Medan, Kover Magazine-Presiden Joko Widodo melakukan reshuffling pertama pada periode kedua kepemimpinannya ini, dan resmi mengumumkan 6 menteri baru Kabinet Indonesia Maju pada hari Selasa, 22 Desember 2020, yang dilantik hari ini, Rabu 23 Desember 2020, bersama dengan 5 wakil menteri, kepala BNN dan kepala BRGM, yakni:
- Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial
- Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan
- Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama
- Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan
- Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan
- Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
- Letjen TNI Muhammad Herindra sebagai Wakil Menteri
- Edward Komar Syarif Hiariez sebagai Wakil Menteri
- Dante Saksono Harbuwono sebagai Wakil Menteri
- Harfiq Hasnul Qolbi sebagai Wakil Menteri
- Pahala N, Mansyuri sebagai Wakil Menteri
- Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN)
- Hartono Prawiraatmadja sebagai Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove.
Disiarkan live melalui channel Youtube Sekretariat Presiden, upacara pelantikan berjalan lancar dan cukup mengharukan sebenarnya, karena Presiden Jokowi dalam tekanan yang sangat besar, dimulai dari serangan pandemi di awal tahun 2020, beban ekonomi yang memuncak, masalah keamanan dan ancaman ideologi bangsa, diikuti beberapa kasus korupsi yang mewarnai kabinet di tahun yang sama.
Sebelumnya, pada periode pertama, Presiden Jokowi melakukan tiga kali reshuffle, yakni pada tanggal 12 Agustus 2015, kemudian pada tanggal 27 Juli 2016, dan yang terakhir 17 Januari 2018.
Memang, pada Juni 2020 yang lalu Presiden Joko Widodo sempat mengingatkan menteri dan petinggi negara di Kabinet Indonesia Maju bahwa dirinya tak gentar melakukan reshuffle. “Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita, untuk negara. Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya,” kata Jokowi saat itu.
Mengenai, reshuffling ini, dilansir dari Kompas (Semarang), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan menteri baru yang dipilih tersebut merupakan sosok yang tepat dan pantas menduduki jabatan itu. “Ada nuansa yang bagus. Pak Presiden sedang memberikan sinyal rekonsiliasi,” pungkasnya. Ditambah lagi dengan adanya kasus-kasus dugaan korupsi yang muncul, Ganjar berharap menteri baru tersebut dapat membantu Presiden Joko Widodo dalam menjaga integritas. “Selebihnya, tentu saja ada tantangan lain karena pandemi belum selesai. Kita semua harus menyelesaikan dengan segala kreasi dan inovasi,” tambahnya.
Berikut profil singkat para menteri yang baru dilantik:
Tri Rismaharini yang sebelumnya menjabat sebagai Walikota Surabaya diberi mandat sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara yang saat kini menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Risma pernah beberapa kali disebut-sebut masuk bursa menteri dan bursa calon Gubernur, meski akhirnya tidak jadi maju. Bahkan kabarnya, Risma pernah mengaku menolak tawaran menteri sebanyak 3 kali.
Wanita kelahiran Kediri, Jawa Timur pada 20 November 1961 ini adalah wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah. Risma meniti karier sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS) Kota Surabaya sejak dekade 1990-an. Kemudian Risma menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya dan Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (Bappeko) hingga tahun 2010, sebelum akhirnya terpilih sebagai walikota Surabaya sejak September 2010.
Pada tanggal 14 September 2018 dalam Kongres UCLG-ASPAC 2018 (Asosiasi Pemerintah Kota dan Daerah Se-Asia Pasifik) di Surabaya, Tri Rismaharini terpilih secara aklamasi sebagai Presiden UCLG-ASPAC untuk masa bakti 2018-2020 menggantikan Gubernur Provinsi Jeju, Korea Selatan, Won Hee-ryong.
Sandiaga Salahuddin Uno dipanggil oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama. Sandiaga menggantikan posisi Wishnutama Kusubandio. Bergabungnya Sandiaga Uno menimbulkan sensasi tersendiri, karena kini Sandiaga pun mengikut Prabowo, keduanya adalah pasangan rival Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019, namun kini bergabung di kabinet pimpinan Jokowi.
