MENGEJAR KESEMPURNAAN KECANTIKAN, SEJAUH APA?

Ketika orang-orang mencibiri tetangga sampai artis-artis yang melakukan operasi hidung sampai implan payudara atau bokong, di dunia ini ternyata semakin banyak orang yang bersedia melakukan berbagai hal yang kita anggap aneh, bizarre, weird, freeky, apapun sebutannya, demi mengejar kesempurnaan kecantikan. Kita pasti sudah pernah mendengar “beauty is pain,” tetapi sejauh apa kita mau mengejar kesempurnaan kecantikan? 

 

  1. Vaginoplasty: Pengetatan Vagina

Merasa sedikit longgar? Well, Terapi Peremajaan Vagina Laser, atau Laser Pengetatan Vagina, atau Vaginoplasty, dapat memperbaikinya. Prosedur peremajaan vagina ini semakin populer, kabarnya prosedur ini dilakukan aktris Indonesia, Nikita Mirzani setelah ia dua kali melahirkan. Ini adalah prosedur non-bedah yang menggunakan teknologi laser mutakhir untuk meningkatkan kualitas kehidupan seks wanita. 

Namun, pasien juga patut memperhatikan komplikasi yang terjadi. Beberapa komplikasi jangka panjang bisa berupa nyeri, kerusakan jaringan sekitar vagina, saluran vagina menyempit (striktur), dan timbul saluran tambahan, baik dari saluran kemih maupun saluran tinja (fistula) menuju vagina, dimana kondisi-kondisi ini memerlukan operasi lanjutan. 

 

Baca Juga:  6 Rekomendasi Camilan Enak dan Rendah Kalori, Cocok Untuk Diet!

2. Pemutih Kulit: Wajah Geisha (Kotoran Burung Bulbul)

Victoria Beckham adalah salah satu artis yang menggunakannya. menyukainya, dan bahkan dianggap keberuntungan oleh banyak orang. Uguisu no fun (bubuk kotoran burung bulbul) digunakan oleh geisha di Jepang untuk mempertahankan kulit gading porselen mereka. 

Brand Shizuka New York Skin Care Salon menawarkan perawatan yang dipraktikkan oleh orang Jepang sejak tahun 1600-an itu dengan harga $ 180. Mereka mengklaim Anda dapat memiliki kulit yang sempurna dengan mengoleskan kotoran burung bulbul di wajah Anda. Kotoran yang konon memiliki enzim yang dibutuhkan, di-packaging dalam bentuk bubuk yang telah disterilkan (melalui sinar UV) dari burung bulbul yang dibesarkan di pertanian di Jepang.