
Di jaman sekarang ini, Industri perfilman Indonesia semakin menggairahkan. Hal ini dikarenakan atensi masyarakat untuk datang ke bioskop dan menonton film dalam negeri pun cukup baik pada awal 2025 ini. Memasuki pekan ketiga Februari, film-film Indonesia masih disambut dengan antusias.
Tercatat, hingga 17 Februari 2025, sudah ada empat film yang berhasil meraih 1 juta penonton. Hal menariknya, tiga rilisan tersebut merupakan produksi sineas lokal, sedangkan satu lainnya adalah film impor produksi Korea Selatan.
Setiap pekannya, persaingan di tangga atas box office Indonesia juga makin seru. Pekan ini, film Petaka Gunung Gede resmi mengambil alih posisi pertama. Hingga artikel ini dibuat (21/2/2025), film yang disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis itu yang memimpin box office Indonesia. Nah, tanpa basa-basi lagi, yuk simak selengkapnya disini!
Petaka Gunung Gede
Yang pertama ada Petaka Gunung Gede. Berdasarkan laporan Cinepoint, film Petaka Gunung Gede telah mendapatkan 1.845.532 penonton. Film yang pertama kali tayang pada pada 6 Februari 2025 lalu itu memang sedari awal mendapat antusiasme yang tinggi dari penonton Indonesia.
Pada hari penayangannya saja, film ini sudah mendapatkan 170.007 penonton. Kemudian, pada hari kedua, penonton film ini bertambah menjadi 321.678 penonton. Pada hari ketiga penayangan, film ini meraih 546.786 penonton.
Film produksi Starvision tersebut tercatat hanya butuh enam hari penayangan di bioskop untuk mencapai satu juta penonton. Kini, jumlahnya telah mencapai 1,8 juta. Hari demi hari bisa dibilang jumlah penontonnya semakin meningkat. Hingga pada hari ke 13, film genre horor berjudul Petaka Gunung Gede ini berhasil menembus 2 juta penonton. Raihan itu menempatkannya menjadi karya pertama pada 2025 yang berhasil tembus 2 juta, mengalahkan karya-karya lainnya.
Film ini menggandeng sejumlah aktor dan aktris ternama untuk menghidupkan kisahnya, dimulai dari Arla Ailani, Adzana Asher, Endy Arfian, Teuku Rifnu, hingga Ratna Riantiarno. Film ini banyak disukai karena menawarkan cerita horor dalam balutan kisah nyata yang dialami oleh Maya Azka pada 2007 silam. Akan tetapi, tak sekadar jualan jumpscare, film ini juga menawarkan sisi persahabatan SMA yang cukup kuat sepanjang film.
Perayaan Mati Rasa
Di urutan kedua tangga box office Indonesia, ada film Perayaan Mati Rasa. Film yang disutradarai oleh Umay Shahab itu kini telah mendapatkan 1.199.901 penonton dan berpotensi terus bertambah. Film ini mulai beredar di bioskop 29 Januari 2025 dan mendapat kesempatan tayang 1.469 showtime di 382 bioskop seluruh Indonesia.
Pada dua hari pertama penayangan, film ini berhasil mendapatkan 105.109 penonton. Jumlahnya makin naik tajam pada hari ketiga dengan raihan 210.000 penonton. Film produksi Sinemaku Pictures tersebut akhirnya meraih lebih dari satu juta penonton setelah 13 hari tayang di bioskop.
Film 1 Kakak 7 Ponakan
Di urutan ketiga, ada film 1 Kakak 7 Ponakan yang kini telah meraih 1.196.166 penonton. Disutradarai oleh Yandy Laurens, film ini tercatat sebagai karya rilisan lokal pertama pada 2025 yang berhasil menembus 1 juta penonton.
Film 1 Kakak 7 Ponakan menawarkan kehangatan di balik pengorbanan, kasih sayang, dan dilema sebuah keluarga generasi sandwich. Fokus film ini akan mengikuti perjuangan Hendarmoko atau Moko, seorang arsitek muda yang baru lulus kuliah, tetap tiba-tiba harus menjadi orang tua tunggal untuk keponakannya.
Dark Nuns
Di urutan keempat ada film Dark Nuns. Film asal Korea ini telah tayang di Indonesia sejak 24 Januari 2025. Kini, film tersebut berhasil meraih 1.081.338 penonton. Film ini menawarkan sajian thriller supernatural ala Korea Selatan yang disutradarai oleh Kwon Hyeok-jae. Film yang menandai comeback Song Hye Kyo ke layar lebar ini merupakan spin-off versi perempuan dari film The Priests yang populer pada medio 2015 lalu.
Captain America: Brave New World
Sejauh ini, film rilisan 2025 yang akan masuk ke angka 1 juta penonton selanjutnya adalah Captain America: Brave New World. Meski baru tayang 12 Februari 2025 lalu, hingga kini karya tersebut telah mendapatkan 838.800 penonton.
Disutradarai oleh Julius Onah dan ditulis oleh Malcolm Spellman, Dalan Musson, Matthew Orton, film ini tentu saja masih memiliki napas panjang untuk tetap bertahan di bioskop dan meraih lebih banyak penonton.