Nagabonar Reborn kembali hadir meramaikan industri perfilman Indonesia dengan cerita yang lebih segar. Nagabonar Reborn digarap oleh rumah produksi Gempita Tjipta Perkasa (GTP) dengan eksekutif produser Trimedya Panjaitan, anggota DPR asal Medan dan Gusti Randa, pengacara serta aktor legendaris Indonesia.
Nagabonar Reborn yang disutradarai oleh Dedi Setiadi akan tayang serentak di bioskop Indonesia pada 21 November 2019. Film ini mengisahkan tentang sosok Naga Bonar yang diperankan oleh Gading Marten, mengadu nasib ke Medan, melawan pasukan Belanda hingga memperjuangkan cintanya pada Kirana yang diperankan oleh aktris cantik Citra Kirana.
Beberapa wilayah di Sumatera Utara menjadi lokasi shooting film Nagabonar Reborn, seperti Danau Toba, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Simalungun dan Siantar. Selain keindahan alam yang ditawarkan, pemilihan setting utama ini lantaran Nagabonar merupakan kelahiran Sumatera Utara.
Tak hanya lokasi shooting, sebagian besar pemain film Nagabonar Reborn juga berasal dari Sumatera Utara, salah satunya adalah Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor yang tampil sebagai cameo.
Sederet aktor dan aktris kawakan Indonesia ambil peran dalam film Nagabonar Reborn, sebut saja Roy Marten, Ray Sahetapy, Donny Damara, Rita Matumona, dan Elly Sugigi. Wajah-wajah baru yang turut berperan adalah Delano Daniel, Rifky Alhabsyi, dan Roby Tremonti. Tak hanya itu, penampilan spesial Puan Maharani yang merupakan ketua DPR serta cucu Presiden Soekarno menjadi daya tarik tersendiri.
Tayang Perdana di Medan
Film Nagabonar Reborn pertama kali tayang di Medan pada Minggu (17/11) di XXI Center Point Medan. Sebelum nonton bareng, konferensi pers pun digelar di Alam Hotel by Cordela, Jalan A.R. Hakim No. 169 Medan.
Konferensi pers tersebut dihadiri oleh Trimedya Panjaitan, Gusti Randa, Dedi Setiadi, Roy Marten, Rita Matumona, Elly Sugigi, Delano Daniel, Rifky Alhabsyi, Roby Tremonti, serta sejumlah pemeran pendukung asal Sumatera Utara.
“Film Nagabonar Reborn untuk pertama kalinya di Indonesia justru kami tayangkan di Medan, bahkan sebelum dibuka secara premiere di Jakarta. Acara nonton bareng ini spesial kami buat untuk semua pencinta Nagabonar di Medan karena memang Nagabonar adalah jagoan asli Indonesia yang terkenal dari Batak,” ujar Trimedya Panjaitan.
Dalam wawancara eksklusif antara Kover Magazine dengan Gusti Randa, ia menyebutkan bahwa para pemain yang berperan dalam film Nagabonar Reborn melalui proses pemilihan dan casting yang ketat.
“Membuat sebuah film tidak bisa semaunya kita. Kita harus kompromi dengan pasar. Ketika memilih pemain kita harus melihat indikatornya. Pertama, dia bisa diterima oleh masyarakat sehingga masyarakat mau menontonnya. Kedua, keahliannya dalam film, ketiga market follower-nya, lalu persoalan schedule dan terakhir harus orang yang total,” tutur Gusti Randa.
Nagabonar Reborn dikatakan berbeda dari film-film Nagabonar sebelumnya karena selain Nagabonar tidak lagi berprofesi sebagai pencopet, pendekatan budaya dalam film ini juga mengalami perubahan.
“Dahulu Nagabonar lebih ke Melayu, sekarang lebih ke Batak. Orang Batak itu apa yang dilihat ya dikasi nama. Jadi begitu dia (Nagabonar) lahir, ada petir bentuknya kayak naga. Itu naga itu, ‘bonar-bonar’ naga, jadilah Nagabonar,” ungkap Gusti Randa.
Kehadiran Nagabonar Reborn yang bergenre komedi dengan sentuhan percintaan dan suasana masa penjajahan di Sumatera Utara, mengandung pesan moral yang baik sehingga menjadi tontonan yang tepat bagi keluarga terutama anak-anak agar dapat menanamkan nasionalisme sedari dini.
Penulis: Indriyana Octavia Fotografer: Vicky Siregar