Medan, KoverMagz – Zaman era digital pada umumnya sekarang ini membuat kaum milenial kebanyakan ingin mencoba semua hal. Salah satunya ialah menjadi seorang Youtuber. Dengan menggunakan platform Youtube semua orang bisa melihat dunia lebih luas lagi.
Samsung dalam keterangan resminya, menjelaskan menurut survei First Choise pada pada 1.000 anak dengan rentang usia 6 sampai 17 tahun, sebanyak 34,2 persen menyebut ingin menjadi seorang Youtuber, sementara yang mau menjadi blogger atau vlogger berada di peringkat kedua dengan perolehan 18,10 persen.
Berbagai alasan tidak dapat dipungkiri kenapa seseorang tertarik untuk menjadi seseorang yang dikenal melalui Youtube. Bisa saja karena tergiur dengan pendapatan yang diterima dari Google, ingin menjadi terkenal, mengembangkan kekreativitasan atau mungkin hanya sekedar mengikuti tren yang ada.
Tetapi tetap saja untuk menjadi seorang Youtuber tidaklah segampang itu. Youtuber pemula harus melewati proses yang panjang dan harus juga sabar tentunya agar konten anda terlihat menarik dan mencapai viewers dan subscriber yang banyak.
Tahu tidak kesalahan apa saja yang dilakukan para Youtuber karena saking tidak sabarnya mencapai viewers dan subscriber yang banyak ?
- Beli Penonton Palsu atau Instan
Ibarat stasiun tv yang lagi menyiarkan acara musik secara Live, pihak tv akan mencari dan membayar beberapa orang untuk masuk ke dalam studio untuk sekedar meramaikan suasana studio. Biasanya hal tersebut terjadi dikarenakan bintang tamunya masih pendatang baru. Sama halnya seperti ini saat hendak membuat channel YouTube, mungkin kamu mendengar desas desus tentang jual beli views pasu buat nge-boost videomu. Tapi hati-hati, membeli viewers palsu sebenarnya sama sekali nggak bermanfaat. Itu hanya akan meningkatkan popularitasmu untuk sementara waktu, dan nggak berpengaruh apa-apa bagi kelangsungan channel-mu ke depannya.
Selain itu banyak yang diperhatikan dengan teliti, mulai dari visual, audio, pemilihan topik sampai ke penyampaian isi konten itu sendiri.
Jika berharap hasil instan dari proses yang setengah-setengah, hasilnya tidak akan maksimal. Fokus dan nikmati setiap proses, jangan tergoda untuk menempuh jalan pintas seperti membeli subscribers, followers, dan like, yang secara jangka panjang justru nantinya akan membuat audiens berkurang drastis, karena mereka bukanlah audiens yang menanti-nanti kontenmu.
2. Konten Yang Ngasal
Jika gagal dalam membuat perencanaan, maka sama saja merencanakan kegagalan. Tanpa perencanaan, tujuan akhir akan sulit didapat, yaitu mendapat penonton baru dan membuat penonton lama setia.
Secara singkat, content planning merupakan rencana pengembangan konten untuk mencapai tujuan akhir. Mulai dari penentuan konten seperti apa yang ingin dibuat, platform mana, dan kapan konten akan diunggah.
3. Tidak Menghubungkan Akun Youtubemu ke Akun Sosial Mediamu Yang Lain
Setelah mempromosikan saluran di media sosial, jangan lupa tautkan halaman dan profil media sosialmu di saluran YouTube. Kamu bisa menautkannya di tab “Tentang” atau di dalam deskripsi video.
Bahkan kamu pun bisa memasukkan tautan di anotasi yang muncul di bagian akhir video misalnya. Ajak juga pemirsa untuk follow akun sosmed kamu, Loopers.
Menautkan ke akun media sosial berguna meningkatkan peluang pemirsa agar terhubung langsung denganmu. Sangat penting untuk kesuksesan jangka panjang.
4. Agoritma Youtube Sangat Penting, loh !
Algoritma Youtube mengatur bagaimana sebuah video bisa muncul di halaman awal, halaman rekomendasi, atau hasil pencarian pengunjung. Semakin banyak video kamu muncul, makin besar kamu kemungkinan mendapatkan penonton.
Youtuber pemula umumnya tidak memikirkan hal ini dalam membuat konten, sehingga video yang diunggah kurang sesuai dengan algoritma Youtube, sehingga penonton sedikit dan akhirnya mempengaruhi motivasi Yotuber pemula.
Sebab itu luangkan waktu untuk mempelajari dasar-dasar algoritma Youtube untuk meningkatkan impresi dan views dari konten yang kamu buat.
5. Judul Youtube Yang Membingungkan
Yang sering saya lihat adalah youtubers melakukan apa yang youtubers lain lakukan, khususnya mengikuti YouTubers terkenal. Tapi kesalahan besar yang sering dilakukan youtubers pemula ialah seperti menyematkan nama channel mereka di awal judul video seperti “Today’s vlog” atau “Vlog 999” dll.
Padahal sebenarnya sebagai channel baru kamuharus menanamkan searchable content di awal judul. Hindari bahasa yang hanya di mengerti oleh dirimu sendiri, teman-teman dan subscribermusaja. Kamu juga harus menyadari bahwa ada penonton potensial di luar sana yang bisa menemukan kontenmu.
6. Tidak Konsisten
Kesalahan selanjutnya yang mesti kamu hindari adalah ketidakkonsistenan dalam berkarya. Semua YouTuber sukses menjalankan saluran mereka pada jadwal pengunggahan yang diterbitkan secara konsisten, dan mereka pun terlibat secara konsisten di media sosial. Semakin konsisten kamu sedari awal, hasilnya akan semakin bagus. Ingat, penonton sangat menyukai konsistensi.
Sadari dan Hargailah setiap proses yang sedang kamu jalani jika memang kamu bertekad kalau tidak ya jangan buang-buang waktumu ya, siapa tau ada bidang lain yang lebih cocok untuk kamu tekuni. Semangat Terus dalam Berkarya !
Penulis : Annette Thresia Ginting
Sumber : Berbagai Sumber