Sandiaga Salahuddin Uno lahir di Pekanbaru, Riau 28 Juni 1969. Sandiaga Uno merupakan lulusan Wichita State University, Amerika Serikat dan Universitas George Washington, Amerika Serikat. Pernah bergabung dengan SeaPower Asia Investment Limited di Singapura, tahun 1997 kemudian Sandiaga Uno mendirikan perusahaan penasihat keuangan, PT Recapital Advisors bersama rekannya Rosan Perkasa Roeslani. Nama Sandiaga Uno cukup populer di dunia usaha tanah air. Sandiaga Uno sempat menahkodai lima perusahaan yakni PT Adaro Indonesia, PT Indonesia Bulk Terminal, PT MItra Global Telekomunikasi Indonesia, Intterra Resources Limited, dan PT iForte Solusi Infotek.
Tahun 2009, Sandiaga Uno tercatat sebagai orang terkaya ke 29 di Indonesia versi majalah Forbes. Selang dua tahun, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Sandiaga Uno menduduki posisi ke 37 dengan jumlah kekayaan sekitar US$ 660 juta.
Tahun 2017, Sandiaga Uno muncul di kancah politik dengan terpilihnya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Selang setahun menjabat, Sandiaga Uno melepaskan jabatannya untuk ikut dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2019-2024.
Gagal dalam Pilpres, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu memilih untuk rehat sejenak dari dunia politik, dan sebagai salah satu pencetus program OKOCE, Sandiaga disibukkan dengan pengembangan kewirausahaan untuk generasi muda melalui berbagai platform media sosialnya.
Budi Gunadi Sadikin yang terpilih sebagai Menteri Kesehatan menggantikan dr Terawan memang tidak memiliki latar belakang dunia kedokteran atau kesehatan. Namun demikian, dia bukan pemain baru dalam jajaran birokrasi pemerintahan. Mengutip laman resmi Kementerian BUMN, Budi dikatakan berkuliah di bidang Fisika Nuklir di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus pada 1988, dirinya justru memilih berkarier di bidang keuangan. Dia juga memiliki sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (ChFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute pada tahun 2004. Perjalanan karier Budi Sadikin di sektor keuangan cukup berliku, dari asuransi hingga perbankan. Tercatat pernah menjabat di IBM Asia Pasifik Tokyo, Bank Bali, ABN AMRO Bank, PT Bank Danamon Tbk dan Adira Quantum Multi Finance.
Namanya mulai dikenal publik setelah didaulat menjadi Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 2013, yang saat itu menjadi bank dengan aset terbesar di Indonesia.
Sempat menjadi Staf Ahli Menteri BUMN Rini Soemarno di periode 2016-207, dia kemudian diangkat menjadi Direktur Utama PT Inalum (Persero) seiring terbentuknya holding BUMN tambang. Di tangan Budi Gunadi Sadikin, Inalum membeli 51 persen saham PT Freeport Indonesia. Keberhasilan itu atas kerja keras pemerintah dan tentunya Inalum dalam mencari pendanaan untuk membeli saham Freeport.
Tak laman menjadi Dirut Inalum, Budi Gunadi Sadikin kembali berganti jabatan di lingkup Kementerian BUMN. Di masa Menteri BUMN Erick Thohir, ia diplot menjadi Wakil Menteri BUMN. Ia mendampingi Erick Thohir sejak 25 Oktober 2019. Di masa pandemi Covid-19, pria kelahiran Bogor, 6 Mei 1964 ini juga dipercaya menjadi Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN).
Yaqut Cholil Quomas atau lebih dikenal sebagai Gus Yaqut terpilih sebagai Menteri Agama menggantikan posisi Fachrul Razi. Yaqut Cholil Quomas lahir pada 4 Januari 1975 di Rembang, Jawa Tengah. Ia merupakan putra dari salah satu pendiri Partai Kebangkitam Bangsa (PKB) Muhammad Cholil Bisri. Yaqut juga merupakan adik kandung dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Yahya Qolil Staquf. Yaqut saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor periode 2015-2020. Dalam kata sambutan yang disiarkan melalui channel Youtube Setpres, Selasa (22/12/2020), Yaqut mengatakan “Setelah nanti resmi menjadi Menteri Agama, yang pertama yang ingin saya lakukan adalah bagaimana menjadikan agama itu sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Artinya apa, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaan, atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain. Agama biar menjadi inspirasi dan biarkan agama itu membawa nilai-nilai kebaikan, nilai-nilai kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” imbuh dia.
Sebelum ini bertugas di DPR RI ia manmbahkan ia ingin meningkatkan ukhuwah Islamiyah. “Kenapa ukhuwah Islamiyah karena kita tahu bahwa mayoritas warga negara ini adalah pemeluk agama Islam, maka negara ini akan damai, negara ini akan tenteram jika sesama muslim, sesama umat Islam ini memiliki ukhuwah atau persatuan di antara mereka,” jelasnya.
