fbpx
0 HEALTHSIDE1

HEALTHSIDE

Sebelum Mudik, Sudahkan Anda Tahu Membedakan Rapid Test dengan Swab Test ? Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan bahwa mulai 18 Desember 2020 mendatang, keluar masuk wilayah DKI Jakarta harus menyertakan surat hasil pemeriksaan rapid test antigen. "Mulai tanggal 18 (Desember 2020) sampai dengan tanggal 8 Januari (2021) semua wajib sertakan rapid test antigen," kata Syafrin. Lantas saat ini  pemerintah juga mewajibkan masyarakat melakukan rapid test antigen dengan metode pemeriksaan atau pengambilan sample melalui swab jika akan bepergian ke Jakarta, Bali dan sebagian wilayah di Jawa Tengah seperti Solo. Seperti yang kita ketahui tenaga medis pasti sudah tahu apa itu rapid test, swab, dan PCR. Tapi tidak demikian dengan masyarakat awam. Rapid test, swab, dan PCR adalah istilah dalam metode pemeriksaan medis untuk mengetahui adanya Covid-19 dalam tubuh seseorang. Dokter menegakkan diagnosis Covid-19 setelah melakukan pemeriksaan tersebut. Namun swab dan PCR sebenarnya berkaitan, berbeda dengan rapid test. Berikut ini penjelasannya:

Apa itu Rapid test

Media massa sudah banyak menyampaikan penjelasan tentang apa itu rapid test setelah kasus pertama Covid-19 diumumkan. Rapid test adalah metode pemeriksaan / tes secara cepat didapatkan hasilnya. Pemeriksaan ini menggunakan alat catridge untuk melihat adanya  antibodi yang ada dalam tubuh ketika ada infeksi virus. Tes ini dijalankan dalam rangka menyaring pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) dengan mengambil sampel darah dari kapiler ( jari ) atau dari vena. Rapid test juga sering disebut sebagai tes serologis. Dalam hal diagnosis Covid-19, akurasi rapid test bisa mencapai 90 persen. Proses untuk mengetahui hasil tes ini sangat cepat, bisa hanya dalam waktu 30 – 60 menit dan sebaiknya dilakukan di laboratorium oleh petugas yang mempunyai kompetensi . Harga alatnya pun terjangkau. Itu menjadi salah satu kelebihan rapid test sehingga dapat digunakan untuk memeriksa banyak orang sekaligus dalam satu waktu. Rapid tes untuk deteksi virus SARS co-2 saat ini ada yang bisa mendeteksi antibodi dan ada yang bisa antigennya .Tetapi yang dapat mendeteksi antigen banyak laboratorium belum banyak yang melakukan. Rapid tes yang untuk mendeteksi antibodi tidak dapat mendeteksi pada awal sakit , Antibodi akan terbentuk bila ada paparan virus Corona atau SARS-CoV2. Sehingga bila hasil pemeriksaan non reaktif , harus diulang lagi pada hari 7 – 14 hari kemudian untuk memastikan apakah yang bersangkutan  benar tidak mengandung virus dalam tubuhnya. Terutama bila yang bersangkutan ada riwayat terpapar virus SARS co-2.

Pemeriksaan Swab Test – PCR

Swab dan PCR tak terpisahkan dalam metode tes untuk menegakkan diagnosis Covid-19. Swab adalah cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan ( sampel ) . Swab dilakukan pada nasofaring dan atau orofarings. Pengambilan ini dilakukan dengan cara mengusap rongga nasofarings  dan atau orofarings dengan menggunakan alat seperti  kapas lidi khusus. Adapun PCR adalah singkatan dari polymerase chain reaction. PCR merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus. Uji ini akan  didapatkan hasil apakah seseorang positif atau tidak SARS Co-2. Dibanding rapid test, pemeriksaan RT-PCR lebih akurat. Metode ini jugalah yang direkomendasikan WHO untuk mendeteksi Covid-19. Namun akurasi ini dibarengi dengan kerumitan proses dan harga alat yang lebih tinggi. Selain itu, proses untuk mengetahui hasilnya lebih lama ketimbang rapid test.

Apa Perbedaannya Rapid Test, Swab, dan PCR?

