Inilah 5 Kue Tradisional Wajib dalam Upacara Adat Batak

Suku batak terkenal dengan tradisi dan  budayanya yang sangat beragam serta menarik. Menyimpan keberagaman etnis, suku, bahasa dan kebudayaan yang sangat kaya. Salah satunya adalah Suku Batak yang berada di Provinsi Sumatera Utara.

Selama ini orang menilai Suku Batak identik dengan bersuara besar dan sikap blak-blak-kannya. Dan itu sering disalah-pahami melalui media film yang memuat salah satu karakternya bersuku Batak dan mendeskripsikannya dengan logat yang batak yang terkesan kasar dan melebih-lebihkan.

Kali ini KoverMagz tak membahas mengenai sikap orang batak ya sering ditiru oleh banyak orang ya sobat KoverMagz. Kuliner batak yang begitu unik dan menarik akan dibahas kali ini. Tak melulu hidangan berat, suku Batak juga punya hidangan ringan yang tak kalah lezatnya.

Ada lima kue tradisional yang wajib dihidangkan dalam setiap upacara suku ini. Saking sudah melekatnya dengan adat Batak, salah satu kue tersebut bahkan terdaftar sebagai warisan budaya tak benda dari Sumatera Utara. Nah, inilah lima kue tradisional yang wajib ada dalam upacara adat Batak.

1. Kue Lampet

Kue pertama adalah lampet atau yang sering disebut “lappet”. Bukan hal baru lagi bahwa kue ini memang bersahabat sekali di lidah kita berkat olahan tepung beras, kelapa, dan gula merah. Disantap saat pagi hari ataupun sore sungguh nikmat.

Kue tradisional khas Batak yang pertama ini terbuat dari adonan tepung beras atau ketan, parutan kelapa, dan gula aren. Sebelum dimasak, adonan itu dibungkus dengan daun pisang, lalu dilipat-lipat sedemikian rupa sehingga berbentuk kerucut atau menyerupai limas segi empat. Setelah itu baru lapet dikukus sampai matang sempurna.

2. Ombus-Ombus

Ombus-ombus merupakan kue tradisional khas Batak yang terbuat dari tepung beras, kelapa parut, gula merah ataupun gula putih. Kelapa parut ini kemudian dicampurkan dengan gula merah ataupun gula putih dan kemudian menjadi isian kue yang kemudian dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus ini.

Hingga kini Ombus-ombus tetap menjadi kue favorit masyarakat Batak. Terbukti, kue ini selalu tersaji untuk tamu dalam acara-acara penting, seperti syukuran, pernikahan, hingga upacara kematian hingga dan acara adat lainnya. Bersama kue khas Batak lainnya, ombus-ombus kerap dinikmati bersama kopi atau teh hangat.

Baca Juga:  Ternyata Ini Perbedaan Blender, Juicer, Chopper & Food Processor Untuk Menghaluskan Bahan Makanan

3. Pohul-pohul

Kue pohul pohul atau masyarakat batak biasa menyebutnya dengan itak pohul pohul merupakan kudapan sederhana khas suku Batak, Sumatera Utara, terbuat dari gula merah, kelapa, dan tepung beras yang dibentuk dengan kepalan tangan.

Nama “Pohul” digunakan karena proses pembuatannya yang dicetak dengan cara dikepal atau dalam bahasa batak disebut “Dipohul”. Itak pohul pohul menyuguhkan citarasa sederhana yang dapat diterima di lidah seluruh masyarakat, rasanya yang manis gurih menjadikan pohul pohul memiliki banyak penggemar setia.

Di zaman dulu, kue pohul pohul biasa dihidangkan saat ada acara adat Marhusip, yaitu prosesi adat persiapan pernikahan dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan adat antara kedua belah pihak keluarga pengantin. Umumnya, pohul pohul selalu menjadi buah tangan dalam suatu acara kunjungan seperti lamaran atau rencana pernikahan bersama olahan ikan mas.

4. Nitak

Makanan wajib dalam upacara adat Batak yang kelima adalah nitak. Kue yang juga berasal dari Simalungun ini telah terdaftar sebagai warisan budaya tak benda asal Sumatra Utara sejak 2016. Kue nitak hampir tidak dapat ditemukan selain dalam upacara atau ritual adat Batak, seperti perkawinan, penempatan rumah baru, penyekolahan anak, atau kematian.

Untuk membuat kue nitak dibutuhkan beras secukupnya, garam, lada hitam, gula merah, jahe, dan kencur. Selain itu, perlu juga dua buah kelapa. Satu sudah disangrai, yang lainnya masih mentah. Setelah semua bahan tersedia, beras terlebih dahulu ditumbuk sampai halus.

Kemudian, lada hitam dimasukkan bersama semua bahan lainnya, lalu ditumbuk hingga tercampur rata. Adonan nitak yang pas harus lengket. Jika sudah begitu, kue nitak pun siap dihidangkan.

5. Itak Gurgur

Dalam bahasa batak Itak merupakan beras yang digiling secara tradisional sedangkan gurgur adalah membara. Itak Gurgur diartikan sebagai makanan yang dapat memberikan semangat. Hidangan ini juga hadir dalam acara adat tertentu. Hampir sama dengan lampet yang terbuat dari beras dan telah dihaluskan terlebih dahulu. Rasanya pun juga hampir sama, yaitu manis dan gurih.

Perbedaannya terdapat dari cara membuatnya, Itak Gurgur dibuat dengan cara mengadon itak, kelapa muda yang telah diparut, gula pasir, dan juga air panas. Setelah dicampur, adonan tersebut dibentuk dengan menggunakan tangan dan langsung bisa disantap.