Medan, KoverMagz – Ginjal merupakan organ yang berfungsi untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dan racun yang tidak diperlukan oleh tubuh. Saat mengalami penyakit ginjal, fungsi ini tidak akan berjalan dengan baik. Itulah mengapa menjaga kesehatan ginjal penting untuk dilakukan.
Dalam webinar ‘Peringatan Hari Ginjal Sedunia 2021’ hari Rabu, 10 Maret 2021 silam, Aida Lydia selaku Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) menjelaskan organ seberat 160 gram ini memiliki banyak fungsi buat tubuh.
“Ginjal ini organ pembersih darah. Ginjal mengeluarkan limbah metabolisme seperti ureum, kreatinin dan lain-lain, limbah dibuang melalui urine, mengatur keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit darah. Ginjal juga bertugas membuat hormon”.
Sebenarnya untuk mencegah penyakit ginjal diperlukan langkah yang sangat sederhana saja yang bisa dilakukan, di antaranya:
- Minum air putih dalam jumlah yang cukup, setidaknya 8-10 gelas per hari. Kemudian sebisa mungkin batasi konsumsi alkohol dan minuman bersoda.
- Berhenti merokok. Merokok dan terpapar asap rokok dapat merusak fungsi berbagai organ dalam tubuh, termasuk ginjal.
- Tidur dengan cukup. Mencukupi istirahat dengan tidur 6-8 jam sehari diperlukan agar tubuh dan organ di dalamnya termasuk ginjal tetap sehat.
- Jaga agar berat badan tetap ideal. Salah satunya dengan olahraga atau melakukan aktivitas fisik dengan rutin.
- Hindari mengonsumsi obat-obatan di luar dari anjuran dan pengawasan dokter, terlebih bila obat tersebut dikonsumsi dalam dosis besar atau dalam jangka panjang.
Kendati demikian jika anda sudah merasakan sesuatu yang menggangu pada letak tepat di ginjal anda, maka anda perlu lebih memperhatikan hal-hal berikut lebih seksama, seperti :
1. Lakukan pemeriksaan rutin jika memiliki penyakit tertentu.
Hipertensi dan diabetes merupakan penyakit yang sering menyebabkan komplikasi berupa penyakit ginjal. Jika Anda memiliki penyakit-penyakit tersebut, Anda dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter, guna memantau perkembangan kedua penyakit ini dan mencegah penyakit ginjal.
Selain itu, saat mengalami hipertensi dan diabetes, pembatasan jumlah konsumsi makanan yang mengandung gula dan garam sangat disarankan.
2. Batasi makanan tertentu
Saat seseorang sudah mulai mengalami penurunan fungsi ginjal, untuk mencegah semakin memburuknya fungsi ginjal, beberapa pilihan makanan berikut sebaiknya dibatasi:
- Makanan kalengan.
- Ikan asin.
- Alpukat.
- Nasi merah.
- Pisang.
- Produk susu atau yang olahan susu, seperti keju dan yoghurt.
- Daging olahan.
- Roti gandum.
Selain itu, kenali gejala awal penyakit ginjal, seperti jumlah produksi urine yang sangat sedikit, pembengkakan pada anggota gerak tubuh, dan nyeri pada punggung bagian bawah. Mengenali berbagai gejala penyakit ginjal ini, dapat membantu Anda mendapatkan penanganan sedini mungkin.
3. Kontrol gula darah
Gula darah musti terkontrol sehingga terhindar dari risiko diabetes. Kemudian untuk pasien diabetes, kontrol gula darah akan menghindarkan dari risiko komplikasi termasuk komplikasi pada ginjal.
“Jika perlu minum obat, minum obat secara teratur agar tekanan darah terkontrol. Ada persepsi yang tidak tepat kalau minum obat itu bisa merusak ginjal. Yang betul, obat tidak merusak ginjal, tetapi yang merusak ginjal itu penyakitnya,” jelas Aida.
4. Kontrol tekanan darah
Seperti halnya gula darah, tekanan darah pun harus terkontrol terlebih pada pasien hipertensi. Biasanya pasien hipertensi memiliki obat yang dikonsumsi rutin sehingga tidak boleh terlewat. Tekanan darah pun perlu diukur, bukan dirasa-rasa atau dikira-kira.
5. Hindari mengonsumsi obat anti nyeri berlebihan
Rasa nyeri pada anggota tubuh tertentu biasanya bisa diredakan lewat konsumsi obat pereda nyeri. Namun konsumsi obat pereda nyeri berlebihan dan tanpa pengawasan dokter akan berisiko pada kerusakan jaringan ginjal. Beberapa jenis obat pereda nyeri yang dijual bebas di pasaran antara lain, paracetamol untuk demam, sakit kepala, migrain, nyeri haid, ibuprofen untuk nyeri radang sendi, naproxen untuk nyeri otot, sakit gigi, migrain, asa mefenamat untuk berbagai nyeri termasuk nyeri haid dan codeine untuk nyeri berat akibat cedera atau operasi.
6. Cek fungsi ginjal
Yang tidak kalah penting juga ialah salah satu langkah pencegahan penyakit ginjal adalah dengan skrining dan cek fungsi ginjal. Dikutip dari Alodokter, pemeriksaan fungsi ginjal akan meliputi tes urine, ureum (kadar urea nitrogen), kreatinin darah dan glomerulo filtration rate (GTR) untuk melihat kemampuan ginjal menyaring sisa metabolisme.
GTR pun dinilai dengan angka Laju Filtrasi Glomerulus (LFG). Ginjal normal umumnya memiliki LFG di atas 60. Kemudian nilai 15-60 menunjukkan ada masalah bahkan nilai kurang dari 15 berarti seseorang mengalami gagal ginjal.
Penulis : Annette Thresia Ginting
Sumber : Alodokter, CNN Indonesia