Dari penjelasan tentang apa itu rapid test, dan PCR di atas, bisa diketahui perbedaannya seperti terangkum berikut ini:

Apa yang diambil

Rapid test: sampel darah dengan tusuk jari atau darah dari vena Swab-PCR: sampel dari rongga nasofaring dan atau orofarings

Apa hasilnya

Rapid test: reaktif atau non reaktif Swab-PCR: positif atau negatif Baik rapid test maupun PCR memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Keduanya bisa dipakai dalam rangka diagnosis Covid-19. Rapid test direkomendasikan bagi masyarakat untuk tes skrining yang hendak secara mandiri mengetahui kondisinya terkait dengan Covid-19. Terlebih saat ini banyak rumah sakit yang sudah mampu memberikan pelayanan rapid test secara komprehensif dan praktis. Penulis : Annette Thresia Ginting Sumber : Tirto.id dan Primaya Hospital

Mengenal Mythomania, Penyakit Suka Berbohong yang Jarang Disadari

Mythomania adalah istilah yang mungkin jarang Sobat Kovermagz dengar. Namun, gangguan ini ditandai dengan kebiasaan yang suka berbohong. Kondisi yang juga dikenal sebagai pathological lying atau gangguan kebohongan kronis ini sering kali tidak disadari...

Mirip Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Humidifier dan Diffuser

Humidifier dan diffuser sering kali dianggap serupa karena keduanya sama menghasilkan uap atau aroma yang menyegarkan udara. Namun, kedua alat ini memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda. Memahami kedua alat ini akan membantu kamu...

Lakukan 5 Kebiasaan Ini untuk Meningkatkan Konsentrasi

Konsentrasi adalah faktor pendukung yang sangat penting untuk produktivitas, baik di sekolah, kampus, maupun dunia kerja. Namun, menjaga fokus bukanlah hal yang mudah, apalagi di tengah era dimana kita mudah terdistraksi digital, stres, hingga...

Artis Indonesia yang Alami Gangguan Kesehatan Mental

Hari ini, tepat setiap 10 Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia (World Health Mental Day). Tujuan utama adanya peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu kesehatan mental di seluruh dunia...

Jangan dibuang! Ini Sederet Manfaat Biji Pepaya yang Jarang Diketahui

Pernahkah Sobat Kovermagz makan pepaya dan langsung membuang bijinya?Jika iya , ternyata kamu mungkin melewatkan bagian yang sangat bermanfaat. Meski sering dianggap sampah, biji pepaya ternyata punya banyak kandungan yang baik untuk tubuh. Biji pepaya...

5 Hobi Santai yang Ternyata Membakar Banyak Kalori

Banyak yang tidak tahu bahwa melakukan hobi santai sehari-hari ternyata bisa membakar banyak kalori.  Bahkan di saat bersantai, tubuh juga membakar kalori meskipun dalam jumlah sedikit. Kegiatan santai seperti tidur selama 30 menit membutuhkan...

Sederet Manfaat Minum Air Garam Sebelum Tidur

Pernahkah kamu mendengar tentang kebiasaan minum air garam sebelum tidur? Mungkin terdengar aneh, atau bahkan tidak sehat bagi sebagian orang. Namun, praktik ini, yang sering disebut sebagai "sole water" (air garam pekat) Kegiatan ini sebenarnya...

Catat! 5 Hobi yang Bermanfaat Bagi Kesehatan Otak

Menjaga otak tetap sehat seiring bertambahnya usia tidaklah sulit. Sobat Kovermagz bisa melakukannya dengan cara mengikuti hobi yang menyenangkan untuk meningkatkan kesehatan otak . Dengan mencoba aktivitas yang menyenangkan, Anda dapat meningkatkan daya ingat...

5 Dampak Cahaya dari Layar Gadget pada Kulit yang Jarang Diketahui

Paparan cahaya atau sinar biru (blue light) dari perangkat elektronik seperti smartphone, laptop, dan tablet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Namun, paparan berlebihan terhadap sinar biru ini dapat berdampak negatif pada...

Bahan Kimia Ini Ternyata Membahayakan Tubuh, Waspada!

Sadarkah anda sobat kover bahwa setiap yang anda gunakan di dalam kehidupan sehari-hari, ternyata banyak menggunakan bahan kimia yang justru membahayakan tubuh loh. Sebut saja salah satunya sabun deterjen atau pembersih kamar mandi.  Melansir dari...