Presiden Jokowi melantik Sakti Wahyu Trenggono untuk menggantikan posisi Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), yang juga adalah tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pria kelahiran Semarang, 3 November 1962, ini merupakan lulusan S1 Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung dan S1 Magister Management Institut Teknologi Bandung pada tahun 1987. Lalu, dia melanjutkan S2 Magister Management Institut Teknologi Bandung pada 2006.
Sakti mengawali kariernya sebagai Progamer dan System Analyst & Development Federal Motor pada tahun 1986 sampai 1992. Tahun 1995 sampai tahun 1997, Sakti Wahyu Trenggono bergabung dengan Astra Group sebagai Management Information System, Business Development, Supply Chain Manager. Karirnya semakin cemerlang sejak ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Solusindo Kreasi Pratama sampai tahun 2009. Semasa menjabat, Sakti juga ditunjuk sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi dari tahun 2005 sampai tahun 2016.
Dikutip dari Kontan.co.id, tahun 2010 sampai tahun 2016, Sakti Wahyu Trenggono menjabat sebagai Komisaris Utama PT Teknologi Riset Global Investama. Tahun 2009, Sakti dipercaya menjadi Komisaris PT Tower Bersama Tbk. Tahun 2018, Sakti Wahyu Trenggono menjabat sebagai Direktur Perencana dan Pengembangan INKUD. Dua perusahan itu dikenal sebagai penyedia menara telekomunikasi terbesar di Indonesia. Dikatakan Sakti Wahyu Trenggono menjadi satu di antara taipan dalam bisnis telekomunikasi. Perusahaannya menjadi yang terbesar di bidangnya se-Indonesia dengan kepemilikan lebih dari 14.000 menara.
Karirnya di dunia politik pun tidak asing lagi. Tahun 2009, Sakti tercatat sebagai bendahara Partai Amanat Nasional sampai sekitar tahun 2013. Sakti sempat menjadi bendahara tim pemenangan Joko Widodo sejak berkiprah di Solo. Sakti juga menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan Indonesia sejak 25 Oktober 2019.
M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan menggantikan posisi Agus Suparmanto bukan wajah baru lagi di pemerintahan. Sebenarnya, Muhammad Lutfi pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) dengan masa jabatan 14 Februari 2014-20 Oktober 2014. Tahun 2014, ia mendapat penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana, salah satu penghargaan sipil tertinggi dari Pemerintah Indonesia. Lutfi dianggap mampu menjaga inflasi dan mendorong ekspor nasional di tengah dinamika harga minyak dunia.
Masih di era SBY, Lufti juga sempat menjabat posisi lain setingkat menteri, yakni sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2005-2009. Saat menjabat Kepala BKPM, usianya kala itu masih 36 tahun dan Muhammad Lutfi tercatat sebagai Kepala BKPM termuda di Indonesia. Saat mengomandani badan yang mengurusi investor tersebut, Muhammad Lutfi memperkenalkan fasilitas pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), yang saat ini menjadi sumber daya tarik bagi para investor asing. Di bawah naungannya, Indonesia bahkan diakui oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) sebagai salah satu negara berkembang terbaik dan patut diperhitungkan.
Muhammad Lutfi lahir di Jakarta, 16 Agustus 1969. Pria yang dikenal sebagai pengusaha ini merupakan lulusan dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat tahun 1992. Putra dari Firdaus Wajdi dan Suhartini ini pernah mendapat penghargaan sebagai pemimpin muda dan berpengaruh oleh World Economic Forum’s Young Global Leaders pada 2008. Ia menikah dengan mantan model Tanah Air, Bianca Adinegoro. Setelah menjabat sebagai Kepala BKPM di tahun 2009, pria kelahiran 16 Agustus 1969 ini lantas menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jepang pada tahun 2010-2013. Saat itu, ia tercatat sebagai dubes termuda yang mewakili Indonesia di taraf internasional. Kemudian, pada September 2020, Muhammad Lutfi ditunjuk menjadi Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat. Ia menggantikan posisi Mahendra Siregar, yang telah menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri RI.
Muhammad Lutfi bersama beberapa rekannya yakni Erick Thohir yang kini merupakan Menteri BUMN, dan Wishnu Wardhana, mantan Menparkraf berinisiatif mendirikan Mahaka Group. Mahaka merupakan grup yang menaungi sejumlah media dan penerbitan seperti Surat Kabar Republika, radio Gen FM dan Jek FM, Golf Digest, saluran televisi Jak TV, dan Penerbit Republika. Di perusahaan tersebut, Muhammad Lutfi pernah menjabat sebagai Presiden Direktur.