Serupa dengan suku Batak Karo yang memanfaatkan ulat sagu menjadi makanan khas. Begitu pula halnya dengan Papua Nugini. Di beberapa wilayah di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia dan sebut saja Papua Nugini menjadikan ulat sagu sebagai makanan khas atau tradisional.
Apa itu Ulat Sagu?
Melansir dari laman intipseleb, Ulat sagu adalah sebuah larva dari serangga yang biasanya dapat ditemukan di pohon sagu (Metroxylon spp.), sebuah jenis palem yang banyak tumbuh di wilayah tropis. Pohon sagu memiliki batang yang mengandung pati dan serat, dan ulat sagu makan dari bagian dalam batang ini.
Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah ini telah memanfaatkan pohon sagu dan ulat sagu sebagai sumber pangan sejak zaman dahulu kala. Mereka mengumpulkan ulat sagu dari pohon sagu, kemudian mengolahnya menjadi makanan lezat yang kaya protein.
Pengolahan Ulat Sagu
Ulat sagu dapat dimasak dengan berbagai cara, seperti digoreng, direbus, atau ditumis bersama bumbu dan rempah-rempah lokal. Selain menjadi sumber makanan, ulat sagu juga dapat menjadi hama bagi tanaman sagu karena dapat merusak bagian dalam batang pohon dan mengurangi produktivitasnya.
Meskipun memiliki peran penting dalam budaya dan pangan di beberapa wilayah, pendekatan terhadap makanan ini berbeda-beda di berbagai bagian dunia. Beberapa orang mungkin melihatnya sebagai makanan yang berharga dan bergizi, sementara yang lain mungkin tidak tertarik untuk mencobanya lantaran selera pribadi atau budaya.
Manfaat Ulat Sagu
Padahal, Ulat sagu diketahui memiliki manfaat yang beragam, terutama bagi kesehatan. Berikut ini manfaat utama ulat sagu adalah:
Sebagai Sumber Protein: Ulat sagu merupakan sumber protein yang baik untuk tubuh. Masyarakat tradisional di daerah tersebut menggunakan ulat sagu sebagai sumber protein penting di dalam kehidupan mereka, terutama di wilayah-wilayah yang sulit mendapatkan sumber protein hewani lainnya.
Baik untuk Pencernaan: Serat makanan yang terkandung pada ulat sagu diyakini bermanfaat bagi sistem pencernaan. Contohnya untuk mencegah sembelit atau perut kembung. Selain itu, serat makanan tersebut juga dapat dengan mudah dicerna dan meningkatkan metabolisme.
Membantu Memperkuat Tulang dan Gigi: Selain kaya protein, ulat sagu juga kaya akan beberapa mineral penting. Contohnya seperti kalsium dan magnesium, yang dapat membantu memperkuat tulang dan gigi kita. Selain itu, konsumsi ulat sagu juga dapat mendiversifikasi asupan nutrisi dan memberikan tubuh banyak nutrisi penting. Hal ini berdasarkan penelitian yang dipublikasikan pada U.S. National Library of Medicine pada 2017 silam.
Membantu Melawan Infeksi Akibat Mikroba: Salah satu manfaat kesehatan yang menarik dari ulat sagu adalah dapat melawan infeksi akibat mikroba. Hal ini merujuk pada sebuah studi medis yang dipublikasikan Cambridge University pada tahun 2018 silam.
Studi medis tersebut menunjukkan bahwa ulat sagu dapat memberikan penghalang yang dapat melindungi tubuh dari berbagai mikroorganisme berbahaya. Hal ini berkat sifat antimikroba yang dimiliki oleh ulat sagu. Selain itu, ulat sagu juga diketahui kaya akan kandungan zat besi dan zinc. Di mana keduanya memainkan peran penting dalam meningkatkan kemampuan tubuh untuk melindungi terhadap infeksi bakteri.
Menurunkan Kadar Kolesterol: Pemiliki kolesterol dapat menjadi jawaban dalam menurunkan kolesterol tinggi. Pasalnya, Ulat sagu mengandung tokoferol yang berfungsi memelihara kesehatan mata, kulit, otak, sel darah, dan kesuburan organ reproduksi manusia. Kandungan tokoferol atau vitamin E ini juga mempunyai sifat antioksidan. Sifat antioksidan ini berfungsi untuk menangkal radikal bebas dan menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Rendahnya kadar kolesterol jahat (LDL) pada darah juga akan menurunkan risiko gangguan kronis, seperti penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.
Meningkatkan Suasana Hati dan Performa Olahraga: Makanan khas dari Papua Nugini ini atau bagian dari Indonesia lainnya diketahui mengandung berbagai jenis asam amino, seperti isoleucine, leucine, histidine, dan phenylalanine.
Asam-asam amino tersebut membantu produksi serotonin, yaitu zat kimia otak yang dapat memperbaiki suasana hati dan siklus tidur Anda. Selain itu, asam lemak ini dapat memulihkan kembali otot yang rusak lebih cepat serta mengurangi nyeri otot setelah olahraga.
Meningkatkan imunitas tubuh: Melanjutkan dari poin sebelumnya, ulat sagu juga kaya akan mineral zinc yang berperan dalam memperkuat sistem imunitas tubuh. Mineral ini dapat mendukung pembentukan sel imun baru, sehingga tubuh dapat melawan kuman penyebab infeksi.
Manfaat Lain dari Ulat Sagu
Selain baik untuk kesehatan, ulat sagu juga bermanfaat untuk kebutuhan yang lainnya, diantaranya:
Sebagai Pangan alternatif:
Di beberapa wilayah, ulat sagu digunakan sebagai pangan alternatif yang menguntungkan untuk mengatasi kekurangan pangan atau sebagai tambahan makanan dalam menu sehari-hari.
Sebagai Sumber pendapatan:
Di beberapa komunitas, penangkaran ulat sagu telah dikembangkan untuk tujuan komersial. Hal ini dapat membantu menciptakan lapangan kerja dan sumber pendapatan bagi masyarakat setempat.
Budaya dan Tradisi:
Penggunaan ulat sagu sebagai makanan tradisional dan khas dari wilayah tertentu membawa nilai budaya dan tradisi yang kuat. Makanan ini memiliki tempat penting dalam upacara adat dan perayaan lokal.
Keseimbangan Ekosistem:
Meskipun dianggap sebagai hama pada pohon sagu karena merusak tanaman, keberadaan ulat sagu juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem, misalnya sebagai sumber pakan bagi hewan lain seperti burung atau mamalia kecil.
Potensi penelitian:
Ulat sagu juga menarik perhatian para peneliti karena memiliki potensi sebagai sumber protein dan memiliki nilai gizi yang layak untuk dikembangkan sebagai bahan pangan alternatif yang berkelanjutan.