hal ini menunjukkan gambaran bahwa perempuan dapat berpartisipasi penuh dan mendapat kesempatan yang sama untuk kepemimpinan pada semua level pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi dan publik.

Selain itu, statistik telah menunjukkan terdapat proyeksi tambahan PDB dunia sebesar USD 28 triliun apabila terdapat kesetaraan gender. Hal positif tersebut kian mendefinisikan peran perempuan sebagai natural born leader yang memegang keseimbangan di dunia profesional hingga rumah tangga (sumber: BI.go.id).

Sementara dari sisi, UMKM saat ini, 57 persen dari 63,9 juta pelaku usaha mikro dan 34 persen dari 44,7 ribu pelaku usaha menengah adalah perempuan. Ada 56 persen dari 193 ribu usaha kecil dimiliki oleh perempuan.

Hal ini jelas membuktikan bahwa, perempuan masa kini juga bisa membuktikan keahlian dan kemampuannya untuk menduduki posisi tertentu. Bahkan teratas sekelas Chief Executive Officer (CEO) di sebuah perusahaan yang bahkan didominasi kaum adam seperti di perusahaan teknologi sekalipun.

Tak bisa dipungkiri industri teknologi di Indonesia saat ini masih didominasi oleh para lelaki. Namun, Rukita percaya bahwa masih banyak perempuan yang mampu berinovasi dan berkontribusi memajukan industri teknologi digital. Rukita pun berkomitmen untuk terus mendorong kesetaraan gender di lingkungan kerja.

COO & Co-Founder Rukita Sarah Soewatdy mengatakan, sebelumnya industri teknologi memang didominasi oleh lelaki, namun saat ini mulai banyak yang mendukung pemberdayaan perempuan. Pada masa awal menurut Sarah, dominasi lelaki di perusahaan teknologi karena jurusan teknik juga lebih banyak digeluti oleh lelaki. Di Rukita sendiri, Sabrina dan Sarah sangat mendukung gerakan perempuan agar lebih berdaya. Komposisi karyawan di Rukita nyaris seimbang antara kedua gender, yaitu 41% perempuan dan 59% laki-laki. Namun, posisi level manajer di Rukita justru didominasi oleh perempuan yaitu sebanyak 51%.

“Di Rukita hampir setara antara pegawai perempuan dan lelaki, bahkan di tech team dan project manager juga banyak perempuan. Kami melihat skill, karakter, dan kapabilitas. Justru kitalah yang harus bersama menghilangkan stereotype dan klise yang ada.” ungkap Sarah. 

Di bawah kepemimpinan Sabrina dan Sarah, Rukita kini sudah ada di 165+ lokasi, dengan 300+ properti, 7.000+ kamar, dan 9.900+ penyewa. Dan memiliki pertumbuhan jumlah penyewa dan properti yang kuat serta basis pelanggan yang berkembang pesat, Rukita menjadi salah satu perusahaan proptech terkemuka di Indonesia.

“Saat ini, banyak pemimpin perempuan di berbagai divisi kami termasuk divisi product & technology yang mampu memimpin dan memberikan kontribusi terbaik mereka. Karena bagi kami, setiap perempuan adalah warna di Rukita yang mampu memancarkan harapan-harapan untuk masa depan,” tegas Sabrina.