
Sejak penayangan serentak di bioskop pada 28 Desember lalu, film 13 Bom di Jakarta masih menjadi topik hangat bagi para penggemar film Indonesia. Tidak hanya menghibur penonton lewat adegan baku tembak, car chase dan perkelahian seru, film terbaru dari rumah produksi Visinema ini juga semakin intens oleh sejumlah ledakan dahsyat.
Beragam aksi laga ditampilkan oleh deretan aktor berbakat seperti Rio Dewanto, Ardhito Pramono, Ganindra Bimo, Chicco Kurniawan, Lutesha, Putri Ayudya, Rukman Rosadi, Niken Anjani dan banyak lagi.
Film 13 Bom di Jakarta menceritakan tentang mencekamnya kota Jakarta di bawah ancaman sekumpulan teroris. Kelompok teroris itu mengancam akan meledakkan 13 bom yang disebar di seantero Jakarta apabila mereka tidak mendapatkan tebusan senilai permintaan mereka. Aksi ini ternyata menyeret perusahaan mata uang digital berbentuk kripto milik William (Ardhito Pramono).
Setelah lama absen dari dunia akting, Ardhito Pramono, kembali menyapa penonton dalam film bergenre aksi-spionase besutan sutradara Angga Dwimas Sasongko ini. Selain dikenal sebagai aktor, pria yang juga dikenal sebagai musisi ini buka suara terkait kedua profesi yang dijalaninya.
“Di akting, gue bisa dapetin peran yang gue butuhin dalam hidup, bisa jadi siapa pun. Tapi, kalau nyanyi dan bermusik, gue bisa luapkan semua emosi gue, jadi diri sendiri dan bisa poetic aja gitu,” ujar Ardhito.
Baginya, antara bermusik dan berakting sama-sama memiliki tujuan menghibur penonton.
“Di atas panggung, ngehibur penonton dan menarik aja bagaimana koneksi antara gue dan pemain band lainnya. Sama dengan gue dan pemain di 13 Bom di Jakarta, kita juga ada orkestrasi peran. Dua-duanya punya rasa yang berbeda, punya keunikan dan keindahan yang berbeda,” pungkas pria kelahiran 22 Mei 1995 ini.
TENTANG VISINEMA GROUP
Visinema group adalah suatu ekosistem industri entertainment Indonesia yang didirikan oleh salah satu sutradara terbaik Indonesia, Angga Dwimas Sasongko di tahun 2008. Visinema Group terdiri dari Visinema Pictures – rumah produksi berbagai film terbaik Indonesia; Bioskop Online, platform streaming dengan fokus konten dan pembuat film dari seluruh pelosok Indonesia; Visinema Kids and Family, kreator konten anak orisinil seperti Domikado dan studio animasi. Disatukan oleh semangat bercerita, Visinema Group berkomitmen untuk membentuk masa depan hiburan Indonesia melalui inovasi, kreativitas, dan konten luar biasa.
TENTANG VISINEMA PICTURES
Visinema Pictures didirikan oleh Angga Dwimas Sasongko pada tahun 2008. Beberapa film layar lebar Visinema adalah Cahaya Dari Timur Beta Maluku, Filosofi Kopi, Surat Dari Praha, Love for Sale, Keluarga Cemara, Terlalu Tampan, Generasi 90an: Melankolia, Pulau Plastik, Tarian Lengger Maut, Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini, NUSSA, hingga film terbaru mereka; Mencuri Raden Saleh dan Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang.
Film Keluarga Cemara merupakan film keluarga Indonesia pertama yang berhasil meraih 1.7 juta penonton di awal tahun 2019. Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini menjadi film pembuka awal tahun 2020 yang berhasil meraih 2.2 juta penonton. Sedangkan NUSSA, menjadi film animasi Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak di masa pendemi 2021 dengan total lebih dari 440 ribu penonton. NUSSA juga meraih Piala Citra 2021 sebagai Film Animasi Panjang Terbaik. Sementara Mencuri Raden Saleh sukses meraih 2.3 juta penonton di 2022 dan membawa pulang piala Film Panjang Indonesia Terbaik (Direction Award Winner) di Jakarta Film Week.
Film-film produksi Visinema Pictures mempunyai visi progresif, yakni untuk menambah perspektif dalam melihat berbagai sisi kehidupan masyarakat di Indonesia. Selain itu, kualitas film yang dihadirkan Visinema juga berlandaskan pada keintiman pengalaman menonton setiap orang dan menjadikan sinema sebagai representasi seni sekaligus kekayaan intelektual Indonesia.