Mencicipi makanan yang enak nan lezat mungkin sudah terdengar biasa-biasa saja. Namun bagaimana jika anda sesekali mencicipi aneka makanan yang ekstrem? Tentu sungguh luar biasa bukan! Apalagi, saat ini mencari makanan ekstrem tidaklah sulit. Jika anda hobi berpetualang ke luar negeri ataupun berwisata dalam negeri, tentulah pasti akan menjumpai makanan ekstrem tersebut.
Pasalnya, di berbagai negara bahkan di Indonesia nyatanya terdapat jenis makanan ekstrem yang patut dicoba bila anda suka dengan tantangan ataupun sensasi yang baru. Nah lantas apa sajakah makanan ekstrem tersebut? Kali ini, tim kovermagz akan mengajak anda untuk menguliknya lebih dalam. Simak selengkapnya disini!
Balut (Filipina)
Adalah makanan populer Filipina yang terbuat dari telur bebek yang diinkubasi dan telah dibuahi, lalu dierami sekitar 16-20 hari, kemudian dikukus. Telur ini kaya akan sumber protein dan kalsium. Selain itu, biasanya dijual di kedai street-food. Balut disajikan sebagai hidangan pembuka di Filipina dan dijadikan sebagai kotamadya Pateros di Metro Manila, yang dikenal sebagai “Balut Capital”.
Botok tawon (Jawa Timur)
Botok tawon banyak ditemukan di wilayah Jawa Timur, seperti Banyuwangi, Tulungagung, dan Caruban. Botok tawon berbagan dasar sarang tawon yang diolah bersama bumbu sederhana seperti cabai, garam, gula merah, asem, tomat, dan bawang merah. Botok tawon diyakini bisa meningkatkan gairah stamina khususnya untuk kaum pria.
Cacing tambelo (Papua)
Cacing tambelo merupakan makanan ekstrem yang bisa ditemui di Papua. Hewan ini memiliki bentuk panjang, berlendir, dan berwarna putih. Cacing tambelo adalah hewan sejenis moluska yang hidup pada batang pohon bakau yang sudah lapuk dan membusuk. Masyarakat Papua sering menyantap cacing ini mentah-mentah.
Casu Marzu (Itali)
Dikenal sebagai “keju paling berbahaya di dunia”. Ini adalah keju pecorino tradisional dari Sardinia yang terbuat dari susu domba dan diisi dengan belatung hidup. Keju ini ilegal untuk diperjualbelikan, tapi masih diproduksi oleh petani kecil, terutama di pedalaman, yang secara resmi membuatnya hanya untuk dikonsumsi sendiri.
Escamoles (Meksiko)
Escamoles atau lebih dikenal sebagai kaviar Meksiko atau larva semut adalah jenis makanan ekstrem di Meksiko yang telah dikonsumsi sejak zaman suku Aztec. Selain ekstrem, jenis makanan satu ini pun disebut-sebut sebagai makanan yang lezat. Larva dan kepompong semut yang dapat dimakan adalah dari spesies Liometopum apiculatum dan L. occidentale var. luctuosum.
Escamoles diambil dari dataran tinggi Meksiko Tengah, tempat semut pohon beludru menggali rumahnya di antara akar tanaman mezcal dan tequila. Kendala panennya adalah terletak pada musim panen yang pendek dan semut hanya bertelur empat kali dalam setahun.
Fugu (Jepang)
Sejenis ikan yang dianggap sebagai makanan lezat di Jepang. Selain itu, juga dikenal sebagai ikan buntal Jepang dan termasuk ikan mematikan karena adanya tetrodotoxin, racun yang dapat mengakibatkan kelumpuhan dan kematian. Meski begitu, Fugu dinikmati di Jepang selama berabad-abad serta ada banyak cara untuk menyajikannya dengan benar. Wah, ada nyali untuk mencicipinya?
Haggis (Skotlandia)
Haggis adalah hidangan tradisional Skotlandia yang telah dinikmati selama berabad-abad. Makanan ini terbuat dari jantung, hati, dan paru-paru domba (atau hewan lain), dicincang dan dicampur dengan suet daging sapi atau kambing dan oatmeal dan dibumbui dengan bawang merah, cabai rawit, dan rempah-rempah lainnya. Racikan bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam perut domba. Haggis biasanya disajikan dengan umbi-umbian, atau dikenal sebagai haggis dengan mashed tatties (kentang) dan neep (lobak).
Lawar (Bali)
Menjadi salah satu jenis kuliner khas Bali yang menjadi salah satu daftar makanan dan minuman ekstrim di Bali. Makanan ini berisi daging babi cincang dengan Nasi Campur yang dicampur dengan beberapa sayuran. Bahan utama Lawar adalah darah babi yang membuat warnanya lebih merah.
Orang Bali biasa menyebutnya Lawar merah berdasarkan warnanya. Jika berani mencobanya jangan ragu untuk menyengat darah babi. Lawar putih adalah jenis lawar lain yang tidak mengandung darah. Beberapa wisatawan biasanya lebih memilih yang satu ini daripada mengkonsumsi darah segar pada Lawar merah.
