Tepat pada hari ini, 29 April 2024, Google menampilkan Animasi Doodle berupa Tarian Rangkuk Alu. Ini merupakan sebuah gaya tari yang berasal dari permainan tradisional Rangkuk Alu di Manggarai, Flores Indonesia. Tarian ini diketahui melibatkan manuver melalui kotak bambu yang bergerak.
Terpilihnya Tari Rangkuk Alu sebagai tema Google Doodle bertujuan menghargai dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia dengan mengenang Tari Rangkuk Alu sebagai bagian dari warisan tradisional.
Selain itu, Google Doodle menampilkan Tari Rangkuk Alu juga sebagai bentuk merayakan hari Tari Sedunia atau Hari Tari Internasional (International Dance Day). Peringatan internasional yang dirayakan setiap 29 April ini diinisiasi oleh Komite Tari Institut Teater Internasional atau International Theatre Institute (ITI) di bawah naungan UNESCO PBB.
Hari Tari Sedunia pertama kali digelar pada 1982 oleh Komite Institut Teater Internasional (ITI). Tujuannya adalah mempromosikan seni tari ke seluruh dunia agar semua orang menyadari nilai-nilai seninya.
Melansir dari situs Google Doodle, Tari Rangkuk Alu merupakan permainan tradisional yang juga dikenal sebagai Rankuk Alu atau permainan alu Rangkuk. Permainan ini dimainkan oleh segala usia, dengan tongkat bambu disusun dalam sebuah kotak di atas tanah, dan sementara beberapa pemain menggerakkan tongkat dengan irama yang terus menerus, yang lain melangkah dengan pola yang rumit untuk menghindari bambu.
Tongkat bambu disusun dalam kotak di tanah, dan sementara beberapa pemain menggerakkan tongkat dengan irama yang terus menerus, yang lain melangkah dalam pola yang rumit untuk menghindari bambu.
Permainan ini kemudian berkembang menjadi sebuah tarian lantaran orang-orang melihat kesamaan antara lompatan dan tarian. Para pemula bergerak dalam pola yang sederhana, sementara para penari yang sudah mahir menavigasi lebih banyak bambu yang bergerak ke berbagai arah, bermanuver di tepian dan di tengah-tengah.
Alat musik seperti gendang dan gambang terkadang melengkapi irama ketukan tongkat bambu. Para penari mungkin mengenakan rok panjang, hiasan kepala, atau melambaikan ujung syal saat mereka menavigasi bambu. Dibutuhkan fokus untuk menghindari pukulan pada bambu, dan pemain akan menggunakan permainan ini untuk melatih ketangkasan, keseimbangan, dan koordinasi.
Masyarakat Manggarai juga menemukan nilai spiritual dan filosofis dalam tarian tersebut. Masyarakat yang turut menari berarti ikut berkontribusi melestarikan kekayaan budaya Tari Rangkuk Alu. Selain itu, gaya menari ini biasa dilakukan saat bulan purnama setelah panen, dan tetap menjadi cara yang menarik bagi warga untuk terhubung dengan budaya mereka.
Sejarah Tari Rangkuk Alu dari Manggarai (NTT)
Tari Rangkuk Alu merupakan tari yang berasal dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menurut situs resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Tari Rangkuk Alu diadaptasi dari permainan tradisional yang menggunakan bambu sebagai alat utamanya. Dalam pertunjukannya, Tari Rangkuk Alu diiringi alunan alat musik, seperti gendang dan gong.
Menurut situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat, Tari Rangkuk Alu awalnya merupakan sebuah permainan tradisional masyarakat Manggarai Folres. Dalam permainan ini, bambu akan disusun dan dimainkan dengan cara diayunkan seperti menjepit oleh beberapa orang pemain. Salah satu atau dua dari pemain akan melompat-lompat menghindari jepitan dari bambu tersebut. Pada saat melompat-lompat menghindari jepitan, para pemain seakan melakukan gerakan tari.
Dari situlah awal terbentuknya gerakan dasar Tari Rangkuk Alu. Gerakan para penari dan pemain bambu tersebut lalu dipadukan dengan irama musik serta lagu daerah sehingga akan menghasilkan seni yang khas, yakni Tari Rangkuk Alu. Dahulunya, tarian ini sering ditampilkan pada saat usai panen raya dan pada saat bulan purnama. Di saat itulah para remaja berkumpul dan juga meramaikan acara ini.