Ketahui Jejak Profil Raline Shah, dari Model hingga Jadi Stafsus Komdigi

Aktris Raline Shah baru saja diangkat sebagai Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi). Raline diberikan kepercayaan untuk membantu kerja-kerja Meutya Hafid, selaku Menteri Komdigi, khususnya di bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital. Pengangkatan Raline Shah sebagai stafsus tersebut telah berlangsung dengan khidmat di kantor Kemkomdigi, Jakarta, Senin (12/1/2025). Surat pengangkatan tersebut juga tertuang lewat Kepmenkomdigi Nomor 7/10 Januari 2025.

Dengan pengangkatan ini, Raline Shah kini telah resmi punya tanggung jawab baru. Tak lagi sekadar menjadi aktris dan model, Raline akan memulai babak baru dalam hidupnya dan mendedikasikan diri untuk kepentingan publik secara lebih luas. Raline mengatakan dirinya siap menjaga amanah dengan menjalankan tugas untuk negara. Fokusnya ke depan ialah terhadap kebijakan penggunaan internet dan edukasi terkait hal tersebut, terutama pada anak-anak. Lalu, tak kalah penting adalah membangun relasi global.

“Lebih dari itu, saya juga yakin dan percaya kapasitas saya membangun relasi dan kemitraan mancanegara lumayan baik dan telah berbuah hasil yang nyata untuk perusahaan swasta, di mana saya bekerja selama 3 tahun ini. Kenapa tidak untuk negara?” ucapnya melalui laman resmi Instagram.

Profil Singkat Raline Shah

Raline memang dikenal sebagai sosok aktris yang multitalenta. Perempuan yang besar di Medan, Sumatera Utara ini telah menjajal berbagai profesi berbeda-beda. Awalnya, namanya mulai dikenal publik ketika mengikuti ajang Putri Indonesia 2008. Raline yang mewakili provinsi Sumatera Utara berhasil meraih posisi 3rd runner-up di ajang beauty pageant ternama tersebut. Kesuksesan itu menjadi batu pijakan kuat untuk memulai langkahnya di dunia hiburan yang lebih luas.

Setelah karier modelnya makin melesat, Raline mulai menjajal dunia berbeda lagi. Kala itu, fokusnya ialah ke film. Penampilan perdananya di layar lebar lewat film 5 CM (2012) disambut dengan baik oleh publik. Film tersebut tidak hanya berhasil menarik perhatian penonton, tetapi juga berkontribusi terhadap popularitasnya di industri perfilman Tanah Air. Setelahnya, ada banyak film blockbuster lain yang dibintanginya.

Salah satu karya yang terkenal ialah 99 Cahaya di Langit Eropa (2013-2014). Kemudian, pada 2015, film Surga yang Tak Dirindukan juga cukup jadi perbincangan hangat di kalangan sinefil. Terlebih, dirinya juga dinominasikan Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Wanita Terbaik pada 2015. Dengan bakat yang terus berkembang, Raline juga beberapa kali jadi salah satu sineas Indonesia yang cukup sering berpartisipasi di festival film dunia. Tercatat, dia sudah dua kali berpartisipasi di Festival Film Cannes.

Jajal Bidang Tarik Suara, Fashion, dan Bisnis

Selain akting, pada 2017 Raline menunjukkan talentanya di bidang tarik suara dengan merilis lagu berjudul Jadi Milikku, hasil kolaborasi bersama Marcell Siahaan. Dia juga pernah merilis lagu Ready for Love bersama A. Nayaka & Vidi Aldiano dan dinominasikan di Anugerah Musik Indonesia untuk kategori Duo/Grup/Grup Vokal/Kolaborasi Soul/R&B Terbaik.

Tak sampai di sana Raline juga melebarkan sayapnya di bidang fesyen. Dia banyak berkolaborasi dengan desainer dan jenama lokal, terutama wastra batik dan tenun. Dipercaya untuk mewakili Cita Tenun Indonesia pada program Fashion 4 Development (F4D) Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada 2012 dan 2013. 

Selain itu, kain batik yang dikenakannya di Festival Film Cannes merupakan keluaran rumah mode desainer legendaris Iwan Tirta. Kecintaanya pada wastra, membuatnya rajin mempromosikan tenun ikat Sumba dan mengapresiasi para wanita penenun lokal Sumba. Tenun Ikat ini dibuat dengan proses pengerjaan manual yang lama leh 3 sampai 10 orang. Selembar kain lebar memerlukan 42 langkah pembuatan.

Memiliki Bisnis Kisaku

Tak hanya bidang fashion, Raline Shah  juga aktif dalam dunia bisnis lainnya. Pada 2017, dia ditunjuk sebagai direktur independen Indonesia AirAsia. Dia juga pernah mengembangkan kedai kopi Kisaku bersama adik dan empat orang temannya. Nama KISAKU diadaptasi dari bahasa Jepang, kisaku, yang berarti positif, terbuka, dan ramah, mengacu pada suasana di kedai kopi tersebut.

Pernah Terlibat dalam Sukarelawan 

Di luar itu, sosoknya juga terkenal aktif di dunia filantropi. Raline pernah menjadi sukarelawan untuk United Nation’s High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan World Wide Fund for Nature (WWF). Pada 2016, Raline bekerja sama dengan 3 Little Angels meluncurkan “Love ReSolution”, sebuah kampanye yang berupaya menggalang dana untuk anak-anak sakit kritis. Kemudian, dia juga merupakan salah satu pendiri Yayasan Tunas Bakti Nusantara pada 2018.

Selain peduli pada sesama manusia, dia juga selalu menunjukkan kecintaannya pada alam sambil melakukan hobinya, yakni mendaki gunung. Sampai saat ini Raline sukses menaklukan beberapa puncak gunung di Indonesia dan negara lainnya. Tak pernah bosan, dia selalu mengingatkan banyak orang untuk melestarikan alam dan menjaga lingkungan sekitar saat mendaki.

Melalui bakat, prestasi, dan dedikasinya, Raline telah membuktikan dirinya sebagai salah satu publik figur yang terus eksis di dunia hiburan Indonesia dan internasional. Meski telah meraih banyak kesuksesan, Raline tetap dikenal sebagai sosok yang inspiratif dan penuh dengan kerendahan hati.

Latar Belakang Pendidikan 

Meski aktif di berbagai bidang pekerjaan, Raline rupanya tak melupakan pendidikan. Sedari belia, pendidikan sudah jadi prioritas untuknya. Raline diketahui menyelesaikan pendidikan di Kolej Tuanku Ja’afar, Negeri Sembilan Malaysia. Setelah lulus, dia melanjutkan pendidikannya di National University of Singapore (NUS) mengambil jurusan Ilmu Politik dan Komunikasi.

Pendidikan tersebut dan pengalamannya selama ini tentu saja menjadi bekal apik sebagai stafsus Komdigi. Tugas besar kini telah menantinya, terutama untuk mengedukasi secara masif kepada masyarakat tentang penggunaan internet dan berbagai persoalan digital lain.

Baca Juga:  Sederetan Cara Kreatif Mendaur Ulang Sampah di Rumah, Yuk Dicoba!