Liverpool telah melakukan persiapan jelang melawan Real Madrid di Final Liga Champions. Pertarungan kedua tim akan disajikan di Stade de France, Minggu (29/5) dini hari WIB.
Dalam sesi latihan jelang final Liga Champions 2021-2022, Liverpool tampak memakai sensor otak untuk Trent Alexander-Arnold. Sebagai informasi, Liverpool bisa meraih treble winner jika mereka mampu mengalahkan Real Madrid nanti. Para penggawa The Reds pun diyakini dalam semangat tinggi menatap laga nanti.
Dilansir dari The Sun, Kamis (26/5/2022), pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, mencoba mengalahkan tim asuhan Carlo Ancelotti dengan menggunakan teknologi canggih terbaru. Teknologi yang dimaksud adalah sensor otak.
Benda itu adalah elektroda atau penghantar listrik yang digunakan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi mental si pemain. Dengan teknologi ini, setidaknya Jurgen Klopp sebagai pelatih sudah menang satu langkah dari pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti karena menggunakan teknologi mutakhir terbaru.
Ide menggunakan benda itu datang dari ahli saraf Jerman, dokter Niklas Hausler dan mitra bisnisnya bernama Patrick Hantschke. Liverpool diketahui bekerja sama dengan salah satu pendiri perusahaan neuro11 untuk membantu para bintang mereka mencapai kondisi mental optimal.
Pendiri Neuro11, Niklas Hausler mengklaim bahwa teknologinya itu dapat memperhitungkan bagaimana kondisi mental para pemain saat berlatih dan bertanding. Dirinya juga mengatakan dengan penilaian yang muncul lewat alat tersebut, pelatih akan lebih mengerti tentang kondisi mental, pemikiran, hingga tingkat fokus, pasukannya.
Teknologi sensor otak ini dirancang khusus untuk melatih otak secara langsung. Dengan demikian, para pemain yang menggunakan sensor tersebut berada dalam kondisi mental optimal yang diperlukan untuk tampil ke level tertinggi.
Pada sesi latihan jelang laga final, beberapa pemain Liverpool terlihat menggunakan benda yang terlihat unik tersebut. Mereka yang menggunakan benda itu adalah Trent Alexander-Arnold dan Kostas Tsimikas.
Teknologi itu digunakan untuk meningkatkan performa Liverpool dalam situasi bola mati (mengumpulkan data tendangan bebas Trent Alexander-Arnold). Tujuan itu pun tampak berhasil terwujud jika melihat pada torehan 15 gol The Reds di Liga Inggris musim ini.