
Perayaan Tahun Baru Imlek sudah semakin dekat. Seluruh masyarakat Tionghoa sudah tidak sabar untuk menyambutnya. Bagaimana tidak? Imlek merupakan momentum bersama atas rasa syukur atas rezeki yang didapat setahun terakhir, sekaligus memanjatkan harapan pada tahun baru yang lebih baik. Tahun ini, perayaan besar bagi etnis China tersebut akan jatuh pada Rabu, 29 Januari 2025.
Jelang perayaan Tahun Baru Imlek, biasanya masyarakat akan mulai melakukan berbagai ritual, sembahyang, maupun melakukan beberapa tradisi para leluhur. Salah satunya yang kerap dilakukan ialah membersihkan diri dan rumah sebelum malam tahun baru tiba.
Kegiatan bersih-bersih ini dipercayai oleh etnis China sebagai laku untuk membuang keburukan, hal negatif, dan malapetaka yang terjadi setahun terakhir. Dengan demikian, saat tahun baru tiba, kita benar-benar dalam keadaan bersih.
Lantas bagaimana menjalankan tradisi bersih-bersih ini sebelum Imlek? Hal-hal apa saja yang boleh dan jangan dilakukan? Melansir dari sumber terpercaya berikut ini tim kovermagz akan membahasnya untuk anda. Simak selengkapnya disini!
Bersih-bersih Rumah
Rumah sebaiknya sudah dalam keadaan bersih sebelum Tahun Baru tiba. Rumah yang bersih tidak hanya menandakan lingkungan yang sehat, tetapi juga keluarga harmonis. Membersihkan seisi rumah sebelum Imlek juga menjadi simbol membuang nasib buruk dan energi negatif dari tahun sebelumnya. Hal ini akan memberi ruang keberuntungan dan kemakmuran masuk ke dalam rumah pada tahun mendatang.
Namun, kegiatan bersih-bersih rumah harus dilakukan sebelum Imlek. Sebab, saat Imlek, justru penghuni rumah disarankan tidak melakukan bersih-bersih. Pasalnya, menyapu rumah saat hari Imlek kerap dikaitkan dengan menyapu kekayaan. Membuang sampah pada hari Imlek pun kerap melambangkan membuang keberuntungan.
Bersih-bersih pakaian
Bersih-bersih pakaian merupakan salah satu tradisi penting sebelum perayaan Tahun Baru Imlek. Umumnya, orang akan mencuci pakaian mereka benar-benar bersih sehingga lebih pantas dikenakan saat Imlek. Namun, tak jarang, ada pula yang menyingkirkan pakaian lama dan mengenakan pakaian baru untuk dipakai saat Imlek.
Umumnya, orang akan menyiapkan pakaian terbaiknya saat Imlek. Pakaian tersebut juga biasanya berwarna merah yang melambangkan keberuntungan. Tradisi menyiapkan pakaian ini harus dilakukan sebelum waktu Imlek tiba. Sebab, saat hari Imlek, seseorang akan dilarang mencuci pakaian, terutama pada hari pertama dan kedua. Pasalnya, air adalah lambang kekayaan. Jika membuang air setelah mencuci pakaian, sama dengan membuang limpahan kekayaan.
Bersih-bersih Badan
Mirip seperti bersih-bersih saat musim semi, orang-orang juga umumnya akan membersihkan rambut dan tubuh secara menyeluruh sebelum Tahun Baru Imlek. Mandi dengan bersih merupakan simbol untuk membuang kesialan. Sebenarnya, tidak ada aturan khusus mengenai bersih-bersih ini.
Namun, sebagian orang ada yang mandi dengan cara khusus, yakni menggunakan jeruk. Masyarakat China kerap merebus daun jeruk lalu menggunakannya untuk membilas tubuh, dari kepala sampai kaki. Adapun daunnya juga dipakai untuk menggosok seluruh tubuh, yang dipercaya bisa membuat tubuh lebih bersih.
Memotong Rambut
Benda tajam adalah hal tabu saat perayaan Tahun Baru Imlek. Hal itu karena benda tajam, seperti gunting, merupakan lambang pemutus hubungan. Oleh karena itu, setiap orang tidak disarankan memotong rambut saat perayaan Imlek. Jika ada rencana untuk memotong rambut, alangkah lebih baik melakukannya sebelum Imlek. Hal ini untuk menghindari hal-hal buruk terjadi.
Di sisi lain, memotong rambut atau mengubah gaya rambut sebelum Imlek juga melambangkan kekayaan baru di tahun mendatang.
Hiasi Rumah
Khusus untuk rumah, tak cukup bila hanya dibersihkan. Pemilik rumah mesti menghiasnya dengan sentuhan dekorasi khas Imlek. Mendekorasi pintu rumah adalah yang terpenting. Hal itu bisa dilakukan dengan memacak bait-bait ucapan tahun baru yang berisi harapan baik.
Selain itu, tak ada salahnya juga untuk turut menghias isi rumah. Misalnya, memakai lebih banyak tanaman, bunga, atau buah, yang memiliki makna keberuntungan. Dengan demikian, rumah terasa lebih ramai tanpa mengurangi makna indah yang terkandung di setiap dekorasinya.