Sobat KoverMagz pasti pernah mendengar peristiwa pengeboman yang terjadi kota Hiroshima dan Nagasaki pada akhir Perang Dunia II. Tak banyak yang tahu bahwa , Robert Oppenheimer adalah sosok dibalik pembuatan bom.
Oppenheimer tersebut adalah seorang fisikawan Amerika Serikat yang terkenal sebagai salah satu pemimpin proyek Manhattan yang berhasil menciptakan bom atom pertama di dunia. Robert dijuluki “Father of Atomic Bomb” atau “Ayah Bom Atom”. Einstein pun sebenarnya mempunyai peran dalam pembuatan bom atom, namun perannya termasuk kecil apabila dibandingkan dengan peran Robert Oppenheimer.
Proyek Manhattan
Irvine mengungkapkan, kebangkitan Hitler di Jerman telah membangkitkan minat Oppenheimer dalam bidang politik. Di tahun 1936, Oppenheimer memihak ke republik selama Perang Saudara Spanyol dan berkenalan dengan mahasiswa komunis.
Tapi, Oppenheimer menarik asosiasinya dengan Partai Komunis karena penderitaan yang disebabkan Stalin pada ilmuwan Rusia.
Pada tahun 1939, Nazi Jerman menginvasi Polandia. Setelah peristiwa itu, Albert Einstein dan ilmuwan terkemuka lainnya mengingatkan pemerintah Amerika Serikat tentang bahaya yang mengancam seluruh umat manusia bila Nazi menjadi yang pertama membuat bom nuklir.
Ilmuwan tersebut mendesak Presiden Roosevelt untuk membiayai penelitian pengembangan sebuah senjata nuklir. Lalu, Roosevelt mendirikan Kantor Penelitian dan Pengembangan Ilmiah untuk mengawasi proyek itu. Oppenheimer pun menjadi terlibat dalam upaya mengembangkan bom atom.
Oppenheimer kemudian mulai mencari cara untuk memisahkan uranium-235 dari uranium alam dan menentukan massa kritis bahan yang dibutuhkan untuk membuat bom semacam itu.
Menikah di tahun 1940 dan setahun kemudian menjadi ayah (1941), Oppenheimer ditunjuk sebagai direktur ilmiah Proyek Manhattan pada Juni 1942. Proyek tersebut dijalankan dengan tujuan untuk mencari cara memanfaatkan energi nuklir untuk keperluan militer.
Tiga ‘kota rahasia’ pun akhirnya dipilih untuk menjadi bagian dari Proyek Manhattan, yaitu Oak Ridge, Los Alamos, dan Hanford atau Richland.
Oppenheimer mengawasi pembangunan dan administrasi laboratorium di Los Alamos. Setelah selesai, dia membawa para ahli fisika terbaik untuk mulai mengerjakan cara membuat bom atom.
Pada akhirnya, Oppenheimer mengelola 3.000 orang sambil mengurus masalah teoretis dan mekanis yang muncul selama pembuatan bom.
Ledakan nuklir yang diberi nama kode ‘Trinity’ oleh Oppenheimer untuk pertama kalinya terjadi di pangkalan udara Alamagordo pada 16 Juli 1945. Ledakan tersebut sama dengan 20.000 ton TNT dan membuat bola api hingga mencapai suhu beberapa juta derajat.
Hiroshima dan Nagasaki, korban bom atom pertama di dunia
Setelah uji coba awalnya yang berhasil pada 6 Agustus 1945, seorang pembom B-29 Amerika bernama Enola Gay menjatuhkan bom atom pertama di dunia di Kota Hiroshima, Jepang.
Ledakan itu menewaskan sekitar 80.000 orang. Nantinya puluhan ribu lebih akan mati karena paparan radiasi. Tiga hari kemudian, tepatnya pada 9 Agustus 1945, bom atom lainnya diledakan di Nagasaki di Jepang.
“Langsung menewaskan 40.000 orang lagi dan lebih banyak lagi dari waktu ke waktu,” kata Irvine.
Dia menambahkan, serangan itu diyakini telah membuat Jepang menyerah dan mengakhiri Perang Dunia II. Maka dari itu, karya Oppenheimer akhirnya mencapai tujuan awalnya.