Kebanyakan orang mengganggap bahwa ketika seseorang meninggal, maka biasanya akan dilakukan tradisi pemakaman berupa penguburan, doa ataupun kremasi. Namun kenyataannya tidaklah demikian. Beberapa negara dibawah ini justru memiliki tradisi yang tidak biasa alias tradisi pemakaman paling unik yang ada di dunia.
Sangking uniknya, tradisi tersebut pernah membuat orang-orang penasaran sehingga datang melihatnya secara langsung, lalu mendokumentasikannya hingga sempat menjadi viral di media sosial. Lantas apa sajakah tradisi pemakaman paling unik tersebut? Melansir dari sumber terpercaya, berikut ini tim kovermagz akan mengulasnya untuk anda. Simak selengkapnya di sini!
Pemakaman di Donghai – China
Memberikan hiburan dengan mengundang penari telanjang saat masa berkabung terdengar kurang etis bukan? Tetapi hal tersebut merupakan tradisi wajar yang dilakukan masyarakat Donghai, China. Pemakaman seseorang yang telah meninggal dianggap sebagai lambang status keluarga masyarakat Donghai.
Semakin banyak orang memberikan penghormatan terakhir pada si mayat, semakin tinggi pula kehormatan keluarga tersebut. Tak heran kalau banyak keluarga banyak mengundang penari telanjang di acara pemakaman demi menarik minat para pelayat.
Manik-manik dari Abu
Sebagian besar tradisi pemakaman di Korea Selatan adalah kremasi, namun tak banyak yang tahu beberapa keluarga menjadikan abu jasad yang sudah dikremasi menjadi manik-manik. Atau jika anda gemar menonton drama Korea, tentunya hal ini tidak akan menjadi sesuatu yang asing lagi. Sebab, beberapa diantaranya kerap menampilkan adegan pemakaman manik-manik tersebut.
Manik-manik ini memiliki sedikit kilau dan memiliki berbagai warna, mulai dari merah muda hingga hitam. Keluarga biasanya akan menempatkan manik-manik ini di dalam vas kaca atau piring, kemudian dapat menjadi pusat perhatian di dalam rumah.
Kremasi menjadi satu-satunya pilihan bagi negara Korea untuk menguburkan jasad. Hal ini bukan tanpa sebab, melainkan karena negara kpop tersebut memiliki ruang pemakaman yang sangat mahal. Mendapatkan sesuatu yang indah dari proses kremasi memberikan tradisi baru dan pusaka yang sangat berharga bagi orang-orang terkasih.
Famadihana
Merupakan tradisi unik yang berasal dari Madagaskar. “Menari dengan orang mati” paling tepat menggambarkan tradisi pemakaman di Madagaskar ini. Masyarakat di Madagaskar akan membuka makam orang yang sudah meninggal beberapa tahun lalu dan membungkusnya kembali dengan pakaian penguburan yang baru. Setiap kali orang mati mendapat bungkusan baru, mereka juga mendapat tarian baru di dekat makam.
Tradisi ini juga dikenal sebagai sebagai “pembalikan tulang” yang bertujuan untuk mempercepat pembusukan dan mendorong arwah orang yang meninggal agar segera menuju alam baka.
Pemakaman Langit
Jika anda berwisata ke negara Tibet, pastikanlah untuk tidak melewatkan tradisi pemakaman yang ada di sana. Pasalnya, negara tersebut terkenal dengan tradisi pemakaman yang cukup unik yang bernama pemakaman langit atau sky burial. Ini merupakan tradisi dari masyarakat Tibet yang beragama Buddha.
Mereka percaya cara ini mampu mengirimkan jiwa orang yang telah mati menuju ke surga. Dalam ritual ini, jasad orang mati itu nantinya akan ditinggalkan di ruang terbuka atau alam bebas, atau dipotong-potong untuk dimakan burung atau hewan lain. Ini untuk menghilangkan jasad tersebut dan membiarkan jiwanya pergi, sekaligus untuk melanjutkan lingkaran kehidupan dengan memberi makanan kepada hewan. Di Tibet, burung nasar dianggap sebagai hewan suci.
Menara keheningan
Tower of silence atau Menara Keheningan menjadi tempat bagi orang-orang Zoroastrian untuk menempatkan jasad. Zoroastrian/Zoroastrianisme atau Mazdayasna adalah sebuah agama yang berasal dari Iran Raya sekaligus merupakan salah satu agama terorganisir tertua yang masih terus dianut hingga sekarang, yang didasarkan pada ajaran seorang Nabi berbahasa Iran yakni Zoroaster.
Dalam tradisi tersebut, mayat diyakini mengotori segala sesuatu yang disentuhnya termasuk tanah dan api. Tradisi ini hampir mirip dengan pemakaman langit yang membiarkan jasad dimakan oleh burung nasar. Selain itu, para jasad pun diguyur dengan air seni banteng untuk membersihkan tubuh. Setelah itu, barulah mayat tersebut akan ditempatkan di atas Menara Keheningan, agar tidak menghalangi orang hidup yang bisa ternoda olehnya.
Pemakaman Air
Pemakaman air atau water burial dilakukan oleh masyarakat di negara-negara Nordic. Mereka memiliki keyakinan bahwa jasad harus dikembalikan kepada para dewa. Masyarakat Nordic menempatkan jasad ke dalam peti mati di atas tebing yang menghadap ke air. Terkadang, mereka juga menempatkan jasad dalam “kapal kematian” di sepanjang sungai atau melarungnya ke laut.
Tradisi Pemakaman di Filipina
Tradisi Pemakaman di Filipina sangat banyak ragamnya. Misalnya Suku Ifugao melakukan ritual meletakkan mayat yang telah dimandikan, ditutup mata dan diletakkan di dekat pintu rumah dalam posisi duduk. Masyarakat suku akan menyalakan api sebagai proses pengawetan mayat secara alami. Pasangan orang yang telah meninggal dilarang ikut serta dalam ritual tersebut.
Pada hari keempat si mayat meninggal, orang-orang akan mengambil mayat dan mengulitinya. Kulit sang mayat akan dikubur di bawah rumah sedangkan mayat bisa langsung dikubur atau menunggu waktu empat hari kemudian. Kulit sang mayat yang dikubur dipercaya bisa membantu kesuburan.
Lalu, masyarakat Tinguian mendandani orang yang meninggal dengan pakaian paling mewah dan mendudukkan jasad di kursi dan menaruh rokok yang menyala di bibir jasad. Tradisi lain dari masyarakat Benguet di Filipina adalah dengan menutup mata orang yang meninggal sebelum menempatkannya di kursi di pintu masuk rumah. Sementara pada masyarakat Cebuano, mereka mendandani anak-anak yang menghadiri pemakaman dengan warna merah untuk mengurangi kemungkinan mereka melihat hantu.