Mang Da (Thailand)
Siapa bilang cemilan harus biasa saja? Di Thailand, Mang Da atau kumbang air goreng adalah salah satu kudapan ekstrem yang wajib dicoba. Terkadang penjual gorengan di Thailand menjual Mang Da ini bersamaan dengan serangga goreng lain, seperti ulat sutra. Kumbang ini digoreng hingga kering dan renyah, menghasilkan rasa yang gurih dan sedikit manis. Teksturnya yang krispi membuat setiap gigitan menjadi pengalaman yang menarik.
Paniki (Minahasa)
Paniki merupakan kuliner khas Sulawesi Utara yang berbahan dasar daging kelalawar. Kalelawar yang biasa dikonsumsi dalam budaya Minahasa hanya kalelawar pemakan buah. Daging Paniki terlebih dulu dibakar untuk menghilangkan bulu-bulu yang ada pada tubuhnya. Setelah itu barulah dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam bumbu rempah yang sudah ditumis sebelumnya.
Sannakji (Korea Selatan)
Merupakan makanan ekstrem selanjutnya dari negara KPop, Korea Selatan. Selain ekstrem, Sannakji ternyata dikenal sebagai hidangan tradisional turun-temurun Korea Selatan yang dimakan sejak abad 57 SM. Menariknya, makanani ini diduga dapat menurunkan gula darah.
Hidangan ini berasal dari lengan panjang gurita (Octopus minor), spesies gurita kecil yang disebut Nakji dalam bahasa Korea. Sebelum disajikan, gurita dipotong kecil-kecil. Rasanya kenyal, asin, dan segar. Sannakji muncul di banyak menu sebagai hidangan atau late-night snack di Korea.
Sirdan (Turki)
Adalah kuliner ekstrem di Turki yang terbuat dari torpedo domba atau kambing. Makanan ini cukup menantang dicoba oleh traveler yang tengah liburan ke Turki. Bentuk torpedo ini masih utuh dan direbus dengan campuran rempah-rempah. Mirip hidangan sup dengan kuah kaldu, sirdan disajikan hangat-hangat dan biasa disantap dengan nasi berempah serta irisan bawang merah.
Shirako (Jepang)
Shirako atau sperma ikan kod telah lama dianggap sebagai makanan lezat di Jepang dan diduga memiliki kandungan anti-penuaan, serta mengandung banyak manfaat lainnya. Kata “Shirako” berarti “anak kulit putih”. Makanan ini disajikan dalam bentuk mentah dan matang di restoran di seluruh Jepang.
Teksturnya seperti susu, lembut, mirip dengan tekstur oyster serta sering disajikan dengan saus ponzu, lobak putih parut, atau kecap. Meski terlihat aneh bagi orang luar, Shirako adalah hidangan populer di Jepang dan sering disajikan di restoran kelas atas. Hidangan ini juga merupakan hidangan musiman, dengan waktu terbaik untuk mencicipinya dari Desember hingga Februari.
Stargazy Pie (Inggris)
Hidangan unik dan ekstrem yang berasal dari Cornwall, Inggris. Stargazy Pie adalah pie ikan yang diisi dengan sarden utuh, telur, dan kentang, ditutup dengan adonan kue. Uniknya makanan adalah ada kepala ikan (dan terkadang ekor) yang menonjol ke atas. Hidangan ini memiliki sejarah yang menarik dan merupakan bagian dari budaya masyarakat Cornish.
Stinky Tofu (China)
Stinky tofu atau tahu busuk merupakan salah satu camilan populer dan tidak biasa di China. Makanan tradisional ini terbuat dari tahu yang difermentasi hingga beberapa bulan. Aroma khas makanan ini disebut mirip seperti bau busuk. Menariknya, semakin berbau busuk tahu ini, maka semakin enak pula rasanya. Orang China biasa menyantap tahu busuk dengan berbagai cara, seperti digoreng, direbus, atau dimakan langsung dengan saus cabai atau kecap.
Surströmming (Swedia)
Merupakan hidangan tradisional Swedia yang terbuat dari ikan haring laut Baltik yang difermentasi. Ikan haring yang diawetkan sebagian disimpan dalam air asin selama sekitar dua bulan, kemudian dipindahkan ke kaleng kedap udara di mana ikan tersebut terus berfermentasi hingga satu tahun. Hasilnya, bau menyengat menyeruak ketika dibuka. Makanan ini juga mendapatkan gelar sebagai makanan paling bau di dunia. Tertarik untuk mencoba?
Tarantula Goreng (Kamboja)
Tarantula goreng atau a-ping adalah makanan tradisional asal Kamboja yang telah ada selama lebih dari seratus tahun. Memakan tarantula ini ada karena kebutuhan selama masa pemerintahan Khmer Rouge ketika sumber makanan minim. Sejak awal 1990-an, tarantula goreng menjadi populer di kalangan wisatawan dan kelezatannya kini dapat ditemukan di kota lain Kamboja seperti daerah Phnom Penh.
Tuna Eye balls (Jepang)
Jepang terkenal dengan masakannya yang unik dan ekstrem, dan salah satu hidangan yang paling menarik adalah Tuna Eyeballs. Hidangan ini adalah makanan pembuka yang populer di Jepang dan sering dinikmati dengan bir dingin atau sake. Tuna Eyeballs adalah bola mata ikan tuna yang berdaging seukuran bola tenis. Matanya terdiri dari bagian luar yang keras yang dikenal sebagai sklera, yang menahan bagian dalam yang lembut dan seperti agar-agar. Koki Jepang memasak bola mata dengan cara dipanggang, direbus, atau digoreng.