Penulis: Indriyana Octavia
Fotografer: Vicky Siregar
Sebanyak 4120 peserta nonton bareng film Susi Susanti Love All memadati beberapa bioskop di Medan. Acara nobar yang diselenggarakan oleh Yayasan Berani Bermimpi bersama Dexton ini menghadirkan Laura Basuki, Daniel Mananta, Susi Susanti dan Alan Budikusuma.
Saat konferensi pers pada hari Minggu (27/10), Daniel Mananta yang juga berprofesi sebagai produser dalam film Susi Susanti Love All mengungkapkan bahwa film ini mengandung pesan moral tentang nasionalisme tinggi dan perjuangan Susi Susanti mengharumkan tanah air. Daniel pun tak terlalu sulit saat harus menentukan siapa artis yang tepat untuk memerankan Susi Susanti.
“Ini casting paling unik. Cuma muterin lagu Indonesia Raya terus Laura Basuki berdiri diam sambil lihat bendera ‘sok-sokan’ nangis, gue jadi merinding gitu. Itu yang bikin luar biasa banget,” ucap Daniel.
Laura Basuki pun menceritakan pengalamannya memerankan sosok atlet bulutangkis. “Persiapan selama enam bulan. Ketemu ci Susi dan ko Alan. Latihan badminton sama pelatihnya Susi Susanti dari Senin sampai Jumat. Sehari enam jam. Nyium aroma lapangan, megang raket, megang kok,” tutur Laura.
Pada kesempatan yang sama, Susi Susanti mengenang masa-masa sulitnya dahulu menjadi seorang atlet. “Film ini menceritakan tentang badminton utamanya, bagaimana kehidupan di asrama, lalu jatuh bangun berjuang dalam keadaan tertekan, memilih akan mundur atau maju untuk Indonesia,” kata Susi.
Acara nonton bareng di Medan juga dimeriahkan oleh aksi Susi Susanti, Alan Budikusuma, Laura Basuki dan Daniel Mananta memberikan kok bertanda tangan dengan cara memukul kok dengan raket untuk para penonton.
Lilysan Wijaya selaku founder Yayasan Berani Bermimpi menyampaikan bahwa 10% hasil penjualan tiket nobar ini diberdayakan untuk mensponsori delapan yayasan sosial, panti asuhan dan kaum marjinal agar bisa menonton film Susi Susanti Love All.
“Luar biasa sekali, Yayasan Berani Bermimpi bisa mendapat kesempatan menjadi bagian dari kesuksesan film Susi Susanti yang sangat mengedukasi, mengajak anak-anak untuk berani bermimpi dan mengejar mimpi, tidak berhenti berjuang dan tetap cinta Indonesia dalam situasi apapun, seperti visi Yayasan Berani Bermimpi. Ko Alan Budikusuma juga menyarankan agar Yayasan Berani Bermimpi boleh mempertimbangkan mencari atlet di bidang olahraga khususnya bulutangkis, jadi mereka bisa mendukung,” pungkas Lily.