Sektor Ekonomi Kreatif Punya Potensi Besar
Berkembangnya perusahaan startup, branding company dan skena kreatif di sektor ekonomi kreatif mendapat perhatian dari pemerintah, termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Bahkan Menparekraf Sandiaga Uno berpesan kepada perusahaan startup untuk turut memberdayakan segenap lapisan masyarakat, termasuk UMKM, agar tidak ada yang tertinggal dalam memanfaatkan teknologi digital.
Dia mengatakan, ekonomi digital saat ini adalah rumah dari ekonomi kreatif yang jadi sumber pendapatan dari 20 juta masyarakat. Untuk itu, Menteri Sandiaga mengatakan bahwa pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berkomitmen dalam turut andil meningkatkan ekosistem startup Indonesia.
Ia mengutip laporan Global Startup Ecosystem Report tahun 2020 bahwa Indonesia mencapai peringkat kedua di kategori Top 100 Emerging Ecosystems. Menurut Sandiaga, capaian ini merupakan indikator bahwa ekosistem startup Indonesia memiliki potensi yang luar biasa.
Perbedaan Suasana di Pusat Dengan Di Daerah
Di Jakarta, kehadiran Komite Ekonomi Kreatif hadir untuk memfasilitasi para pelaku kreatif untuk mencapai tujuannya melalui kolaborasi dari creator, pemerintah dan stakeholders. Semua epicentrum bisnis mereka sudah bergantung kepada creator. Peran pelaku kreatif, branding agency juga creator sangat vital untuk pengusaha dan pelaku bisnis mengejar visi jangka panjang mereka, tidak hanya misi satu hari saja.
Sedangkan di daerah, pemahaman tentang ekosistem ini perlu dijabarkan hingga ke pelaku bisnis karena masih sering memperlakukan pelaku kreatif dan mengeksploitasi semangat, potensi juga tenaga hustle mereka tanpa memikirkan imbalan yang setimpal. Dalam hal ini kita berbicara tentang pengertian, empati dan kooperatif.
Banyak sekali orang-orang di daerah juga yang masih merasa semangat kreatif di anak muda hanyalah sebagai sesuatu yang ‘biasa aja’ dan banyak yang tidak memahami seluk-beluk di dalamnya. Pola pikir ini bisa menjadi boomerang bagi semangat kreatif di dalamnya karena banyak pelaku kreatif yang mendapatkan treatment sebelah mata saja.
Ekonomi kreatif pun kelak akan menjadi poros utama dalam pengembangan visi ekonomi terbaru karena ekonomi kreatif memiliki sumber yang tidak akan pernah habis, karena sumber ekonomi kreatif adalah buah pikiran, ide juga skill set yang creator punya. Sedangkan sumber daya alam yang terbarukan pada akhirnya akan habis juga.
Hal tersebut harus saling dikembangkan dan juga harus ada rasa saling mencerdaskan. Memberi untuk menerima.
Ekosistem Industri Kreatif Akan Menjadi Pandemic Winner
Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) serta UMKM untuk membangkitkan perekonomian di tengah pandemi hingga menjadi pandemic winner.
Ia menjelaskan, dengan adanya pandemi Covid-19, memicu terjadinya akselerasi proses digitalisasi. Berdasarkan survei We Are Social pada April 2021, disebutkan sekitar 88,1 persen pengguna internet di Indonesia menggunakan layanan perdagangan elektronik untuk berbelanja produk.
“Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang sangat signifikan pada semua sektor, termasuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Di masa penuh tantangan seperti saat ini, kita harus mampu menangkap peluang secara kreatif sebagai peluang untuk membangkitkan ekonomi dan menjadi pandemic winner,” katanya, Selasa (7/9).
Peranan Pemerintah Memacu Industri Kreatif
Dengan maraknya edutech, Sandiaga juga menjelaskan, pemerintah harus dapat mengoptimalkan kegiatan bimbingan teknis yang biasanya memakan biaya tinggi karena dilakukan di berbagai titik di daerah, dengan menggunakan model pembelajaran jarak jauh yang sangat lebih efisien. Bahkan dapat menyambungkan pelatih-pelatih berkualitas bahkan dari luar negeri. Ini salah satu contoh pemanfaatan teknologi yang efisien bagi pasar dan pemangku kepentingan.
Pemerintah juga telah meluncurkan Gernas BBI untuk membantu UMKM untuk masuk ke platform digital. Hasilnya selama tahun 2020, ada 3,7 juta UMKM yang masuk ke platform digital, sehingga total ada 11,7 UMKM yang telah go digital dari sebelumnya 8 juta UMKM. Total target 30 juta UMKM onboarding hingga akhir tahun 2023.
“Kuncinya adalah generasi muda. Mereka harus terus diajak dan diarahkan untuk senantiasa cermat melakukan inovasi, adaptasi juga kolaborasi. Merekalah pemeran utamanya di tahun 2045 sebagai agen perubahan bukan generasi rebahan, diharapkan dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya.”
“Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan ekosistem startup di Indonesia, khususnya dalam berinovasi dan berkontribusi dalam mewujudkan visi besar Indonesia menjadi negara maju dan kekuatan ekonomi digital terbesar di masa depan,” katanya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan perusahaan pelat merah siap berperan sebagai katalisator sekaligus menyiapkan ekosistem untuk mendukung para pekerja ekonomi dan industri kreatif. Harapannya ekonomi kreatif bisa tumbuh maksimal di masa mendatang.
Dalam kunjungan ke Artjog, Yogyakarta, Erick mengatakan kreativitas generasi muda tidak berhenti di bidang seni selama pandemi. Hal ini menunjukkan bahwa sektor kreatif terus maju dan beradaptasi di segala kondisi.
“Jika Artjog bertahan di tengah pandemi dan melibatkan seniman lokal, maka saya pastikan bahwa BUMN yang punya peran strategis untuk membuka kesempatan luas siap membantu dan berkolaborasi agar perekonomian di bidang seni menjadi lebih baik,” ujar Erick, Selasa, 31 Agustus 2021.
Menurut Erick, Artjog dan pameran seni kreatif generasi muda ini membuktikan Indonesia bisa mengarah menjadi negara pop culture. Kekayaan akan potensi dan kreativitas milenial ini harus disertai dengan pemahaman serta kemudahan untuk bisa berkembang.
“Disinilah peran pemerintah dan BUMN untuk hadir memberi dukungan agar visi dan cita-cita menjadi pemimpin di bidang seni dan kreativitas dunia terwujud,” pungkas Erick.
Source : Suara.com, Media Indonesia, The Corator