Penulis: Frengki Hermanto Marbun
Fotografer: Dokumentasi
Zaman yang penuh dengan inovasi dan teknologi membuat generasi muda lebih menyukai transportasi berkecepatan tinggi seperti sepeda motor, mobil, kereta, hingga pesawat. Namun bukan berarti sepeda motor jenis sekuter asal Italia ini tak ada penggemarnya.
Komunitas Medan Mods Generation adalah satu dari sekian banyak kelompok yang sangat menyukai vespa, mereka bahkan tak memedulikan ucapan orang yang menyatakan bahwa vespa adalah sepeda motor yang sudah ‘termakan’ zaman.
“Kenapa pencinta vespa dari tahun ke tahun semakin banyak? Pertama, memang harganya terjangkau, kemudian vespa ini kalau kita mengendarainya enak gitu. Enaknya dalam arti unik, walaupun vespa kalah jauh dari sepeda motor modern zaman sekarang, namun kenyamananlah yang paling utama. Memang kalau dikatakan bahwa vespa itu kuno, ketinggalan zaman, biarkan saja orang mengatakannya, terbukti di Indonesia masih banyak yang menggunakan vespa terutama di Kota Medan itu sendiri,” ungkap Luffy Faraby, anggota Medan Mods Generation.
Dahulu saat Perang Dunia II, vespa digunakan sebagai kendaraan perang. Seiring berjalannya waktu, vespa akhirnya dijadikan sebagai sarana transportasi sehari-hari. Sekitar tahun 1980-an, vespa kembali menyeruak dan mendunia hingga sampai ke Indonesia.
Selain harganya yang relatif terjangkau, vespa memiliki keunggulan dari segi ketahanan. Hal ini senada dengan ungkapan Ridho, yang juga anggota Medan Mods Generation.
“Pengguna vespa semakin banyak, karena daya tahannya (endurance) baik. Kalau saat musim penghujan apalagi banjir, vespa tak akan mogok. Vespa saya keluaran tahun 1986, masih awet dan tarikannya masih bagus. Lagi pula, perawatannya enggak ribet, lain dari sepeda motor biasanya. Vespa minimal sekali enam bulan, saya ganti oli dan segala macam. Kalau mau touring paling cuma cek perapian dan olinya,” ucapnya.